Kemana Sepeda Andi?

Kamis, 09 Juni 2022

kemana sepeda Andi

"Bunda, sepedaku hilang!" teriak Andi sambil menangis saat memasuki halaman rumah.

Bunda yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah segera menghentikan kegiatannya dan menghampiri Andi.

"Kenapa, Mas? Maaf, Bunda tidak jelas mendengar tadi" tanya Bunda karena kurang jelas mendengar kata-kata Andi barusan.

Bunda memeluk Andi agar Andi tenang dan membiarkan Andi menangis meluapkan rasa sedihnya.

Perlahan tangis Andi mereda, "Sepedaku hilang, Bunda," ujar Andi.

"Andi, sudah mencari di sekitar? Tadi pergi kemana?" tanya Bunda.

"Tadi Andi main ke rumah Ibra, terus Sultan mengajak bermain layangan di lapangan dekat rumahnya. Sultan punya banyak layangan, Bunda," tutur Andi. Bunda pun mendengarkan dengan seksama.

"Kakek Sultan membuat layangan saat Sultan berkunjung ke rumahnya. Jadi kami diberi masing-masing satu layangan," lanjut Andi. Bunda menyimak cerita Andi.

"Setelah mengambil layangan, kami bertiga berjalan menuju lapangan. Setelah bermain, kami kembali ke rumah Sultan. Ternyata sepeda yang kutaruh di teras rumahnya sudah hilang," lanjut Andi.

"Apakah Andi sudah mencarinya di sekitar rumah Sultan?" tanya Bunda.

"Sudah, tadi dibantu Ibu Sultan juga," jawab Andi.

"Nanti, kita coba cari lagi ya. Sekarang Andi mandi dulu, hari sudah petang, sebentar lagi adzan Maghrib," ujar Bunda.

"Tapi Bunda, itukan sepeda hadiah ulang tahun dari Kakek. Nanti kalau Kakek marah bagaimana?" tanya Andi sedih.

"Kakek tidak marah selama Andi sudah berusaha menjaganya dan merawatnya. Kadang semua terjadi di luar kehendak kita," tutur Ibu yang mengerti kegelisahan Andi.

Sepeda roda dua berwarna merah dengan bel di bagian setir sebelah kanan merupakan hadiah ulang tahun Andi keenam. Hadiah dari kakeknya yang baru diterimanya dua bulan lalu.

Andi beranjak memasuki rumah dan membersihkan diri. Kemudian berangkat ke surau bersama Adit, kakaknya. 

"Sepedanya tadi ditaruh mana?" tanya Adit.

"Mungkin kamu lupa menaruhnya," tanya Adit penuh selidik. 

"Enggak kok Kak, Aku taruh di teras rumah Sultan, terus ke lapangan jalan kaki saja. Tadi Ibra tidak bawa sepeda. Sepedanya rusak. Saat kembali dari lapangan, sepedanya sudah tidak ada di sana.




















Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih