Serunya Belajar Membuat Infografis Di Canva

Sabtu, 09 Juli 2022

Serunya Belajar Membuat Infografis Di Canva

 

Infografis adalah bentuk visualisasi data untuk menyampaikan informasi kompleks yang dapat dipahami pembaca. Saya masih proses belajar nih membuatnya. Kali ini saya akan bercerita tentang serunya belajar membuat infografis di Canva.

Sebelumnya saya menggunakan powerpoint untuk membuat infografis. Kenapa? Karena hanya itu yang saya bisa. Saya belum bisa menggunakan aplikasi lain untuk membuat desain. Infografis yang saya buat di powerpoint, saya ubah dalam bentuk jpg, format yang digunakan untuk foto. Jalan panjang menuju Roma, kan ya?

Selain itu ukuran filenya cukup besar lo. Sedangkan ukuran file max 100 kb. Nah lo, gimana coba. Kenapa ukuran file max 100kb? Agar saat pembaca membuka blog Sobat Dy, tidak terlalu berat. Jika proses membuka blog lama, maka pembaca tidak sabar dan akan enggan membaca blog Sobat Dy.

Dilema juga kan ya. Di satu sisi dibutuhkan file gambar untuk membuat infografis. Di satu sisi hanya aplikasi powerpoint yang saya bisa. Dan akhirnya saya memutuskan untuk memaksa diri saya belajar Canva dengan mentor kesayangan mbak Nia. 

Artikel ini juga tugas dari kelas blog, Blogspedia yang diampu oleh mbak Marita. Untuk materi Canva diampu oleh mbak Hamim. Beliau ini, jika membuat infografis, topdeh, keren. Saya suka perpaduan warnanya dan perpaduan pilihan hurufnya.


Serunya Belajar Membuat Infografis Di Canva

Mbak Nia pun bersedia, lo mengajari saya Canva. Tujuan dari kelas ini adalah agar dapat membuat infografis yang cantik dan menarik untuk dibaca pengunjung blog. Kelas kali ini, hanya beranggotakan sepuluh orang. Serasa ikut kelas private kan. 

Kelas yang saya ikuti ini tetap berlangsung daring ya. Saat mengikuti kelas, kami diperkenankan lho menggunakan Canva gratis. Namun, nanti akan diberi kesempatan untuk membeli aplikasi Canva yang berbayar.

Mbak Nia mengenalkan fitur yang ada dalam dashboard Canva. Setelah itu kami mulai belajar membuat infografis. Template yang digunakan adalah banner blog. Ukuran yang digunakan adalah desain khusus, 1120 x 630 pixels. Selanjutnya berkenalan dengan template, elemen, unggahan, teks, audio, latar belakang. Dan taraa saya berhasil membuat desain sesuai arahan mbak Nia. Duh girangnya hati ini.

Padahal dulu, saya setengah mati, lo untuk mengikuti arahan teman mmbuat desain di canva dan berujung malas mengulik canva lebih jauh. Ternyata kali ini saya bisa membuatnya. Teringat pesan Uda Fadli, salah satu narablog senior untuk belajar membuat infografis. Adanya infografis akan mempermanis blog, begitu pesan beliau.

Saya yang saat itu baru berhasil membuat infografis, hanya manggut-manggut. O jadi ini ya caranya para blogger membuat infografis, batin saya.  Seru sih ngulik Canva. Saya seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. Bahagia receh versi saya.

Tips lainnya adalah setelah membuat gambar, biasanya filenya masih berukuran besar bukan, di atas 100 kb. Cara untuk mengecilkan ukurannya adalah menggunakan peralatan tambahan, yaitu https://ezgif.com/png-to-webp/. Sebuah website yang dirancang untuk mengecilkan ukuran file tanpa merubah kualitas gambar. Ukuran file berubah menjadi lebih kecil dan gambar tetap bagus kualitasnya. Sobat Dy, coba sendiri deh kalau tidak percaya.

Sepertinya lain kali saya harus membuat artikel tentang tutorial yang terkait blog seperti blogspedia. Tujuannya untuk mengikat ilmu agar tidak menguap begitu saja, karena saya tipe orang yang kalau belajar itu harus praktek dan membaca panduan. Ketahuan kan tipe belajar saya. Yup visual kinestetik. Apa itu? Insyaallah nanti ya di artikel terpisah akan saya bahas.

 

Konsultasi Gratis

Saya pernah konsultasi melalui chat pribadi dengan Uda Fadli. Kami berada dalam satu grup Blogwalking Asyik. Anggota grup ini keren lo, banyak yang telah menjuarai perlombaan blog. Salah satunya adalah Uda Fadli. Waktu itu saya sempat membaca chat kalau beliau memberi kesempatan untuk konsultasi terkait salah satu artikel dalam blog masing-masing.

Uda Fadli juga pernah menjadi juri beberapa lomba blog, lo. Saya tak mau kehilangan kesempatan dan segera menghubungi beliau. Saat itu artikel yang saya kirimkan adalah artikel untuk lomba blog.

Walaupun beliau sibuk, beliau tetap meluangkan waktu untuk menilai artikel saya. Pikir saya kapan lagi nih dapat kesempatan emas seperti ini. Tak mengapa dikritik habis. Setelahnya saya akan melakukan perbaikan.

Banyak tips dan pesan yang dibagikan beliau. Salah satunya adalah untuk belajar membuat infografis. Dan memang infografis yang saya buat untuk artikel tersebut menggunakan powerpoint. Duh malunya, gambarnya memang jelek sih. Saya menyerah untuk desain mendesain seperti itu.

Oke saatnya belajar membuat infografis, batin saya. Hal inilah yang memperkuat saya untuk mencari mentor membuat infografis. Terima kasih Uda, yang mau memeriksa artikel saya dan memberikan kritik membangun.


Canva dan Microblog

Kata pepatah murid siap, guru datang. Akhirnya saat mbak Nia menawarkan mau belajar apa? Saya segera memintanya untuk mengajari saya canva. Menurut beliau belajar Canva mudah dan sebentar, sehingga kelasnya digabung dengan membuat microblog. 

Microblog adalah pesan singkat yang ditampilkan dalam serangkaian infografis di media sosial. Konten yang pendek yang dibuat untuk microblog bertujuan memberikan informasi yang singkat dan padat kepada pembacanya.

Pembuatan microblog ini ternyata menggunakan Canva. Semakin terpukau la saya dan hanya manggut-manggut. Terjawab lagi teka teki yang selama ini berkecamuk di kepala saya. O ternyata menggunakan Canva lagi. Duh, Sobat Dy, pasti ketawa deh melihat muka saya saat itu.

Jika membuat infografis, menggunakan ezgif untuk mengecilkan ukuran file. Maka untuk membuat mikroblog akan dibantu https://pinetools.com/split-image untuk memotong gambar. Nah ini nanti akan jadi beberapa slide sesuai keinginan Sobat Dy. Selanjutnya tinggal mengunggahnya ke Instagram. 


Fitur dan Keyword yang Sering Digunakan

Niche blog saya adalah lifestyle, sehingga saat saya membuat infografis tentu saja akan sesuai dengan tema tulisan yang saya bahas. Belum ada keyword atau kata kunci pasti yang saya gunakan saat membuat infografis. Tetapi ada tiga yang sering saya gunaka, yaitu bingkai, bunga dan wanita hijab.

Sedangkan fitur yang sering saya gunakan adalah teks dan elemen. Saya belum mengoptimalkan audio dan lainnya. Terakhir saya mencoba untuk edit video menggunakan canva. Ternyata bisa juga lo, tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Ini kalau tidak terpaksa untuk job,  saya tidak akan memaksa diri untuk belajar. Jurus ilmu kepepet ternyata ampuh juga ya.


Penutup

Itulah cerita serunya belajar membuat infografis di canva, Banyak keajaiban yang saya temukan di Canva. Selama kita mau belajar, insyaallah akan selalu ada jalan. Never stop learning because live never stop teaching. Bagaimana menurut Sobat Dy?  Apakah mempunyai pengalaman yang sama? Tulis yuk di kolom komentar.

2 komentar

  1. Ternyata banyak kelas jago Canva yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya kak, kalau yang ini salah satu materi di blogspedia coaching

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih