Apakah Sobat Dy suka membaca buku baik buku fisik maupun buku digital? Pernahkah membuat review tentang buku yang dibaca tersebut? Jika belum pernah membuat review buku, baca artikel Tips Mereview Buku ini sampai akhir ya. Eh, bagi yang pernah membuat review buku, boleh banget, lo membaca artikel ini sampai akhir.
Manfaat Mereview Buku
Bagi Sobat Dy yang terbiasa untuk membuat review setelah membaca sebuah buku tentu telah merasakan manfaatnya membuat review buku, bukan? Lalu bagaimana dengan Sobat Dy yang tidak terbiasa membuat review buku? Tentu saja tetap mendapatkan manfaatnya dari membaca review buku.
Berikut manfaat membuat review buku :
Bahan pertimbangan pembaca lain
Ulasan sebuah buku banyak beredar di media sosial maupun di situs penyedia ulasan buku. Ada beberapa komunitas yang mengadakan ajang mereview buku sebagai sebuah program rutin maupun program dadakan.
Saya kerap membaca review sebuah buku sebelum membacanya, lo. Ulasan mereka cukup membantu saya untuk memutuskan membeli buku tersebut atau tidak. Saya beberapa kali kecewa dalam membeli buku, baik itu buku untuk anak-anak maupun buku untuk saya. Promosi yang disajikan tidak sesuai dengan isinya, hiks. Sedih bukan? Harga buku fisik pun tidak murah, lo.
Saya senang membacakan buku anak-anak, baik sebelum tidur atau di saat bermain bersama mereka. Banyak lo manfaat yang diperoleh saat membacakan buku untuk anak ini.
Berdasarkan pengalaman tersebut, akhirnya saya memanfaatkan review sebuah buku sebelum memutuskan untuk membelinya. Itupun tumpukan buku bersegel aka masih ada plastiknya belum dibaca semua. Wkwkwk, kalau ini sih bukan karena pengaruh review buku ya, tapi lebih ke impulsif buying. Merasa wah buku ini bagus, beli ah. Akhirnya menumpuk, duh malu deh. Jangan ditiru ya Sobat Dy.
Selain membaca buku fisik, saat ini saya juga sudah mulai suka membaca buku digital yang saya pinjam di Ipunas. Apalagi saat ini sedang riset untuk menyusun buku solo non fiksi, mohon doanya ya supaya segera selesai. Kebayang kalau beli buku untuk riset kan, wah bisa merogoh kocek dalam-dalam nih. Jadi saya memilih untuk pinjam saja di Ipunas.
Memahami isi buku
Sebuah buku adalah buah pikiran penulisnya. Kita tidak harus sepaham kok dengan penulis buku yang kita baca. Namun, saya senang membuat review buku karena untuk mengikat ilmu dari yang saya baca. Walaupun saya hanya sepakat dengan sedikit saja bagian dari buku tersebut, ya yang saya tuliskan hanya sebagian saja.
Bagaimana jika buku yang saya baca tersebut tidak sesuai dengan pendapat atau sudut pandang saya? Saya tidak akan melanjutkan untuk menulis reviewnya, karena saya tidak nyaman untuk membacanya, sehingga tidak mungkin untuk menulis reviewnya bukan?
Beda kasus jika saya mengedit naskah seseorang atau menjadi seorang proof reader, suka atau tidak suka dengan karya seorang penulis, saya harus menyelesaikan membacanya hingga akhir naskah.
Jika di kemudian hari ada teman yang menanyakan isi lain dari buku yang saya review, saya rekomendasikan untuk membacanya sendiri atau saya sampaikan berdasarkan sudut pandang saya. Mengapa? karena sudut pandang setiap orang berbeda. Sesuatu hal mungkin baik menurut saya, belum tentu baik untuk orang lain bukan?
Melatih beropini
Tanpa disadari, setiap membaca buku akan menggiring kita untuk berpikir lebih kritis, bukan? Sehingga Sobat Dy dapat menilai apakah buku tersebut bagus atau tidak, menarik atau tidak, layak atau tidak. Kadang Sobat Dy juga membandingkan dengan buku yang jenis. Sehingga akhirnya Sobat Dy dapat memberi nilai buku tersebut bahkan dapat merekomendasikannya.
Tidak ada yang sempurna di dunia, sehingga wajar jika sebuah buku mempunyai kelebihan atau kekurangan. Walaupun penulis buku yang terkenal atau penerbit buku major.
Dengan membaca review buku, Sobat Dy dapat menganalisa apakah buku tersebut layak untuk dibeli atau hanya cukup membaca reviewnya saja.
Menambah wawasan
Pereview buku dapat membantu pembaca review buku menambah wawasan walaupun belum membaca bukunya. Review buku biasanya dikemas ringkas tanpa mengurangi unsur pengetahuan yang bersifat informatif. Jika penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang buku yang direview, pembaca dapat langsung membeli bukunya.
Personal branding penulis
Saat seseorang mereview sebuah buku dan banyak yang tertarik untuk memiliki bukunya, secara tidak langsung personal branding penulis buku terbentuk. O si A ini suka menulis tentang parenting, si B senang menggunakan plot twist nih saat menulis novel, kurang lebih seperti itu gambarannya. Pembaca pun lebih mudah mengenalinya.
Secara tidak langsung jika banyak yang berminat membeli buku setelah membaca review, penjualan buku meningkat sehingga royalti penulis pun meningkat. Selain itu, pereview buku juga lebih dikenal pembaca dan review buku yang dibacanya akan dinanti pembaca.
Mendapatkan cuan
Mungkinkah menulis review sebuah buku mendapatkan cuan? Jawabannya mungkin, jika hasil review buku dikirimkan pada media yang menerima review buku sebagai salah satu topik di medianya. Media yang memuat review buku ada yang berupa media online maupun media dalam bentuk fisik, misalnya koran, majalah.
Beberapa media tersebut menerima review buku berdasarkan pangsa pasarnya. Ada yang menerima review buku umum, ada juga yang hanya menerima buku rohani. Umumnya buku yang direview adalah buku yang diterbitkan setahun terakhir saat mereview buku. BBukannya buku lama tidak dapat direview, tetapi lebih ke pangsa pasar. Apalagi buku tersebut hanya diterbitkan pada masa tertentu atau penerbit minor, mungkin pembaca akan kesulitan memperolehnya.
Beberapa media yang dapat menerima review buku diantaranya media online www.hariannirawa.co.id, https://maarifnujateng.or.id, https://fiksiislami.com, majalah Utusan, dan masih banyak lainnya. Penulis reviw akan mendapatkan fee setelah hasil reviewnya dimuat di media tersebut. Sistem pemabayaran setiap meida tentunya tergantung kebijakan masing-masing.
Tips Mereview Buku
Setelah mengetahui manfaat mereviw buku, tentunya Sobat Dy penasaran bagaimana caranya mereview buku. Dalam menyusun review buku dapat berupa esai, feature atau opini. Ketiganya terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Pembuka
Paragraf pembuka terdiri dari judul, lead. Paragraf awal ini merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Umumnya pembaca akan tertarik untuk melanjutkan membaca ditentukan oleh judul dan lead yang menarik. Pembuat review dapat menulis apa saja yang dapat dikaitkan dengan buku yang direview.
Pereview dapat menceritakan tentang penulisan sebuah buku. Selanjutnya dapat juga menuliskan tentang manfaat membaca buku yang akan direviewnya. Pembaca dapat membayangkan manfaat apa yang akan diperoleh pembaca jika membeli bukunya.
Isi
Pada bagian isi Sobat Dy dapat menuliskan sinopsis buku tersebut kemudian kaitkan dengan fenomena yang terjadi sehingga menjadi alasan mengapa pembaca merasa penting untuk membaca bukunya. Selain itu, kelebihan dan kekurangan buku juga dapat ditambahkan, lo.
Selain itu, Sobat Dy juga dapat menyampaikan spesifikasi buku, dimana dapat membaca buku, bahkan dapat juga disampaikan dimana membelinya.
Penutup
Pada bagian penutup Sobat Dy dapat menambahkan manfaat buku yang telah direviewnya dan mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut.
Penutup
Bagaimana Sobat Dy, apakah sudah mempunyai gambaran bagaimana caranya untuk mereview sebuah buku? Selain itu, manfaat yang diperoleh dari mereview buku buku
Cerita yuk di kolom komentar buku apa yang akan direview Sobat Dy. Ditunggu sharingnya ya. Selamat membuat review.
Referensi
1. https://bukunesia.com/manfaat-mengulas-buku/
2. Kuliah WhatsApp How To Review a Book bersama SImiati Nurwakhidin.
3. Kelas Kiat Menulis Resensi Buku yang Tembus Dapur Redaksi