Semeleh, Sebuah Perjalanan yang Indah dan Bermakna

Selasa, 31 Mei 2022

 

semeleh

Saat Ibu-Ibu Doyan Nulis, salah satu komunitas perempuan di Indonesia menerbitkan buku ini, saya langsung tertarik. Mengapa? Karena judulnya unik, Semeleh. Sebuah filosofi jawa yang berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya. Benarkah seperti itu? 

Supaya saya tidak penasaran, saya pun segera memesannya saat masa PO. Lumayan, lo jika membeli saat masa PO, selisih harganya bisa untuk beli bumbu dapur atau jajan anak-anak. Hehehe, dasar emak-emak ya. Siapa yang sama seperti saya?


Spesifikasi Buku

Judul          : Semeleh The Journey of Self Love, Gratitude and Acceptance

Penulis       : Artha Julie Nava, Intan Maria Lie, Widyanti Yuliandari, Fuatuttaqwiyah El-adiba, dkk.

Penerbit      : Wonderland Publisher

Cetakan      : pertama, November 2021

ISBN          : 978-623-5760-02-5

Tebal buku : 338 halaman


Hal Unik

Buku ini ditulis oleh banyak penulis. Sebelum menyusun antologi, ada sebuah kelas yang disiapkan untuk menyusun buku ini. Keseruannya terpancar saat launching buku yang dilakukan secara online menggunakan Zoom. Keren nih konsepnya. Pembekalan sebelum menulis oleh pakarnya. 

Tidak hanya pembekalan saja, tetapi yang saya ketahui melalui media sosial ada kelas lanjutan tentang semeleh. Sayangnya saya tidak dapat ikut, pasti menarik sekali kelasnya.

Pembelian buku ini juga dilengkapi dengan Jurnal Syukur, yang dapat diisi setiap hari oleh pembaca. 


Insight yang Saya Peroleh

Beberapa waktu terakhir ini saya tertarik dengan konsep self love dan saya menemukannya juga di buku ini. Bagi saya membaca sebuah buku dan menemukan insight atau hikmah setelah membacanya ibarat menemukan harta karus. Tak terkecuali saat membaca Semeleh.

Catatan penting juga yang saya kutip dari pengantar buku, yaitu Semeleh, Seleh, Selehke : berserah bukan menyerah, letakkan sesuai porsi masing-masing. Menurut Cak Nun yang disampaikan kepada mbak Wid (Ketua Umum IIDN), bahwa "Semeleh itu state, suatu level atau kondisi dalam hidup seseorang. Saat seseorang tidak lagi terlalu terpengaruh oleh apa yang ada di luar dirinya (dalam makna posistif)"

perjalanan semeleh


Harta karun yang saya peroleh dari membaca buku ini saya buat dalam beberapa point sesuai dengan daftar isi buku, yaitu :

Self Love

Self love bukan berarti egois. Sebuah pemahaman yang salah. Setiap orang mugkin akan memiliki definisi sendiri-sendiri tentang self love. Namun, intinya self love adalah cara untuk menghargai dan emmperlakukan diri sendiri dengan baik dan adil. 

Self love juga dapat diartikan serangkaian perjalanan untuk mengenal diri sendiri, apa sebenarnya yang dibutuhkan dalam hidup, serta apa yang terbaik untuk dilakukan.

Ada tiga titik utama dalam self-love, yaitu kesadaran diri, penerimaan diri dan tindakan yang diambil. Kesadaran diri adalah menyadari adanya keseimbangan dalam hidup yang berasal dari cara seseorang memperlakukan dirinya snediri dan orang lain. Penerimaan diri adalah saat seseorang menerima kehidupan yang dianugerhakan kepada mereka secara keseluruhan, tanpa syarat dan lengkap dengan baik buruknya. Tindakan baru dapat dilakukan setelah penerimaan ini. Di saat seperti inilah orang mulai memberikan perhatian pada dirinya sendiri dengan berbagai cara.

Gratitude

Bersyukur, dengan bersyukur atas segala hal yang telah kita lalui, miliki dan peroleh merupakan sebuah langkah awal semeleh dan bahagia. Bahagia itu kita yang ciptakan, tidak perlu dicari. 

Itulah mengapa pembelian buku ini dilengkapi dengan jurnal syukur. Ternyata untuk bersyukur pun kita harus dilatih agar lebih memaknai hidup. Bersyukur tidak hanya lisan, tetapi juga dengan tingkah laku.

Acceptance and Hope Therapy

Menerima adalah sebuah tahapan diri untuk tidak menyalahkan orang lain dan keadaan di luar diri kita. Berani untuk menelaah segala hal yang terjadi atau keadaan sebagaimana adanya.

Saat seseorang mengizinkan hal yang baik dan buruk terjadi di dalam kehidupannya, menjadi bagian hidupnya, maka hidup akan menjadi lebih mudah. Harapan akan selalu ada.


Penutup

Buku ini menarik dan bagus, disertai juga teori yang mendukung dan ada praktek untuk membuat jurnal syukur di bab tiga. Buku yang layak dijadikan teman untuk semakin mengenali diri sendiri.

Selamat membaca dan selamat mengenal diri sendiri. Temukan pengalaman baru.

Read More

7 Manfaat Memelihara Kucing Untuk Anak

Senin, 30 Mei 2022

Sepanjang tidak menganggu kesehatan anak, misalnya anak mempunyai alergi kucing, memelihara kucing mempunyai beberapa efek yang bagus untuk mereka. Di antaranya adalah tujuh manfaat memelihara kucing untuk anak berikut ini :

manfaat memelihara kucing untuk anak

(sumber infografis Fanicat.com).

Membangun Kepercayaan Diri

Libatkan anak dengan cara memberinya tugas dalam merawat kucing sesuai kemampuannya. Misalnya memberi makan dan minum, mencuci tempat makan dan minum, ikut berbelanja makanan kucing.

Ketika berhasil menyelesaikan setiap tugas anak akan merasa telah mencapai sesuatu. Anak juga akan merasa berguna dan sekaligus melatih kemandirian mereka.


Melatih Rasa Kasih Sayang dan Empati

Kucing peliharaan sangat bergantung pada pemiliknya dalam pemenuhan kebutuhan makan, minum, perawatan, dan perhatian. Anak perlahan akan belajar rasa kasihan atau empati ketika kucing meminta makan, juga rasa sayang terutama ketika sudah terbentuk ikatan dengan kucing.

Orang tua juga bisa menambahkan dengan bercerita bahwa kucing bisa sedih jika diabaikan apalagi ditelantarkan. Bahwa kucing akan kelaparan jika tidak diberi makan. Hal itu bisa dikembangkan lebih jauh untuk memupuk kasih sayang dan empati anak terhadap sesama.


Melatih Kesabaran dan Berbagi

Merawat kucing butuh kesabaran, apalagi jika berniat untuk melatih kucing melakukan sesuatu misalnya bersalaman. Kucing juga bisa ngambek, bisa ‘nakal’ mungkin merusak mainan anak.

Kucing suka bermain dengan benda-benda random termasuk mungkin benda-benda milik anak. Dari situ anak bisa belajar berbagi, merelakan miliknya untuk digunakan bermain oleh kucing.


Melatih Tanggung Jawab dan Disiplin

Dengan sendirinya dan dengan bantuan orang tua anak akan paham bahwa memelihara kucing menuntut tanggung jawab terhadap hidup si kucing. Dan menuntut disiplin karena kucing butuh untuk dirawat setiap hari.

Selain memberi makan, minum, membersihkan kandang dan litter box, anak bisa juga dilibatkan membersihkan kekacauan yang disebabkan oleh kucing. Misalnya ketika kucing buang air di luar kotak pasir, atau merapikan barang-barang yang dibuat berantakan oleh kucing.


Lebih Bahagia

Kucing adalah hewan yang lucu dan suka diajak bermain. Berinteraksi dengan kucing bisa membuat hati anak lebih lembut, gembira, sehingga stres yang mungkin dialaminya di sekolah atau lingkungan bermain akan menurun.

Kucing juga akan memberikan rasa sayangnya pada pemiliknya. Anak akan merasa diterima dan disayangi tanpa syarat, dan itu membuatnya merasa berharga.


Membantu Membangun Pertemanan

Anak akan lebih mudah berinteraksi dengan anak lain yang juga memelihara kucing. Mereka akan lebih cepat ‘nyambung’ dalam obrolan dan kegiatan. Rasa percaya diri yang didapat dari tanggung jawab merawat kucing juga membantu anak untuk berteman dengan siapapun.


Membantu Lebih Beraktivitas

Memelihara kucing membutuhkan banyak energi. Sehari-hari harus memberi makan dan minum, membuang kotoran dari litter box. Lalu ada rutinitas lain seperti menyisir bulu agar tidak hairball, memandikan kucing sendiri atau di klinik hewan. Aktivitas bermain dengan kucing juga akan membuat anak membakar kalori. Bentuk permainan bisa dengan mengajaknya berlari, main bola, dan lainnya. Apalagi jika kucingnya bisa nurut diajak jalan-jalan dengan memakai tali.

anak bermain kucing


Itulah tujuh manfaat memelihara kucing untuk anak. Apakah teman-teman tertarik untuk mencobanya? Tulis di kolom komentar ya.

Read More

Arancini Dalam Maya Jangan Terputus Nyata Jangan Terserak

Jumat, 27 Mei 2022

Sebuah surat elektronik dari komunitas perempuan yang saya ikuti beberapa tahun terakhir berisi ajakan untuk membuat antologi. Kisah wanita di era digital adalah tema yang akan disusung dalam antologi kali ini.

Proyek antologi kali ini, bukanlah proyek pertama Kelas Literasi Ibu Profesional atau yang akrab disebut KLIP. Komunitas menulis yang beranggotakan perempuan dari banyak daerah di Indonesia, termasuk beberapa perempuan yang sedang berada di luar Indonesia.

Tak menunggu lama saya pun memutuskan untuk bergabung dalam grup WAG yang disarankan. Bergabung bersama para penulis kece membuat saya sedikit minder, ah tapi kapan lagi saya bisa belajar bersama para mastah. 

Dalam grup tersebut ada kak Rijo, penulis yang sudah melahirkan banyak buku solo. Kak Wika, yang dulunya adalah editor di ElexMedia, dan masih banyak lagi penulis kece badai. Bismillah mengosongkan gelas belajar bersama mereka.


maya jangan terputus nyata jangan terserak


Persiapan Menulis Antologi

Sebelum memulai menulis, kami dibekali dua kelas persiapan, yaitu Serba-Serbi Menulis Cerpen yang diampu kak Rijo Tobing dan kelas kedua tentang PUEBI yang diampu oleh kak Satwika H, yang akrab diapnggil kak Wika. Beberapa contoh diberikan selama pembekalan, termasuk cerita pendek karya kak Rijo, wah plot twistnya keren deh.

Mantap kan, sebelum menulis cerita dibekali dulu, sehingga penulis yang berkontribusi sudah mempunyai panduan. Selanjutnya naskah yang terkirim akan diedit oleh beliau berdua. 


arancini


Naskahku

Naskah yang saya kirim berjudul "Arancini". Sebuah cerita sederhana, berdasarkan kehidupan sehari-hari. Naskah saya termasuk dalam salah satu cerita abtologi yang berjudul Maya Jangan Terputus Nyata Jangan Terserak. Berikut ceritanya :

        “Ma, buatkan nasi kepal dong, please,” pinta Aya, anak bungsuku.

        “Nasi kepal itu seperti apa ya, Dik?” tanyaku.

        “Itu lo, Ma, yang bentuknya bulat-bulat seperti risoles,” lanjut Aya.

        “Pernah dikasih Tante Lisa, sewaktu kita main ke rumahnya,” imbuh Aya, saat melihatku berpikir keras, mencoba memahami permintaannya.

        "Oke, Mama coba cari dulu resepnya ya," jawabku yang kemudian disambut senyum ceria Aya.

        "Terima kasih, Mama," ujarnya seraya mencium dan memelukku.

Aya, anak gadisku yang berusia tujuh tahun suka mencoba makanan baru, baik makanan ringan atau menu utama. Apalagi jika dia terlibat dalam proses memasaknya, semakin lahap dia menyantapnya. Hal ini tentu saja berbeda dengan kakaknya, Bayu. Dia agak susah makan, agak pemilih, kerap disebut picky eater, mirip bapaknya. 

Unik ya, anak pertama mirip bapaknya, tinggi kurus. Walaupun sebenarnya porsi makannya juga banyak, asal cocok menunya. Sedangkan anak kedua mirip seperti aku, pemakan segala asal tidak pedas.

Namun, keduanya sama-sama suka mencoba menu baru. Tantangan buatku untuk selalu berkreasi menu harian. Untung saja di era digital seperti ini, banyak aplikasi yang menyediakan resep masakan, termasuk resep yang beredar di media sosial. Resep jitu bagiku yang kurang kreatif, juru penyelamat saat aku mati gaya.

Dulunya masakan yang kusajikan hanya itu-itu saja, tidak beralih dari sop,  ayam goreng setiap minggunya, menu lainnya beli di warung dekat rumah. Resep masakan yang bisa kumasak tidak lebih dari hitungan sepuluh jari.

Ternyata urusan perut ini berpengaruh banyak pada keluarga kami yang masih baru menapaki kehidupan rumah tangga, sehingga mau tidak mau aku harus berubah. Belajar memasak dengan menu yang bervariasi merupakan solusi. Saat itu targetnya hanya menyediakan menu untuk seminggu saja. Kemudian berlanjut menjadi menu sepuluh hari.

Resepnya kuperoleh dari buku, belum banyak media sosial yang menyediakan resep masakan seperti saat ini. Kadang satu resep menu, ada beberapa cara memasak dan varian menunya. Tantangan lagi nih untuk mencari resep yang sesuai dengan lidah keluarga kami.

Suamiku adalah konsumen setia sekaligus komentator hasil masakanku. Aku tidak tersinggung jika dia memberi komentar tentang hasil masakanku, toh semua yang kumasak pasti dilahapnya habis, apapun hasilnya, entah gosong, kadang keasinan.

Kali ini putri bungsuku, Aya, memintaku untuk membuat nasi kepal. Dia tahu jika aku tidak mungkin menolak permintaannya. Baiklah demi memenuhi permintaannya, segera kuhubungi adikku, Lisa untuk menanyakan resepnya. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan nomer teleponnya di daftar nama telepon pintarku.

“Assalammu’alaikum, ada di mana?” tanyaku membuka percakapan.

“Wa’alaikumsalam, sudah sampai rumah kok. Ada apa, Kak?” Lisa balik bertanya.

“Syukurlah sudah sampai rumah. Mau tanya resep nasi kepal. Aya ingin dibuatkan nih,” jawabku.

“Maaf kak, Aku enggak tahu resepnya. Hehehe, sejak kapan Aku suka bebikinan kue atau kudapan. Kalau ingin makan sesuatu, beli aja, kan saat ini banyak bakery. Kalau malas keluar ya tinggal gerakkan jari aja, mencari pilihan yang tersedia di aplikasi daring, pilih, bayar melalui transfer, duduk manis saja di rumah menunggu makanan datang,” ujar adikku.

“Hmmm, kelakuan deh. Kukira kamu tahu, enggak biasanya kamu membuat kudapan sendiri. Ternyata, beli di di bakery. Apa sih nama makanan yang dimaksud Aya itu? Apa betul namanya nasi kepal? Nanti ku coba cari deh resepnya,” lanjutku.

“Kalau di bakery dekat kantor sih namanya Arancini, kata petugasnya itu makanan khas Italia. Kalau temanku bilang sih nasi kepal. Rasanya yang gurih dan bagian luar crunchy, yang membuat Aya suka. Dia pasti suka rasa gurih dan isinya, campuran sosis, keju, ayam dan jagung manis,” tutur Lisa

“Iya juga sih, tahu aja kamu makanan kesukaan Aya. Tapi kalau beli kan mahal, Sa. Bisa jebol kantong kakakmu ini. Kalau buat sendiri, bisa lebih hemat,” ujarku mencari pembenaran untuk membuat sendiri.

“Iya, tapi aku nyerah kalau diminta buat sendiri, sering gagalnya, walaupun banyak resep yang beredar di sosial media. Nanti kalau sudah jadi, kasih tahu ya, aku mampir deh ke rumah kakak,” ujarnya dengan tertawa renyah khas Lisa.

“Jadi kalau ke sini, kalau ada makanan aja?” sungutku.

“Hahaha, ya enggak la, Kak. Bercanda,” ujarnya dan tertawa terbahak.

“Iya, ya paham la. Terima kasih ya, berselancar dulu ke dunia maya mencari resepnya. Assalammu’alaikum” ujarku mengakhiri percakapan.

“Wa’alaikumsalam” jawab Lisa.

Nama kami berdua, jika digabungkan jadi Monalisa lho, nama lukisan populer di dunia, karya Leonardo Da Vinci, yang di pajang di museum Louvre Paris sejak 1797. Namaku Mona dan adikku diberi nama Lisa.

Menurut almarhum ibu, supaya namanya mudah diingat. Selain itu, semoga ibu atau anak keturunannya bisa ke Paris suatu saat nanti, melihat lukisan Monalisa yang terkenal. Dan nama adalah doa. Menarik ya cara beliau untuk mewujudkan cita-citanya.

Jemariku langsung berselancar menuju mesin pencari untuk mencari menu yang diinginkan Aya di telepon pintarku. Kupikir Lisa tahu resep Arancini, ternyata dia tidak tahu resepnya. Mesin pencari merupakan salah satu penolongku untuk mencari tahu hal-hal yany tidak kuketahui.

Kata kunci yang kugunakan adalah Arancini atau nasi kepal. Cukup cepat mesin pencari ini bekerja. Tak berapa lama muncullah beberapa resep Arancini dari berbagai website dan blog tentang resep makanan. Ada juga website yang mempunyai aplikasi dan dapat diunduh melalui playstore.

Ternyata banyak variasi resepnya, dari mulai bahan sederhana hingga bahan yang rumit. Begitu juga cara memasaknya yang tergantung dari bahan yang digunakan. Setelah membaca beberapa resep dan mempertimbangkan budgetnya, aku memilih dua resep yang akan kucoba.

Aku berencana membuatnya hari minggu, sebagai hadiah setelah kami membersihkan rumah. Kegiatan rutin yang kami lakukan setiap akhir bulan, yaitu membersihkan dan merapikan rumah, termasuk membersihkan lemari es, mencabut rumput di halaman depan dan samping rumah, karena rumah kami terletak di ujung jalan.

Kalau ini berhasil, nanti buat videonya ah, untuk menambah content YouTube, pikirku.

Hobi yang akhir-akhir ini kulakukan adalah membuat content di YouTube atau Instagram tentang cara memasak atau menyajikan hidangan yang lezat bagi keluarga. Walaupun di luar sana banyak bertebaran resep sejenis, Aku tetap melakukannya dengan caraku sendiri. Terkait rasa masakan, yang penting bagiku, suami dan anak-anak enak, sudah cukup, karena aku tidak mungkin menyenangkan hati semua orang.

ilustrasi Arancini


---

Sinar mentari menerobos masuk melalui jendela dapur, pertanda matahari akan masuk ke peraduannya. Hangatnya sinar matahari mulai menghangatkan punggungku yang membelakanginya. Sudut favoritku di rumah memang selalu hangat saat menjelang senja. Sudut tempat aku melepas lelah setelah memasak atau setelah melakukan aktivitas lain. Aku menyukainya karena aku dapat melihat tanaman di taman samping rumah dan mengamati orang yang lalu lalang. Pagar rumah yang tidak terlalu tinggi dan agak renggang membuatku bebas mengamati jalan samping rumah.

Dapurku terletak di bagian belakang samping rumah, jendelanya yang lebar membuat sinar matahari senja bebas masuk menghangatkan dapur. Ruang makan menyatu dengan dapur, hanya dibatasi meja dapur. Suamiku juga menempatkan dua kursi tinggi di sana. Sinar matahari menembus hingga ke ruang makan yang terdiri dari empat kursi dan meja makan. Tidak terlalu besar, tetapi cukup menampung kami berempat untuk menyantap hidangan yang disajikan.

Sore ini, kududuk sejenak melepas lelah setelah seharian membersihkan rumah. Kebetulan suami sedang dinas luar kota sehingga hanya aku dan anak-anak yang melakukannya. Kami membersihkan kamar masing-masing, merapikan lemari pakaian. Aku membersihkan lemari pendingin dan dapur, anak-anak merapikan rak buku. Bergantian kami membongkar sprei dan menggantinya dengan yang baru.

“Ma, capek, lapar juga,” ujar Bayu saat memasuki dapur.

“Kamarku sudah bersih, buku-buku juga sudah rapi, sampahnya juga sudah dibuang,” lanjutnya. Bayu, anak sulungku yang sudah SMP masih mau dimintai tolong membantu mamanya.

“Aku juga lapar, Ma,” tutur Aya, yang berjalan di belakang Bayu.

“Kamarku juga sudah bersih, Ma” lanjut Aya.

“Keren deh anak-anak Mama, terima kasih ya. Mama sudah buatkan camilan kok siang tadi, tinggal goreng saja. Tunggu ya,” jawabku sambil mencium mereka satu per satu.

“Hmm, baunya kecut,” tuturku sambil menutup hidung.

“Mandi dulu ya, sudah sore juga,” lanjutku.

“Ok Ma, lanjut makan ya, lapar, Ma,” jawab Aya dengan wajah memohon.

“Iya sayang, setelah Aya mandi, camilannya sudah siap di meja makan,” lanjutku.

Mereka berdua pun segera beranjak untuk mandi, membersihkan diri setelah beraktivitas seharian.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk menggoreng kudapan permintaan Aya beberapa waktu lalu, Arancini. Kudapan yang mengenyangkan, karena terbuat dari nasi, keju, jagung dan wortel.

Semoga rasanya sesuai dengan permintaan Aya,  batinku.

Kudapan yang ditemani dengan susu coklat kesukaan anak-anak pas sebagai hadiah setelah mereka merapikan kamar dan membantuku membersihkan rumah. Tak lama, aku pun menyusul anak-anak untuk membersihkan diri.

 ---

         “Terima kasih ya, Ma. Rasanya mirip dengan nasi kepal yang disuguhkan tante Lisa,” ujar Aya.

“Gurih dan krispi, Ma” imbuh Bayu.

“Aya suka isinya, Ma. Ada keju, jagung dan wortel. Ada daging ayamnya juga ya, Ma?” tanya Aya.

“Susu coklatnya juga pas nih, Ma,” lanjut Bayu.

Mereka berdua bersahutan mengomentari kudapan dan minuman yang kusediakan.

“Lolos uji enggak nih?” tanyaku pada mereka berdua.

“Kalau Aku, sih lolos, Ma,” jawab Aya.

“Aku juga lolos kok, Ma,” lanjut Bayu.

“Tinggal pendapat papa yang belum, biasanya komentar papa detail” tutur Bayu.

“Kapan Papa pulang, Ma?” tanya Aya.

“Kalau enggak salah minggu depan, kemarin dan hari ini ada tamu dari kantor pusat yang berkunjung, makanya Papa enggak jadi pulang hari ini,” jawabku.

Anak-anak sudah kangen papanya yang sudah dua minggu bertugas untuk audit ke kantor cabang di Kalimantan.       

“Minggu depan kalau papa pulang, Mama buat nasi kepal lagi dong,” pinta Bayu.

“Menurut kalian bagaimana? Bosan enggak kalau buat lagi,” tanyaku balik.

“Enggak dong, enak kok, Ma. Papa kan belum mencicipinya,” jawab Bayu.

“Kalau menurut papa ok, berarti lanjut buat video ya, Ma?” tanya Aya.

“Iya seperti biasanya, kalau kalian semua sudah cocok rasanya. Mama akan buat video kemudian unggah ke YouTube,” jawabku.

“Nanti kalian bantu buat videonya ya,” pintaku.

“Mama juga belajar hal baru lagi untuk edit video agar hasilnya lebih bagus. Hasil belajar dari YouTube juga” lanjutku.

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.

“Siapa itu?” tanyaku sambil melongok ke arah pintu depan.

Tak lama mobil itu berhenti di depan rumah, kemudian melaju kembali. Kami bertiga pun mengabaikannya, karena kami pikir tetangga depan rumah.

“Assalamualaikum,” terdengar suara papa memasuki ruang tamu.

“Papa,” teriak anak-anak menyambut papanya.

“O, mobil yang berhenti tadi ternyata mengantar Papa,  kukira orang lain,” tutur Aya, memeluk papanya.

“Kok enggak minta dijemput, Pa?” tanyaku.

“Kan ada ojek online, Ma. Tinggal pilih mau menggunakan yang mana, pesan dan diantar sampai ke tempat tujuan. Mama juga tidak capek jemput kan?” jawabnya singkat. Aku pun tersenyum menanggapinya.

Seperti biasa, dia tidak mau merepotkan istrinya. Ternyata kabar semalam yang menginformasikan bahwa dia baru pulang minggu depan, hanya sandiwara. Dia ingin memberi kejutan padaku dan anak-anak, ujarku dalam hati.

 Kukecup pipinya dan memeluknya. Merindukan kehadirannya dua minggu ini. Walaupun sudah dimudahkan dengan adanya teknologi  sehingga kami tetap dapat berkomunikasi melalui video call ataupun telepon, tetap saja kumerindukan kehadirannya secara fisik.

ilustrasi arancini


Kesan 

Konsep buku antologi ini keren banget, karena dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality (AR) dan ada original soundtracknya. Judul lagunya "Cerita Kita", pas banget dengan isi cerita dalam kisahnya. 

Bangga dan sekaligus senang bisa bekerja sama dengan penulis hebat. Proses penyusunannya pun meninggalkan banyak pengalaman bagi saya. Menjadi penulis tidak hanya menulis, sekaligus juga memasarkan bukunya. Jika bukan penulis yang memasarkannya, mau siapa lagi yang memasarkannya. Buku bagi penulis ibarat bayi yang dilahirkannya. Yuk, bangga dengan karya sendiri.




Read More

Rangkaian Tradisi Masyarakat Jawa Menyambut Kelahiran Buah Hati

Rabu, 25 Mei 2022

rangkaian tradisi masyarakat jawa menyambut kelahiran buah hati


Kehadiran seorang anak pada sebagian besar keluarga adalah hal yang sangat dinantikan kedua orangtuanya. Ada orangtua yang beranggapan bahwa anak merupakan penerus keturunan bahkan pewaris tahta. Kehadiran seorang anak tidak serta merta membawa kebahagiaan, tetapi kehadiran seorang anak dapat memberikan arti atau alasan untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu kehadiran seorang anak disambut dengan serangkaian tradisi, bahkan ada yang dimulai sejak dalam kandungan. Tak terkecuali masyarakat Jawa. Berikut beberapa rangkaian tradisi untuk menyambut kehadiran seorang anak dalam sebuah keluarga yang saya ketahui


Mitoni 

Dalam tradisi jawa, mitoni merupakan serangkaian upacara siklus hidup yang dilakukan pada bulan ketujuh kehamilan. Tradisi ini dilakukan dengan harapan agar Tuhan memberikan kemudahan, kesehatan dan keselamatan hingga proses persalinan.

Istilah lain mitoni dalam bahasa Jawa adalah tingkeban. Untuk penentuan hari biasanya dipilihkan hari pasaran wage dengan harapan agar persalinannya lancar. Ada lima hari dalam istilah bahasa Jawa yang disebut pasaran atau weton, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi.

Pelaksanaanya mempunyai beberapa versi. Berikut rangkaian acara salah satu versi mitoni : 

Sungkeman 

Sungkeman adalah tradisi yang dilakukan untuk memohon doa restu agar dilancarkan proses kehamilan hingga persalinannya nanti. Tradisi ini diawali dengan sungkeman yang dilakukan calon ibu kepada calon ayah, kemudian dilanjutkan oleh keduanya kepada kedua orangtuanya masing-masing. 

Siraman

Siraman merupakan simbol pembersihan diri. Calon ibu dimandikan bergantian mulai dari calon ayah hingga kerabat yang lain

Pecah telur

Pecah telur merupakan simbol yang bertujuan agar proses persalinan lancar. Proses ini dilakukan oleh calon ayah. Telur ditempelkan ke dahi dan perut calon ibu dan selanjutnya dipecahkan dengan cara melemparkannya ke lantai.

Memutus janur

Janur yang diikatkan di perut calon ibu akan diputus oleh calon ayah dengan tujuan agar proses persalinan lancar.

Brojolan

Brojolan adalah mengukir gambar Kamajaya dan Dewi Ratih pada masing-masing kelapa gading muda. Prosesi ini bertujuan agar bayi dapat lahir dengan mudah.

Pecah kelapa

Calon ayah dengan mata tertutup mengambil salah satu kelapa gading muda yang bergambar, kemudian memecahkannya. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan jenis kelamin janin.

Ganti busana

Setelah siraman calon ibu akan menggunakan tujuah jenis kain bergantian. Pada kain pertama hingga keenam akan ditanggapi kurang cocok, dan pada kain ketujuh akan ditanggapi cocok oleh hadirin yang hadir pada acara tersebut. Prosesi ini melambangakn tujuh bulan dan harapan bagi calon bayi.

Tujuh kain yang digunakan sidomukti (kebahagiaan), sidoluhur (kemuliaan), semen rama (agar cinta kedua orangtua bertahan selamanya), udan iris (agar kehadirannya menyenangkan orang sekitar), cakar ayam (kemandirian), kain lurik motif lasem (kesederhanaan).

Berjualan dawet atau rujak

Calon ayah dan ibu beraksi berjualan dawet dan rujak. Uang yang digunakan untuk transaksi adalah kreweng atau uang dari tanah liat atau pecahan genteng.


Brokohan

Brokohan merupakan serapan dari kata barokah dalam bahasa Arab yang artinya mengharapkan berkah. Brokohan dapat juga diartikan sebagai wujud syukur atas lahirnya anak dengan selamat. 

Brokohan adalah tradisi yang dilakukan ketika seorang ibu melahirkan anak. Pelaksanaan tradisi ini mempunyai banyak versi. Ada yang hanya membagikan makanan, ada juga yang membagikan sesajen brokohan seperti gula jawa, telur ayam, kelapa dan dawet.


Selapan

Selapan merupakan tradisi Jawa yang dilakukan saat bayi berusia 35 hari. Selapanan merupakan pengingat bahwa anak sudah bertambah usia, sehingga akan mengalalmi perubahan fisik maupun perubahan mental.

Perhitungan selapan dilakukan berdasakan perhitungan kalender Jawa. 35 merupakan hasil perkalian antara tujuh dan lima. Tujuh berasal dari jumlah hari, yaitu Senin-Minggu, sedangkan lima berasal dari pasaran atau weton, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Misal bayi lahir pada Sabtu Kliwon, maka selapannya adalah hari Sabtu Kliwon juga.

Pada tradisi selapan, beberapa prosesi akan dilakukan diantaranya bayi akan dicukur rambutnya dan dipotong kukunya.


Tedak Siten

Tedak siten atau tedak siti merupakan tradisi pada saat pertama kali anak belajar menginjakkan kaki ke tanah. Umumnya dilakukan apda anak usia sekitar tujuh hingga delapan bulan. Tradisi ini sebagai penghormatan kepada bumi tempat anak belajar berpijak.


Demikian serangkaian tradisi masyarakat Jawa untuk menyambut kehadiran buah hati di keluarga mereka. Masih banyak lagi ragam budaya Indonesia dari daerah lain. Bagaimana tradisi yang ada di daerah teman-teman? Tulis di kolom komentar ya. terima kasih


Referensi

https://www.haibunda.com/kehamilan/20220316012455-49-269076/mengenal-mitoni-acara-7-bulanan-adat-jawa-untuk-ibu-hamil

https://kumparan.com/tugujogja/brokohan-upacara-adat-jawa-menyambut-kelahiran-bayi-1sOcRgH0evk

https://kumparan.com/tugujogja/selapanan-tradisi-selamatan-bayi-berusia-35-hari-1sPQv1uEvrg

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tedak_siten
Read More

FORTUNE Indonesia Summit 2022, Ajang Bergengsi Pebisnis Indonesia

Senin, 23 Mei 2022

fortune indonesia summit 2022

 Sumber Foto : www.fortuneidn.com

 

FORTUNE Indonesia Summit 2022 diselenggarakan tanggal 18-19 Mei 2022 oleh FORTUNE Indonesia di The Westin Jakarta, resmi dibuka oleh dua menteri Indonesia, yaitu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. CEO IDN Media Winston Utomo juga turut menghadirinya. 

FORTUNE Indonesia Summit merupakan acara yang pertama kalinya digelar oleh FORTUNE Indonesia. Acara ini akan melibatkan multi-stakeholder serta bussiness person paling berpengaruh di Indonesia. Wajar bukan jika acara ini dibuka oleh dua menteri Indonesia. Sebagian besar pebisnis akan menaruh perhatian pada acara akbar ini.

Walaupun ini acara yang pertama kali diadakan, ada harapan besar yang tersirat, seperti disampaikan oleh Winston Utomo dalam Opening Session, Fortune Indonesia Summit 2022, yang dikutip dari  popbela.com, "Fortune Indonesia Summit kami adakan sebagai bentuk dari bukti nyata dan konkret untuk mengajak decision maker, business executive dan semua yang hadir di sini untuk bergabung, berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik."

Bagaimana caranya untuk hadir dalam acara bergengsi ini? Tiketnya dapat diperoleh hanya dengan berlangganan majalah FORTUNE Indonesia melalui Official Store FORTUNE Indonesia di Tokopedia. 

fortune indonesia summit 2022

Opening Fortune Indonesia Summit 2022 oleh CEO IDN Media Winston Utomo
(Sumber Foto : www.fortuneidn.com)


Tema yang diangkat

Ada tiga tema besar yang dinilai dapat memberikan insight penting bagi ekosistem bisnis di Indonesia akan diangkat dalam Fortune Indonesia Summit, yaitu impact, sustainability, dan growth. Semoga ketiga tema tersebut tidak hanya menjadi ajang diskusi terbuka, tetapi juga dapat menjadi wujud dan aksi nyata, atau dapat direalisasikan, begitu harap Winston.

Topik yang diangkat pun beragam, diantaranya market, business finance, tech, leadership  hingga sustainability. Seluruhnya dirangkum dalam belasan sesi talkshow serta puluhan pembicara inspiratif, diantaranya Sandiaga Uno, Raffi Ahmad, Umes Pafkhe dan masih banyak lagi.

pembicara fortune indonesia summit 2022

Pembicara Fortune Indonesia Summit 2022
(Sumber Foto : Instagram Fortune Indonesia)

 

Dalam FORTUNE Indonesia Summit 2022, juga akan diselenggarakan awarding session bagi sejumlah tokoh yang masuk dalam daftar FORTUNE Indonesia Businessperson of the year dan 40 Under 40. Ada beberapa nama besar yang terdaftar dalam businessperson of the year seperti Garibaldi Tohir, CEO Adaro Energy; Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA; Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina; William Tanuwujaya, CEO Tokopedia; M. Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin dan Presiden Direktur Indika Energy.

40 under 40 fortune indonesia

Pembicara Fortune Indonesia Summit 2022
(Sumber Foto : Instagram Fortune Indonesia)


Tokoh Indonesia dari berbagai sektor yang berusia di bawah 40 tahun (per 1 Februari 2022) yang terdaftar dalam 40 Under 40 diantaranya adalah Anderson Tanoto, Managing Director RGE; Edward Tirtanata dan James Pranoto, Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan; John Riady, CEO Lippo Karawaci dan Direktur Lippo Group; Roderick Purwana, Managing Partner of East Ventures; Arief Muhammad, konten kreator; dan masih banyak lagi.

Acara yang inspiratif, dua hari penuh dengan beberapa pakar yang bersedia berbagi pengalaman, sekaligus acara penghargaan bagi pebisnis yang berprestasi dari segala sektor, termasuk pebisnis yang telah sukses walaupun masih muda. Acara yang dapat memacu pegiat bisnis agar lebih berdampak  bagi Indonesia. Banyak catatan yang dapat saya ambil hikmahnya.


Bisnis harus memberi dampak

Alasan mengapa FORTUNE Indonesia mengangkat tiga tema besar, karena bisnis bukan hanya soal pendapatan (profit), pertumbuhan (growth), konsumen (user) atau keuntungan (revenue) saja, melainkan juga harus memiliki dampak dan mempunyai prinsip berkelanjutan

Menurut Winston, bisnis yang berhasil adalah bisnis yang memikirkan sustainability (berkelanjutan) dengan membagi tugas, kepentingan dan kebutuhan semua stakeholder (pihak terkait) bukan hanya shareholder (pemegang saham). 


Pariwisata tulang punggung ekonomi dan beragam potensi

Menurut Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menyampaikan bahwa pencapaian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mempunyai potensi yang besar. Ekonomi kreatif perlahan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, karena sektor ini memiliki peluang tumbuh lebih baik.

"Karena sektor inilah yang terbukti bertahan dalam menghadapi segala dinamika termasuk pandemi Covid-19," kata Sandiaga dalam sambutannya di hari pertama acara. Beliau optimis dengan peluang dan keunggulan sektor ekonomi kreatif yang akan menjadi penggerak perekonomian nasional kelak.


Neraca perdagangan Indonesia alami surplus selama 24 bulan

Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan) menyampaikan bahwa saat ini perekonomia dan perdagangan global masih mengalami ketidakpastian akibat krisis multi dimensi, sehingga IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen (turun 0,8 persen dari prediksi Januari lalu). Walaupun perekonomian global mengalami perlambatan pemulihan, beliau menyebutkan bahwa Indonesia patut bersyukur, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil, inflasi kuartal pertama 2022 terkendali, dan neraca perdagangan yang positif.

"Kinerja neraca perrdagangan Indonesia juga pada tren surplus berkelanjutan 24 bulan berturut-turut. Surplus pada Januari-April 2022 mencapai US$16,89 miliar yang ditopang oleh surplus ekspor non migas sebesar US$24,6 miliar," ujar beliau pada hari pertama acara.

Beliau juga mengapresiasi penyelenggaraan FORTUNE Indonesia Summit yang mengangkat tiga tema besar, yaitu impact, sustainability, dan growth dan meyakini bahwa FORTUNE Indonesia dapat menjadi platform informasi yang akurat dan kredibel bagi dunia bisnis Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai FORTUNE indonesia Summit 2022 dapat dilihat melalui instagram resmi FORTUNE Indonesia atau dengan menghubungi email hello@fortuneidn.com.


Artikel terkait : 

IDN Live, Fitur Baru IDN Aplikasi yang Menghasilkan Cuan


Referensi

https://fortunesummit.fortuneidn.com/

https://www.popbela.com/career/working-life/niken-ari/fortune-indonesia-summit-2022-resmi-dibuka-oleh-dua-menteri-indonesia/2

https://www.instagram.com/fortune.idn/


 





Read More

Tiga Kata Ajaib, yaitu Maaf, Terima kasih, Tolong

Rabu, 18 Mei 2022

tiga kata ajaib, maaf, terima kasih, tolong

 

Maaf, Terima Kasih, Tolong adalah buku solo perdana saya, sekaligus karya pertama saya dalam menulis cerita anak. Buku bergambar atau biasa disebut picture book ini disusun pertengahan tahun 2018, selanjutnya diterbitkan Maret 2019. 


Spesifikasi Buku 

Judul buku             : Maaf, Terima Kasih, Tolong

Penulis                   : Dyah Kusumastuti Utari

Penerbit                 : Mecca Publishing

Ilustrator                 : Kang Cecep

ISBN                      : 9786237031284

Penyunting             : Tim Mecca Publishing

Cetakan                 : pertama, Maret 2019

Dimensi                  : 21 halaman, 14,8 cm x 21 cm


Latar Belakang

Putri pertama saya lahir awal 2013. Di saat itulah episode baru dalam hidup saya sebagai ibu dimulai. Saya mempunyai kegemaran membaca, wajar bukan jika saya ingin anak saya nantinya gemar membaca. Tidak hanya sekedar ingin tanpa tindakan, kalau itu sih namanya angan-angan saja, ya kan? 

Saya pun mulai menghadirkan buku cerita anak-anak. Banyak ragam yang saya hadirkan, karena saya juga masih fakir ilmu, belum tahu mana buku yang cocok untuk anak bayi. Seiring waktu saya pun mulai paham dengan berbagai jenis buku.

Kegiatan rutin kami sebelum tidur adalah membaca buku dan putri saya menikmatinya. Terkadang buku yang sama dibaca berulang kali hingga saya bosan, tetapi putri saya tidak kunjung bosan. Apakah bentuk bukunya masih bagus? Hmm tentu saja tidak, yang masih bagus wujudnya adalah buku yang mempunyai sampul tebal atau istilahnya hardcover dan buku yang mempunyai halaman bukan kertas buku biasa. Wajar bukan, buku yang sering dibaca akan lebih cepat rusak, apalagi oleh anak-anak. Tak mengapa, karena disana proses belajar terjadi.

Buku anak-anak tentunya mempunyai warna yang menarik, mempunyai banyak gambar. Untuk anak yang semakin besar, bukunya pun mulai berkurang gambar dan kata-kata per halamannya semakin banyak. Hal ini wajar, karena anak usia dini suka dengan warna warni yang menarik perhatiannya.

Jika bosan membaca buku, kadang saya mengarang sendiri sebuah cerita yang saya sisipkan pesan moral. Kemudian kami melanjutkannya dengan diskusi ringan. Cerita atau dongeng adalah salah satu hal yang tidak akan ditolak anak, oleh karena itu mensisipkan pesan moral dalam cerita adalah hal yang efektif untuk menanamkan moral atau membentuk karakter anak.

Saya lupa tepatnya bagaimana saya bertemu dengan mbak Festining Tarias yang biasa dipanggil mbak Festi. Beliaulah yang pertama kali mengajarkan saya bagaimana menulis cerita anak. Ada beberapa materi yang diajarkan tentang cerita anak sesuai tingkata umur anak. Ada juga dalam bentuk fabel atau cerita realistis. Tahap selanjutnya adalah tawaran untuk menerbitkan buku solo secara gratis. Tak berpikir lama, sayapun segera mendaftar.

Mengapa saya memilih tema maaf, terima kasih, tolong? Karena ketiga kata tersebut adalah tiga kata ajaib yang nantinya sangat berguna untuk anak-anak hingga saat dewasa kelak. Bukan tanpa alasan ketiga kata tersebut disebut tiga kata ajaib. 

Maaf adalah kata yang diucapkan sebagai wujud penyesalan atas sebuah kesalahan yang telah dilakukan atau sebagai wujud perizinan sebelum melakukan sesuatu hal. Terima kasih adalah kata yang diucapkan saat menerima bantuan atau hadiah dari orang lain. Sedangkan tolong adalah kata yang diucapkan saat meminta bantuan kepada orang lain.

maaf, terima kasih, tolong

Kata-kata maaf, terima kasih, dan tolong adalah kata-kata sederhana yang mudah untuk dilafalkan dan mempunyai dampak yang luar biasa. Namun, sayangnya jika hal ini tidak dibiasakan sejak kecil, akan menjadi hal yang sulit untuk diucapkan. 


Isi buku

Buku ini berisi 21 halaman bergambar dengan jumlah satu kalimat dalam setiap halamnnya. Buku yang sesuai untuk anak usia 4-7 tahun, yang sedang belajar membaca. Ditulis dengan huruf berukuran besar, sehingga memudahkan anak untuk belajar membaca. 

Selain cerita, buku ini juga berisi satu halaman aktivitas mencocokkan bentuk, satu halaman aktivitas menyebutkan warna bunga, satu halaman aktivitas mencari arah (maze), dan satu halaman aktivitas menyayi bersama lagu Topi Saya Bundar karya Pak Kasur.

Manfaat yang diperoleh tidak hanya membacakan cerita atau membaca bersama, tetapi adanya bonding yang terbentuk antara orangtua dan anak dari aktivitas yang disajikan dalam buku ini.


Suka Duka

Rasanya senang banget bisa membuat buku ini. Walaupun antrinya lama, karena saat itu banyak yang akan menerbitkan buku solo, akhirnya buku ini terbit juga. Proses editing dan pencarian ilustrator dibantu oleh mbak Festi.

Banyak hal yang saya pelajari dalam proses pembuatan buku ini. Tidak hanya penyusunan cerita, tetapi juga sampai proses pemasaran. Untuk pemasaran juga dibantu dari teman-teman penulis buku solo yang tergabung dalam WA grup. Namun, untuk proses distribusi, penentuan harga jual saya tangani sendiri. Proses yang sangat melelahkan dan banyak hkmah yang bisa diambil agar ke depannya lebih baik.


Penutup

Perjuangan yang tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin, tidak mematahkan semangat saya untuk menerbitkan buku solo lagi suatu hari nanti. Saya masih memendam mimpi untuk membuat buku solo tentang cerita anak, baik buku bergambar maupun kumpulan cerita pendek dan buku aktivitas anak. Mohon doanya semoga saya dapat mewujudkan mimpi tersebut agar dapat dinikmati anak-anak.


Read More