Hidup Sehat, Kebutuhan Atau Pilihan?

Senin, 28 Maret 2022

hidup sehat


Dua tahun lebih, sejak pandemi melanda dunia kita. Bagi saya pandemi ini cukup melelahkan, siapa yang sama dengan saya? Lelah hati, lelah otak, lelah semuanya. Atau hanya saya saja yang merasakan kelelahan ini? 

Banyak hal berubah. Banyak kegiatan yang dulunya dilakukan di luar rumah menjadi di dalam rumah. Tidak hanya bekerja dan sekolah saja yang dilakukan dari rumah, tetapi bertemu dengan teman, arisan bahkan olahraga juga dilakukan dari rumah. 

Saat ini banyak kegiatan sebelum pandemi dilakukan secara luring atau luar jaringan berubah menjadi daring atau dalam jaringan. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Salah satu hal yang berubah tanpa disadari adalah berat badan yang bergeser ke kanan. Yuk cung siapa yang samaan seperti saya hehehe. Mungkin karena pelarian saya adalah makan saat stress, ups ketahuan deh hehehe. 

Banyak penyesuaian yang harus dilakukan karena perubahan ini. Sedikit banyak hal ini juga akan mempengaruhi kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan sudah menghampiri saya, diantaranya facitis plantaris, yaitu peradangan yang terjadi pada jaringan bawah kaki kiri yang membentang mulai tumit hingga jari kaki.

Awalnya saya kira kolesterol atau asam urat saya tinggi, tetapi saat cek darah, hasil analisis tidak menunjukkan hal tersebut. Saat konsultasi dengan dokter yang saya lakukan melalui chat WA, karena saat itu dokter langganan tidak membuka layanan untuk konsultasi langsung. 

Saya didiagnosis overweight atau dengan kata lain kegemukan sehingga jaringan bawah kaki meradang. Sakitnya ampun deh, sampai kadang saya menyeret kaki jika ingin berpindah tempat.

Tidak ada obat yang disarankan dokter, resepnya hanya vitamin B kompleks dan vitamin C dosis tinggi. Namun, yang pasti saya harus mengurangi berat badan agar beban kaki tidak berat menyangga badan saya. Bagaimana nanti jika sudah tua? Baiklah saya harus memperbaiki pola hidup saya, selain itu umur juga sudah kepala 4, saya tidak ingin masa tua nanti menderita karena saya tidak menjaga pola hidup. Walaupun terlambat, tak mengapa daripada tidak sama sekali.


Pola Hidup Sehat

Tak ingin terjebak dengan rasa sakit yang berulang, maka saya harus berubah. Berubah atau kalah pada rasa sakit. Saya mulai membuka lagi catatan-catatan lama yang dulu hanya sekedar niat untuk memperbaiki pola makan dan pola hidup. 

Selain itu saya juga berselancar di dunia maya dan mencari buku yang sesuai. Pola hidup dan pola makan setiap orang berbeda-beda. Namun dapat ditarik garis merah jika ingin sehat dan awet muda. Berikut hasil penelusuran saya :

Tidak merokok

Selain merusak fungsi paru-paru, nikotin yang merupakan kandungan utama rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyerapan nutrisi dan oksigen berkurang. Rokok juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit dalam tubuh kita.

Istirahat atau tidur yang cukup

Istirahat atau tidur yang cukup dapat membuat fungsi organ tubuh lebih optimal sehingga badan terasa lebih fit dan dapat melakukan aktivitas seharian.

Perbanyak minum air putih

Air putih berfungsi untuk menjaga kulit agar tidak mengalami dehidrasi sehingga kulit terasa lembab dan mengurangi penuaan. Air putih mengandung mineral yang dibutuhkan untuk memberi nutrisi pada kulit.

Mengatur pola makan

Ada beberapa pilihan pola makan yang dapat dijadikan rujukan. Hal ini dapat disesuaikan dengan kecocokan masing-masing orang. Teratur jam makan, tidak melewati jam makan agar tubuh dapat mengatur metabolismenya yang sesuai untuk mencerna makanan. Pengaturan pola makan juga terkait dengan enzim yang mendukung tubuh untuk mencerna asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. 

Hindari konsumsi makanan cepat saji atau makanan tidak sehat lainnya seperti jerohan, gorengan, daging merah. Sebagai gantinya, tingkatkan konsumsi buah dan sayur, sehingga kebutuhan vitamin, mineral dan serat dapat tercukupi.

Konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu penyakit diabetes.

Olahraga teratur

Olahraga dapat membuat tubuh terasa segar dan bugar karena olahraga dapat membakar kalori tubuh, selain itu mengencangkan otot sehingga tampak lebih muda. Olahraga minimal 30 menit 3 kali dalam seminggu  dapat menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti pengeroposan tulang dan penyakit jantung.  

pola hidup sehat


Penutup

Itulah hasil pencarian saya, harapan ke depannya saya akan mulai berolahraga lagi, mengubah pola makan dan lebih banyak minum air putih. Untuk rokok, aman, karena saya tidak pernah merokok. 

Saya memilih untuk merubah pola hidup saya menjadi lebih sehat karena saya tidak ingin hidup di masa tua dengan mendera sakit akibat pola hidup yang salah di masa muda. Selain itu dengan pola hidup sehat adalah cara lain untuk mencintai diri sendiri.

Bagaimana menurut teman-teman? Yuk, lakukan pola hidup sehat, agar awet muda dan sehat di masa tua nanti.


Referensi

  1. http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1095-10-pola-hidup-sehat
  2. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2942929/tindakan-sederhana-yang-bikin-awet-muda-apa-saja
  3. https://hellosehat.com/penyakit-kulit/gaya-hidup-yang-bikin-awet-muda/

25 komentar

  1. Menerapkan olahraga teratur dan istirahat cukup yang masih jadi PR. Kebanyakan di rumah jadinya males gerak dan begadang mulu huhu. Untung bisa diimbangi dengan gowes seminggu sekali, semoga istiqamah.

    BalasHapus
  2. Saya juga lagi hobi minum air putih banyak nih mbak, gegara dapet job nulis dengan tema kesehatan. Ayo mbak, semangat terapin pola hidup sehat.

    Sehat itu yang terpenting di situasi seperti ini.

    BalasHapus
  3. Semangat mbak, saya pun efek pandemi timbangan geser ke kanan lumayan banyak. Sekarang sedang berusaha menjalani pola hidup sehat, supaya pelan-pelan jarum timbangan bisa geser lagi ke kiri

    BalasHapus
  4. Hidup sehat bagi saya itu pilihan. Makanya mau olahraga atau gak mau ya monggo. Kan kita sendiri nanti yang sakit. Tapi bisa jadi kebutuhan kalau ada perasaan kapok saat tak hidup teratur. Yee kan

    BalasHapus
  5. Dari semua di atas, selalu deh olah raga itu kurang banget. Tahu banget kalau kurang bergerak nih. Duduk aja...Harus diperbaiki nih...

    BalasHapus
  6. saya juga ikut merasakan dampak dari pola hidup yang kurang sehat mba. sempet sakit cukup parah dan lama. jadi pembelajaran banget mba. hidup sehat itu bukan pilihan sihm tapi keharusan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks iya kak, setelah kena hepatitis dan facitis ini huha harus berubah

      Hapus
  7. Buat saya hidup sehat itu kebutuhan primer. Tapi memang belum bisa mengubah semuanya jadi sesuai idealnya. Beradaptasi dengan kemampuan dan kesanggupan.

    BalasHapus
  8. Bagaimana pun kesehatan memang sangat penting ya, sehat dari luar dan sehat dari dalam juga.

    BalasHapus
  9. Minum air putih, meskipun sederhana, banyak manfaatnya. Tetap jaga kesehatan. Karena itu penting. Supaya tetap bisa jalankan aktivitas dengan maksimal. Apalagi saat puasa..

    BalasHapus
  10. Aku berpikir bahwa aku butuh banget buat menjalankan pola hidup sehat. Yah, paling nggak itu akan berdampak pada kualitas hidup yang kujalani sih.

    BalasHapus
  11. pada akhirnya kita membutuhkan pola hidup sehat untuk mengembalikan fitrah tubuh kita sesungguhnya ya mbak

    BalasHapus
  12. Sebenernya jadi kebutuhan sih yaa, apalagi kmarin abis liat ayahku masuk RS karena harus pasang ring jantung. padahal pola makannya sehat betul ngga kayak aku yg serampangan.

    BalasHapus
  13. Lima hal yang mendukung pola hidup sehat akan berimplikasi jangka pendek dan panjang, membiasakannya penuh tantangan.

    BalasHapus
  14. Menerapkan gaya hidup sehat memang penting ya kak. Tapi saya pribadi susah sekali buat rutin minum air putih, udah kebiasaan minum kopi. Masih berusaha buat berubah menjadi lebih baik.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih