Dextra Sinistra, sebuah kumpulan cerita pendek yang berisi pengalaman seorang dokter saat dirinya menjadi dokter muda/koas. Sebuah episode hidup yang berisi pelajaran berharga yang berisi pengalaman. Pengalaman merupakan guru terbaik dan sejatinya pasien adalah gurunya dokter. Buku ini tidak hanya berisi pengetahuan tentang dunia kedokteran, tetapi juga menyentuh sisi humanis manusia.
Deefa adalah nama pena dari seorang dokter alumni fakultas kedokteran salah satu universitas negeri di Jawa Timur. Dextra Sinistra merupakan bahasa medis untuk kanan dan kiri.
Ada delapan kisah menarik tentang kesehatan yang diceritakan dalam buku ini, tetapi saya hanya akan membahas tiga cerita saja, yaitu sesak, salah, dan buta warna. Mengapa saya memilih ketiga cerita ini? Karena cerita keseharian yang jarang disadari, tetapi berpengaruh dalam kehidupan.
Spesifikasi Buku
Judul : Dextra Sininstra
Penulis : dr. Deefa
Penerbit : Mandiri Jaya Publishing
Cetakan :1, 2019
Tebal buku : 101 halaman
ISBN : 978-602-0799-63-6
Sesak
Paru-paru merupakan kumpulan kantung udara atau alveolus. Jika ada kerusakan pada kantung udara, maka lama kelamaan kantung udara pecah dan membentuk satu kantung besar. Hal ini menyebabkan luas permukaan paru berkurang, sehingga kadar oksigen yang mencapai aliran darah menurun.
Paru-paru membesar perlahan karena udara terperangkap sulit untuk dikeluarkan. Dada menjadi membusung akibat perubahan bentuk paru-paru dan terjadilah sesak napas. Kerusakan pada kantung udara bisa terjadi karena paparan zat yang menyebabkan iritasi dalam jangka waktu lama, misalnya asap rokok. Kondisi ini jamak ditemukan pada perokok, baik aktif maupun pasif.
Kerusakan yang terjadi melalui proses perlahan dalam jangka waktu yang lama dan bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan lagi seperti sediakala. Sehingga terapi yang diberika hanya untuk mengurangi gejala dan menghindari kerusakan yang lebih parah, bukan menyembuhkan.
Hal inilah yang sering dijadikan argumen para perokok. "Kami tidak apa-apa walaupun sudah merokok sebanyak ini bertahun-tahun." Mereka lupa bahwa kerusakan yang ditimbulkan muncul perlahan tapi pasti. Dan sekalinya rusak akan sulit untuk dibenahi kembali seperti sediakala. Namun tidak ada yang dapat dilakukan selain berhenti dan melakukan pengobatan untuk mencegah kemungkinan lebih buruk.
Itulah kondisi seorang bapak berusia 65 tahun yang datang ke IGD diantar keluarganya dengan kondisi sesak dan marah karena merasa dirinya telah berhenti merokok sejak usia 50 tahun, tetapi dia tetap mengalami sesak napas walaupun sudah berhenti merokok. Dia lupa bahwa dia telah merokok sejak usia belasan tahun.
Salah
Dalam cerita pendek dengan judul Salah terdapat tiga kasus yang mempunyai persamaan, yaitu kesalahan dalam penanganan awal. Pada dasarnya, jika setiap penanganan awal yang diberikan dilakukan dengan tepat maka hal yang tidak diinginkan dapat diminimalkan.
Kasus pertama, seorang bapak yang bermaksud menghemat biaya pelepasan plat datang ke klinik alternatif. Alih-alih mendapatkan pengobatan justru mendapatkan infeksi. Klinik tersebut tidak dapat melepas pen, luka sayatan untuk melepas pen hanya dijahit seadanya, sehingga terjadi infeksi. Luka terbuka adalah pintu masuk bagi segala jenis kuman ke dalam tubuh. Jika sudah terjadi penyebaran infeksi, maka tidak hanya bagian yang luka saja yang bermasalah, tetapi jaringan sekitarnya akan terdampak. Syukurlah infeksi dapat teratasi dan operasi pelepasan plat dapat dilakukan.
Kasus kedua, datang ke Rumah Sakit dengan lengan yang bengkang berwarna keunguan dan dibebat dua papan bambu, selain itu tercium bau busuk dari tangannya. Kedua orang tuanya menunjukkan hasil rontgen yang menyatakan lengannya patah dan bergeser. Namun sayangnya setelah rontgen, anak tersebut tidak dibawa ke dokter.Luka yang timbul saat jatuh terus menerus mengeluarkan darah. Operasi segera dilakukan, tetapi sayang anak tersebut harus kehilangan lengannya, karena jaringan di sekitarnya telah rusak.
Kasus ketiga, seorang perempuan korban kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit dalam kondisi sudah meninggal. Namun, penuturan beberapa pengantar, perempuan tersebut masih bernapas, sebagai tanda ada kehidupan. Orang Indonesia pada dasarnya baik, kebanyakan orang selalu sigap dalam menolong sesama. Tak terkecuali ketika terjadi kasus trauma.
Kesalahan fatal yang sering terjadi di masyarakat. Korban kecelakaan, apalagi tidak sadar, harus dianggap memiliki cedera di tulang leher sampai bisa dibuktikan bahwa cedera itu tidak ada. Apa yang terlihat baik-baik saja di luar ternyata mengalami kerusakan yang parah di dalam.
Bagian leher merupakan pusat pernapasan, sehingga untuk memindahkan korban tidak dapat dilakukan secara asal. Jika salah memindahkan akan beresiko mematahkan tulang leher korban yang justru mempercepat hilangnya nyawa korban.
Jangan memindahkan korban terutama yang luka parah, kecuali mengerti teknik memindahkan yang benar. Jangan menggendong korban seorang diri atau menarik korban dari bagian bahu atau lehernya. Jika terpaksa memindahkan korban, gunakan penyangga leher, dapat juga menggunakan karton atau koran yang dilipat. Prinsipnya meminimalkan gerakan yang terjadi pada leher dan tubuh korban.
Saat korban dalam keadaan sadar, jangan langsung menyodorkan air minum, karena dapat membahayakan korban. Korban belum sepenuhnya sadar sehingga memungkinkan korban tersedak. Air yang seharusnya masuk mulut, dikhawatirkan masuk ke paru-paru dan memperparah kondisinya.
Buta Warna
I would like to see the world as everyone else can and I would like to be able to name colors correctly. Mungkin itulah harapan sebagian atau bahkan semua penderita buta warna. Sebuah kekurangan yang tidak kasat mata, tetapi cukup mengganggu penderitanya. Kurang lebih ada sekitar 8% penderita buta warna di dunia ini.
Color vision deficiency adalah kehilangan kemampuan untuk membedakan persepsi beberapa warna yang orang lain yang bisa bedakan dengan mudah. Sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik (rusak atau hilangnya sel kerucut pada mata) secara alami yang bersifat inheritance (menurun). Untuk beberapa kasus kelainan ini bisa disebabkan oleh kerusakan mata, jaringan saraf dan otak,atau bisa juga disebabkan karena kontaminasi obat-obatan kimia tertentu (John Dalton,1798).
Warna sebetulnya sebuah persepsi hasil pengolahan otak terhadap sinyal elektrik yang ditangkap oleh mata. Setiap benda yang memantulkan cahaya akan menghasilkan frekuensi cahaya tampak yang mengarah ke mata. Jika benda tersebut tidak memantulkan cahaya, maka benda tersebut dikatakan hitam atau gelap.
Retina mempunyai dua jenis sensor cahaya, yaitu sel kerucut dan sel batang. Sel batang sensitif terhadap intensitas cahaya, yang membantu penglihatan saat malam hari dan menerjemahkan intensitas cahaya yang masuk mulai dari hitam, abu-abu hingga putih. Sel kerucut berfungsi untuk mengidentifikasi objek dengan warna. Pada sel kerucut terdapat tiga sel yang bekerja, yaitu sel L, M dan S. Ketiganya akan bekerja sama dengan sel batang mengirimkan sinyal yang nantinya akan diterjemahkan menjadi sebuah gambar yang dilihat orang.
Sebagian besar penderita buta warna disebabkan oleh kelainan pada sel kerucut, baik salah satu sel L, M atau S yang rusak maupun yang tidak ada. Sifat sel kerucut ini dibawa oleh kromosom X. Itulah sebabnya mengapa buta warna diturunkan. LAki-laki yang mempunyai pasangan kromosom XY lebih mungkin terkena buta warna dibandingkan perempuan yang mempunyai pasangan kromosom XX. Pada perempuan jika satu kromosom X menyimpan informasi kerusakan sel kerucut, masih ada satu kromosom X lagi yang mungkin normal.
Penutup
Saya tertarik untuk membuat resensi buku Dextra Sinistra karena buku ini dapat dibaca oleh pelajar, mahasiswa baik mahasiswa umum atau kedokteran dan siapapun yang ingin mengetahui sekelumit kisah perjalanan seorang dokter. Beberapa bagian dijelaskan teknis, tetapi mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Saya mendapatkan beberapa pemahaman baru terutama tentang penanganan awal korban kecelakaan. Hal penting yang jarang diinformasikan ke masyarakat umum.
Dokter adalah pekerjaan mulia, banyak nyawa yang terselamatkan olehnya. Semoga niat awal seseorang yang memilih profesi dokter untuk menolong manusia lain yang membutuhkan pengobatan tidak tercoreng dengan niat lain. Pengalaman adalah guru berharga bagi siapapun tak terkecuali seorang dokter.