Pernahkah terpikir untuk mengetahui bakat diri saat usia tak lagi muda? Dan bertanya-tanya bagaimana tes cara mengetahui bakat diri sendiri? Sedangkan di sisi lain merasa bahwa tak penting mengetahui bakat diri karena lebih penting mengetahui bakat anak, karena jalan mereka masih panjang.
Pertanyaan itu sempat berkecamuk di benak saya beberapa tahun silam hingga akhirnya saya sempat mengikuti tes bakat. Saat itu dalam rangka mengenali diri sendiri sekaligus bagian dari tugas kelas matrikulasi Ibu Profesional. Sekaligus saya juga ingin mengetahui apakah dengan cara yang sama saya dapat mengetahui bakat anak.
Apakah terlambat baru mengetahui bakat diri saat sudah dewasa? Tentu saja tidak. Abah Rama Royani, founder Talent Mapping, sebuah alat asesmen untuk mengetahui potensi kekuatan dan kelemahan diri yang bertujuan meningkatkan produktivitas, baru menyadari bakatnya setelah berusia sekitar setengah abad.
Padahal saat itu beliau merupakan pimpinan sebuah perusahaan. Bagi orang awam mungkin hal tersebut tidaklah penting, tapi bagi Abah Rama hal tersebut penting karena beliau merasa tidak bahagia dan kerap menderita sakit kepala. Namun, setelah beliau menemukan bakatnya dan mengembangkannya, beliau merasa lebih baik. Alhamdulillah kondisinya sehat hingga sekarang di usianya yang telah menginjak 80 tahun.
Pertanyaan berikutnya, apakah tes cara mengetahui bakat diri sendiri sama dengan bakat anak? Tentu saja berbeda, karena anak belum mempunyai banyak pengalaman seperti orang dewasa. Bakat anak perlu diketahui agar tidak salah arah dan anak bahagia dalam mengembangkan potensinya. Artikel ini saya tulis sebagai ruang refleksi, agar kita lebih bijak mengenali potensi diri maupun anak.
Mengenal Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan berpotensi untuk dikembangkan. Sayangnya bakat tidak tampak langsung, tetapi akan muncul dan berkembang ketika memperoleh kesempatan, latihan dan lingkungan yang mendukung bakat berkembang. Dengan kata lain, bakat merupakan potensi alami yang masih perlu diasah.
Beberapa orang menganggap bakat sama dengan minat, ternyata kedua hal ini berbeda. Minat berkaitan dengan sesuatu hal yang disukai. Seseorang yang berbakat lebih mudah melakukan sesuatu hal yang disukai sehingga bakatnya pun berkembang.
Pada anak, bakat sering muncul karena rasa ingin tahu, ketertarikan sesaat yang bisa berubah serta respon alami saat bermain atau bereksplorasi. Sedangkan pada orang dewasa umumnya bakat terlihat dari pola yang konsisten, kemampuan yang sudah terbukti hasilnya serta ketertarikan yang bertahan lama.
Cukup jelas bukan perbedaan konsep antara bakat pada orang dewasa dan pada anak. Oleh karena itu, bakat anak tidak bisa langsung disimpulkan terlalu awal. Anak membutuhkan waktu dan pengalaman untuk memutuskan apakah sesuatu hal yang diminatinya bakat atau tidak, bukan sekedar label.
Mengapa Tes Bakat Diri Sendiri Tidak Bisa Disamakan dengan Tes Bakat Anak?
Seperti yang saya sampaikan di awal, cara mengetahui bakat diri sendiri dan bakat anak tentulah berbeda. Perbedaannya terletak pada tahap perkembangannya. Orang dewasa umumnya memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan anak-anak. Mulai dari proses belajar, kegagalan, belajar lagi dan pengalaman hidup lainnya.
Sedangkan anak-anak masih berada pada tahap pengenalan dan eksplorasi. Pengalaman hidup yang dimiliki mereka tentunya tidak sebanyak orang dewasa.
Tidak hanya cara untuk mengetahui bakat yang berbeda, tetapi juga tujuan mencari bakat juga berbeda. Berikut perbedaannya :
Orang dewasa
Tujuan tes bakat pada orang dewasa :
- Mengenali kekuatan diri
- Menguatkan keputusan yang akan diambil
- Menemukan arah hidup atau karier yang akan dipilih
Sejatinya setiap manusia terlahir dengan bakatnya masing-masing. Namun, tidak semuanya menyadari bakatnya sehingga bakat tersebut hanya terpendam dan tidak menjadi sesuatu yang istimewa dan menjadi ciri khas seseorang.
Anak-anak
Beberapa orang tua melakukan tes bakat pada anaknya dengan tujuan :
- Mengenali kecenderungan awal
- Memberi ruang eksplorasi dan pengalaman
- Perkembangan diri
- Mendukung perkembangan anak dengan cara menyenangkan tanpa tekanan
Oleh karena itu perlakuan keduanya tidak bisa disamakan. Anak-anak bukan orang dewasa dengan tubuh mini. Sehingga tes dan tujuan mencari bakat pun tidak dapat disamakan.
Baca juga : Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia 10 Tahun yang Perlu Orangtua Ketahui
Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri
Ada beberapa tes cara yang mengetahui bakat diri sendiri yang dapat dilakukan di antaranya:
Tes refleksi diri
Tes refleksi diri merupakan tes paling sederhana, tetapi tes ini menuntut kejujuran sehingga kerap dihindari. Beberapa pertanyaan yang diajukan saat melakukan tes misalnya:
- Aktivitas apa yang membuat saya lupa waktu?
- Hal apa yang tetap ingin saya lakukan meskipun badan terasa lelah?
- Dalam bidang apa saya sering dipercaya orang lain?
Pertanyaan sederhana, tetapi jawaban dari pertanyaan tersebut dapat menjadi petunjuk bakat yang autentik.
Tes minat dan kepribadian
Tes minat dan kepribadian dapat membantu memetakan kecenderungan diri, seperti berpikir, berinteraksi, mengambil keputusan.
Tes kecerdasan
Tes kecerdasan merupakan tes yang menilai kemampuan kognitif. Tes ini lebih dikenal dengan tes IQ.
Tes bakat umum atau aptitude test
Tes bakat merupakan tes untuk mengukur berbagai kemampuan, seperti penalaran verbal, numerik, spasial, mekanik serta kecepatan persepsi. Sebuah tes yang lebih obyektif dan sering digunakan orang dewasa yang sedang berada di persimpangan hidup untuk memilih karir.
Keempat tes tersebut dapat dilakukan di layanan psikologi profesional, unit layanan psikologis hingga tes online.
Cara Mengetahui Bakat Anak
Anak belum mampu merefleksikan dirinya secara sadar. Oleh karena itu untuk mengetahui bakat anak dapat dilakukan dengan pendekatan yang alami, di antaranya :
Pengamatan sehari-hari
Mengamati aktivitas yang disukai anak dan membuatnya fokus serta senang melakukannya.
Mendengarkan cerita dan pertanyaan
Anak kerap bercerita aktivitasnya hingga kegemarannya pada suatu hal. Selain itu anak akan menanyakan hal-hal yang membuatnya tertarik
Tes minat dan bakat anak
Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tes minat dan bakat. Hal ini dapat dilakukan jika anak telah mendapatkan banyak pengalaman.
Perbedaan Utama Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri vs Bakat Anak
Jika disimpulkan maka perbedaan utama tes cara mengetahu bakat diri sendiri, yaitu :
- Kesadaran diri. Orang dewasa sudah reflektif, sedangkan anak-anak masih dalam tahap eksplorasi.
- Tujuan tes. Orang dewasa mencari arah, sedangkan anak-anak mencari pengalaman hidup
Baca juga : 7 Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial yang Menandakan Seseorang Peka Terhadap Sekitar
Kesalahan Umum yang Kerap Terjadi
Kesalahan umum yang kerap terjadi di sekitar kita terkait bakat di antaranya :
- Terlalu cepat menyimpulkan bakat
- Membandingkan kemampuan dengan orang lain
- Memaksakan keinginan pribadi
Bakat tidak tumbuh dalam tekanan, melainkan tumbuh dalam rasa aman dan penerimaan.
Bakat Bukan Untuk Dibandingkan, Tetapi Dipahami
Tes cara mengetahui bakat diri sendiri dan bakat anak hanyalah alat untuk membantu memahami bakat diri. Bukan alat untuk menghakimi atau memberi label. Orang dewasa dapat melakukannya untuk mengenali diri sekaligus juga sebagai media berproses dan bertumbuh.
Anak-anak pun juga dapat mengekplore dan bertumbuh tanpa tekanan. Bakat pun tak perlu dibandingkan dengan orang lain, tetapi untuk dipahami. Pada akhirnya bakat bukanlah tujuan akhir. Bakat merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan waktu, ruang serta kepercayaan.
Semoga bermanfaat.
















