Pembaca Setia dan Peta Empati Blog Ragam Cerita Dyah Kusuma

Sabtu, 11 Juni 2022

pembaca setia dan peta empati blog cerita dyah

 

Saat mulai serius blog akhir tahun lalu, saya hanya berusah konsisten mengisi blog. Namun, saat ini sepertinya saya harus memperhatikan pembaca setia dan membuat peta empati terhadap pembaca blog Ragam Cerita Dyah Kusuma. 

Alasan kuat mengapa saya melakukan hal tersebut karena agar sejalan dengan alasan saya ngeblog. Tujuan awal adalah agar saya dapat berbagi pengalaman dan hal yang saya pelajari selama ini. Supaya nantinya dalam menuliskan artikel lebih sesuai dan tepat sasaran.


Siapa Saja Pengunjung Blog Dyah Kusuma

Pengamatan berikut saya lakukan berdasarkan statistik dari dashboard yang tersedia, Pengunjung blog terbagi dalam dua kelompok yang sama besar. Kisaran usia pengunjung sebagian besar 35-45 tahun. 

Berdasarkan data tersebut, sepertinya panggilan yang pas adalah Sobat Dyah. Pengunjung blog saya sebagian besar berasal dari pertemanan komunitas blogger. Ada bang Doel, Pak Guru Supadilah, bang Amir, sedangkan blogger perempuan ada mbak Nita, mbak Nia mentor kesayangan, mbak Maya, Mbak Wince, teh Lendy.

Walaupun terbagi dalam jumlah yang hampir sama antar pengunjung dengan gender berbeda. Pengunjung terbanyak adalah perempuan dengan rentang usia antara 25 hingga 45 tahun, mempunyai minat dalam bidang kepenulisan, ingin bermanfaat untuk orang lain. Akhirnya saya memilih untuk menyebut user persona blog saya adalah Mbak Na.

mbak na pembaca setia ragam cerita dyah kusuma


Panggilan Sayang User Persona (Pembaca Setia)

Panggilan sayang untuk User Persona saya adalah Mbak Na.Mengapa saya memanggilnya dengan Mbak Na, karena enak dan mudah didengar. Mbak Na saya gambarkan sebagai seseorang dengan kriteria sebagai berikut : 

  1. wanita tangguh yang tidak mudah menyerah dengan tantangan yang dihadapi
  2. wanita pembelajar
  3. menyenangi dunia menulis dan blog
  4. senang berbagi melalui karya tulisnya
  5. menulis sebagai media self healing 
  6. wanita berdaya
  7. mandiri finansial


Kenal Lebih Dekat Dengan Mbak Na

Sejak November 2021 saya mulai serius ngeblog. Berawal dari kelas blog dasar yang diampu mbak Karunia atau biasa dipanggil Mbak Nia, saya menemukan sahabat maya yang saling mendukung satu sama lain. Selain itu pemilik nama Karunia Silviany Sambas ini memiliki beberapa program agar kami semangat ngeblog.

Mbak Na adalah gambaran pembaca setia blog Ragam Cerita Dyak Kusuma, yaitu Mbak Nia, Mbak Nita, Mbak Maya, Teh Lendy. Satu persatu akan saya perkenalkan mereka.

Karunia Silviany Sambas

Narablog yang mempunyai segudang prestasi ini low profile. Salah satu mentor kesayangan yang membantu saya untuk membuat blog TLD dan tempat rujukan saya untuk berkonsultasi saat saya mempunyai kendala saat blogging.

Selain mengampu kelas blog dasar, Mbak Nia juga mengampu beberapa kelas lain, termasuk cerita anak. Awalnya saya mengenal Mbak Nia sebagai penulis cerita anak, karena saya beberapa kali sekelas dengannya. Karyanya sudah banyak beredar di media massa.

Aktivitas lainnya selain dunia menulis adalah sebagai aparatur negara. Mbak Nia bekerja di sebuah Runah Sakit sebagai Bidan. Melihat aktivitasnya yang banyak tidak membuatnya menyerah untuk ngeblog. Mbak Nia sering mengajak kami alumnus kelasnya untuk saling berkunjung dan memeriksa perkembangan blog kami.

Berawal dari kelas blog dasar inilah saya bertemu dengan sahabat maya saya, yaitu Mbak Nita dan Mbak Maya. Sedangkan Mbak Wince berasal dari batch yang berbeda dengan saya.

Nita Yuniarti

Saya biasa memangilnya Mbak Nita, seorang wanita paruh baya ini adalah seorang ibu penuh waktu dan tenaga pengajar paruh waktu di sebuh perguruan tinggi di daerah Rangkasbitung.

Usia mbak Nita sekitar dua tahun di atas saya. Semangat ngeblognya luar biasa. Kami sering bertukar pikiran dan berdiskusi tentang blog dan tentang hal lainnya. Saat ini kami sedang dalam program yang sama yaitu ODOP (One Day One Post), Blogspedia, KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) dan kelas buku aktivitas. 

Selain itu kami juga anggota Ibu Profesioanl. Hanya saja saya  sudah lama bergabung, sedang mbak Nita baru saja bergabung. Kesamaan lainnya adalah kami mempunyai tiga anak.

Maya Fasindah

Saya biasa memanggilnya Mbak Maya. Seorang pengajar di sekolah menengah atas di Selat Panjang. Uniknya lagi kami satu kelas di ODOP (One Day One Post). Saya pun berada di kelas kecil yang sama, yaitu Nusantara

Berbeda halnya dengan mbak Nita, kami berada di kelas besar yang sama yaitu kelas batch 10. Selain ngeblog mbak Maya juga seorang penulis novel yang karyanya telah banyak beredar di pasaran.

Media ajar juga ada yang disajikan di blog. Hal  ini menyebabkan murid-murinya penasaran dengan blog dan ingin mempunyai blog.

Lendyagashi

Saya lupa nama aslinya, yang saya ingat hanya nama Lendyagashi. Teh Lendy begitu saya biasa memanggilnya. Walaupun sebetulnya Arek Suroboyo, istilah untuk penduduk Surabaya. Saya biasa memanggilnya teteh, selain karena tinggal di Bandung, juga faktor kebiasaan sebelumnya.

Usut punya usut, teh Lendy ini adalah adik tingkat saya di Universitas Airlangga. Dunia ternyata tidak lebar ya. Kami berdua bergabung dalam KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesiona). Sebuah wadah yang melatih konsistensi menulis selama satu tahun. Dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab besar untuk menyelesaikan KLIP. Seorang narablog yang aktif dan produktif

Keempat pembaca setia saya adalah wanita yang telah mandiri secara finansial, mempunyai semangat yang tinggi.


Peta Empati Map terhadap Mbak Na

Setelah mengenal satu per satu Mbak Na, tergambar keinginan mereka yang menyukai bacaan yang ringan dan menginspirasi, fokus untuk perkembangan blognya. Selain itu mereka juga menginginkan kehidupan yang seimbang. Tidak hanya fokus kerja, tetapi juga memperhatikan kebahagiaan diri sendiri dan keluarga.

Seorang wanita yang mempunyai target tertentu dalam hidup dan berusaha mencapainya. Wanita yang tekun dan tidak mudah menyerah jika bertemu dengan kesulitan.

Sepertinya sudah mulai tergambar apa yang diiniginkan mbak Na saat berkunjung ke blog Ragam Cerita Dyah Kusuma


Manfaat Mengenal Pembaca Setia dan Membuat Peta Empati

Setelah satu persatu memetakan pembaca setia dan mengetahui apa yang diinginkan pembaca setia tersebut saat mengunjungi blog Ragam Cerita Dyah Kusuma. Hal ini memudahkan saya untuk mengisi blog dengan artikel yang diinginkan, menyapa pembaca dengan panggilan sesuai dan khusus, sehingga pembaca merasa istimewa. 

Bagaimana dengan Sobat Dyah yang lain. Apakah sudah membuat User Persona dan membuat Peta Empati? Bagi yang belum membuatnya, yuk dibuat. Banyak keuntungan yang akan diperoleh demi perkembangan blog kita.

1 komentar

  1. wow...mbak nadya emang super duper deh, semangat ngeblog nya semakin besar ya mbak, q bangga sama mbak, orangnya supel dan suka berbagi. Sukses terus mbak Na

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih