Tahapan Perkembangan Motorik Anak

Sabtu, 25 Juni 2022

 

tahapan perkembangan motorik anak
Tahukah Sobat Dy bahwa bayi berguling, merangkak, berlatih berdiri, berjalan adalah bagian dari tahapan perkembangan motorik anak? Tahukah Sobat Dy bahwa merangkak adalah tahapan penting untuk membangun konsentrasi belajar anak? Tahukah Sobat Dy bahwa latihan melempar bola dapat berdampak pada tulisan tangan anak?

Pertanyaan di atas di atas boleh lo ditanggapi dengan, "Ah masa?" atau boleh juga ditanggapi, "Ah sudah tahu!" Tiga pertanyaan di atas hanyalah untuk mengingatkan betapa pentingnya perkembangan motorik anak. Sebab jika kemampuan motorik yang seharusnya mereka kuasai sejak dini ini belum tuntas, betapa banyak hutang kita sebagai orang tua yang harus dibayar kelak di kemudian hari.


Motorik Anak

Motorik adalah kegiatan yang menggunakan otot dalam tubuh anak. Sedangkan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.

Pada dasarnya perkembangannya sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga setiap gerakan merupakan pola hasil interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikendalikan oleh otak.

Tahapan perkembangan motorik setiap anak tidaklah sama, tetapi tergantung pada proses kematangan tiap anak. Hal ini penting untuk diperhatikan agar segala keterlambatan dan gangguan pada perkembangan motorik anak bisa segera terdeteksi dan diperbaiki.

Keterlambatan yang tidak diperhatikan mungkin akan berpengaruh ke perkembangan motoriknya.

Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua, yaitu :

Motorik kasar

Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak dengan melibatkan otit besar, seperti lengan, kaki, betis atau seluruh tubuh anak. Contoh gerakan motorik kasar merangkak, berlari, melompat, melempar dan lainnya.

Motorik halus

Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot kecil, seperti tangan, jari, pergelangan tangan. Contoh gerakan motorik halus mencoret kertas, menggambar, menyusun lego dan lainnya.


Tahapan Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan motorik terkait dengan pengendalian gerak tubuh yang terkoordinasi antara susunan syaraf, otot, otak dan spinal cord.

Berikut tahapan perkembangan motorik anak secara umum :

Usia 0-3 bulan

Saat memasuki usia tiga bulan bayi akan belajar mengangkat kepala dan dadanya dari lantai saat tengkurap. Hal ini untuk memperkuat otot lehernya. Selain itu bayi mulai senang menendang-nendangkan kakinya. Hal ini untuk memperkuat otot kakinya.

Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi akan mulai mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang akan dibutuhkannya untuk bergerak nantinya. Refleks bayi juga mulai ada dengan cara mengulurkan tangan dan merentangkan jari saat merespon suara.

Untuk melatih motorik halusnya, dapat dilakukan dengan memberikan benda yang dapat digenggam atau menyilangkan tangannya dengan lembut untuk menguatkan otot lengannya.

Usia 4-6 bulan

Pada usia ini, keseimbangan dan gerakan bayi meningkat drastis. Bayi mulai memiringkan badannya ke kiri dan ke kanan, berguling. Bayi dapat mengangkat kepala dan dadanya ketika dibaringkan dalam posisi tengkurap. Kemampuan mendorong kepala dan dadanya lebih tinggi.

Kekuatan leher dan tubuhnya semakin berkembang. Bayi mulai belajar duduk dengan menggunakan tangannya untuk membantunya duduk dengan bantuan ibu. Sobat Dy, juga dapat membantunya dengan menyandarkan bayi pada bantal atau tubuh Sobat Dy.

Selain itu motorik halusnya mulai berkembang. Bayi mulai mengeksplorasi mainan dengan menggenggam serta menggapainya. Sobat Dy perlu memastikan mainan yang digenggamnya tidak membahayakan, karena mungkin akan dimasukkan ke dalam mulutnya.

Usia 7-9 bulan

Pada usia ini perkembangan motorik anak adalah koneksi sistem saraf yang terus terbentuk sehingga semakin dapat mengendalikan ototnya. Kaki bayi pun semakin kuat, Sobat Dy dapat membantu menguatkan otot kakinya dengan melatihnya berdiri sambil menopang tubuhnya. Namun, jangan dipaksa ya jika ia tampak belum siap dan kuat.

Bayi dapat dilatih berdiri dengan cara membantu bayi berdiri dari posisi duduknya dan topang badannya dalam tiga hitungan. Bayi akan memantulkan tubuhnya beberapa saat kemudian kembalikan lagi ke posisi duduk. Kebanyakan pada usia tujuh  bayi suka berdiri dan memantulkan tubuhnya naik turun atau biasa disebut bouncing.

Selain motorik kasarnya yang berkembang, motorik halusnya juga mengalami perkembangan. Bayi dapat menggunakan tangannya sebagai penyangga  keseimbangan saat duduk. Bayi pun dapat menggapai mainan dengan kedua tangannya serta mengambil benda yang lebih kecil  dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

Usia 10-12 bulan

Pada tahap ini, motorik kasar bayi meningkat, bayi sudah dapat mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak. Saat terungkap bayi dapat mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak dan bergerak maju mundur tanpa melangkah. Kemampuan merangkakdapat dilatih dengan cara meletakkan mainan di depannya untuk diraih.

Saat mendekati usia satu tahun, kakinya bertambah kuat sehingga ia sudah pandai berdiri dan melangkahkan kakinya untuk belajar berjalan. Sambil berpegangan pada benda apapun yang ada di sekitarnya untuk membantunya menjaga keseimbangan.

Sedangkan untuk motorik halusnya, bayi sudha dapat mengambil benda-benda kecil, melempar bola dan bertepuk tangan.

Usia 1-2 tahun

Pada tahap ini, motorik kasar  anak semakin berkembang . Anak sudah mampu berjalan dengan baik, naik tangga, menarik dan mendorong benda berat serta berdiri di kursi tanpa pegangan.

Mendekati usia dua tahun, perkembangan motoriknya semakin baik didukung dengan kemampuannya untuk melompat, menendang hingga melempar bola.

Sedangkan untuk motorik halusnya, anak dapat meraih benda di depannya. Selain itu anak juga sudah dapat menggenggam benda di tangannya.  Menjelang usia dua tahun, anak dapat menyusun menara dari balok, mencoret coret dan membuka lembaran buku.

Usia 2-3 tahun

Pada usia ini, perkembangan motorik kasarnya semakin baik. Anak dapat menaiki tangga, menendang bola, membuak dan memakai baju sendiri, mengambil barang di lantai dengan menekuk lututnya. 

Sedangkan untuk perkembangan motorik halusnya. Anak dapat melakukan coret-coretan, menggunting kertas.

Usia 3-4 tahun

Pada usia ini anak sudah semakin mahir berjalan dengan mengayunkan tangan, mampu menuruni tangga dengan dua kaki.

Sedangkan untuk motorik halusnya, anak sudah dapat meronce, menyusun puzzle dan menuangkan cairan ke dalam botol


Penutup

Demikian tahapan perkembangan motorik anak berdasarkan usianya dan cara menstimulasinya. Perkembangan motorik kasar bayi secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan motorik halusnya. Jangan lupa untuk memenuhi asupan kebutuhan nutrisi anak, agar id dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

 

Referensi

https://morinagaplatinum.com/id/milestone/tahapan-perkembangan-motorik-anak-dan-cara-menstimulasinya

https://www.wyethnutrition.co.id/7-tahap-perkembangan-motorik-anak 

https://www.halodoc.com/artikel/4-tahap-perkembangan-motorik-anak-usia-0-12-bulan

https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/perkembangan-balita/perkembangan-motorik-balita/

2 komentar

  1. Anakku baru 2 bulan. Alhamdulillah cocok sama penjelasan mbaak. Makasih insightnya mbaak.

    BalasHapus
  2. Lengkap bgt mb ulasanny...jd tau tahap tumbuh kembang anak, btw anakQ yg usiany 2th ni lg pesat2ny pertumbuhan motoriknya, mulai ga bs diem,lari&melompat, jg lg seneng2nya mainan susun balok...thanks y mb ats infony

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih