Ada Apa Dengan Seni Berbicara Ala ABG?

Selasa, 19 Juli 2022

ada apa dengan seni berbicara ala abg

Buku Seni Berbicara Ala ABG, Ketika Ibumu Menjadi Macan Bagaimana Menaklukannya ini unik. Tampilannya karikatur seorang ibu yang di belakangnya ada macannya dan tampak juga seorang anak di sisi lain. Sampulnya  berwarna hijau ini ditulis oleh anak berusia 13 tahun, Qosima. Buku ini merupakan hasil karyanya sendiri dan didukung juga oleh ibunya, Anna Farida.

Sengaja saya membeli ini setelah mengikuti zoominar Writing With Kids  bersama Cikgu Anna, begitu sapaan akrabnya. Tujuan saya mengikuti zoominar adalah agar saya bisa mendampingi anak menulis. Apa saja yang harus saya lakukan saat mendampinginya. 

Bukan berarti saya meminta anak menjadi penulis. Namun, saya hanya mendampingi saja dan memberikan dia pengalaman belajar menjadi penulis.


Spesifikasi Buku

Judul Buku : Seni Berbicara Ala ABG, Ketika Ibumu Menjadi Macan Bagaimana Menaklukannya

Penulis : Qosima

Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)

ISBN : 978-623-04-9743-7

Jumlah halaman : 75

Cetakan pertama : 2022


Tentang Penulis

Qosima merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan dia merupakan satu-satunya perempuan. Penulis tinggal di Bandung.

Menulis dilakukannya saat luang dan saat disuruh ibunya. Walaupun kadang kesal dan terpaksa, sehingga begitu buku ini jadi, dia sangat senang sekali.


Hal Unik

Ada beberapa hal unik yang membuat saya ingin menulis resensi tentang buku ini. Pernyataan jujur penulis berulang kali disebutkan. Ada yang disampaikan di profil, ada pula yang di blurb yang terletak di bagian belakang buku.

"Begini sebenarnya hubunganku dengan ibuku baik-baik saja. Sayangnya kadang bisa berubah seperti macan, atau istilahku sedang beast mode. Dia bisa mendadak mengomeliku atau mengaum padaku (tapi default nya sih dia baik padaku. Dia ibuku dan tulisan ini bakal dibaca olehnya. Jadi aku cari aman saja).

 Nah, siapa tahu ibu kalian juga (kadang) seperti macan, kalian bisa gunakan tips-tips dariku. Aku bisa tetap asyik sama ibuku ya karena beberapa tips itu. Sebagian sudah terbukti bagus, sebagian lagi belum. Coba aja buktiin deh, trus jangan lupa bilang ke aku kalau tipsku emang manjur."


Menarik kan, dia menulis dengan jujur apa adanya, tidak menyinggung siapapun. Walaupun saat penyusunan bukunya juga dibaca ibunya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa remaja seumurannya, mengalir dan mudah dimengerti. 

Buku ini dibaca langsung oleh anak saya hingga tamat dan ternyata dia suka. Ada beberapa kata saja yang dia tidak mengerti karena dia belum genap berusia sepuluh tahun. Sehingga dia akhirnya tertarik untuk menulis.

Hal menarik lainnya, setiap lembar halamannya bergaris dan menggunakan font seperti huruf latin. Jadi seperti membaca buku harian.


Hikmah yang Diperoleh

Beberapa bagian dari buku ini menyentil saya. Ya paling tidak saya mendapat gambaran respon anak jika saya melakukan kegiatan yang disebutkan dalam buku, semisal saya yang kadang ngomel seperti kereta api. Di buku ini juga dibahas lo, ibu sudah ngomel, sebaiknya gimana. Jadi berasa geli juga membacanya.

Saya juga mendapat gambaran bagaimana harus bersikap dengan anak yang beranjak dewasa. Mereka tidak mau dianggap anak kecil, sedangkan mereka juga belum dewasa.


Kelebihan Buku

Buku dengan 75 halaman ini tidak tebal, sehingga mudah dibaca anak-anak. Kadang melihat buku yang tebal anak enggan membacanya. Bagi orang yang suka membaca, buku ini dapat dibaca sekali duduk sih.

Pengalaman yang ditulis menjadi sebuah cerita menggunakan bahasa versi remaja, menarik untuk dibaca segala usia.


Penutup

Buku Seni Berbicara ala ABG ini layak dibaca oleh anak dan ibu, ataupun dibaca sendiri oleh anak. Dapat digunakan sebagai bahan diskusi, atau seseruan saja agar hubungan yang terjalin semakin dekat. Saya suka buku ini. Recomended deh. Selamat membaca.

\

15 komentar

  1. aaaaah aku juga udah baca buku ini, dan anak-anakku juga pada baca hahahaha. serasa dikelotokin deh sebagai emaks. anakku suka banget baca buku ini , dan alhamdulillah sekarang dia jadinya berusaha kalo emak nengok ga lagi pegang hape hahahahah takut kena semprot.... wkakakaka.... seru banget emang buku ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, lucu ya buku ini, bahasanya lo unik, pas banget buat anak ABG

      Hapus
  2. Waah aku dah pernah liat iklannya dan tertarik baca. Sekarang jadi tambah tertarik setelah baca ulasan di artikel ini. Makasih ya artikelnya.

    BalasHapus
  3. buku dengan contoh praktis begini sering di buru ya kak ? yang biasanya berdekatan dengan apa yang di alami ibu-ibu di rumah , terlebih ketika anaknya beranjak ABG

    BalasHapus
  4. Terlihat KLO anaknya sayang banget sama ibunya dan anak yg penuh etika. Salut aja sama anak2 yg sudah senang menulis. Semacan2nya saya, TPI kurang greng juga d mata anak ..LBH mempan ayahnya yg JD macan...hihi

    BalasHapus
  5. Wah aku ngebayangin bagaimana kalau anakku juga baca ini, wkwk.

    BalasHapus
  6. kereenn nih bukunya, buku parenting seperti ini penting sekali untuk kita bisa membentu bonding dengan anak

    BalasHapus
  7. Seperti macan😀jadi ingat komentar anak yang suka kesel kalo dimarahi. Memang skill komunikasi dengan anak wajib dimiliki setiap orangtua

    BalasHapus
  8. Parenting bin branding on the top lah artikel ini. Wokkeeeyyy lah pokona mah. Kudu jago juga komunikasi dgn yg muda deh.

    BalasHapus
  9. Saya suka buku buku dengan topik seperti ini. Isinya ringan tetapi ada pesan didalamnya dan bisa jadi komunikasi antara anak dan ibu untuk saling memahami

    BalasHapus
  10. ini baru emak pembelajar ya, patut dicontoh nih. Keren bukunya mbak Dyah, Klo anak-anak Indonesia pada baca ini pasti mereka lebih beretika antara orangtua dan teman sebaya.

    BalasHapus
  11. Thank you, Mbaaa … kebetulan banget aku punya anak ABG… membantu sekali…

    BalasHapus
  12. Waaah, aku baru baca review iniii. Terima kasih, Kakak!
    Akan kuminta Qosima baca :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. malunya aku ada Cikgu, semoga suka dengan reviewnya ya, anakku suka lo dengan bukunya

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih