Bagaimana jika santri tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence atau kerap dikenal dengan AI sebagai media dakwah, pendidikan hingga bidang ekonomi digital? Hal inilah yang sedang diperkuat XLSMART melalui program Pesantren Digital yang digelar di Pesantren Queen Zam Zam Pasuran pada awal Desember 2025.
Pesantren Digital bukanlah sebuah nama pesantren baru, tetapi sebuah program untuk memperkuat literasi digital di bidang pendidikan berbasis pesantren. Simak hingga akhir ya agar tidak penasaran!
Baca juga : Kesuksesan Nurman Farieka Menyulap Limbah Menjadi Produk Fesyen Eksklusif
Ketika Transformasi Digital Menyapa Lingkungan Pesantren
Perubahan dunia begitu cepat, terutama di bidang teknologi. Tranformasi digital tidak hanya terjadi di kota besar atau sekolah internasional saja. Hal ini juga terjadi di lingkungan pesantren yang umumnya dikenal dengan tradisi keilmuan Islam.
Kini pesantren mulai bergerak mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan untuk memahami teknologi, media digital serta kecerdasan buatan semakin meningkat, terutama bagi generasi muda yang hidup berdampingan dengan internet sejak kecil.
Di tengah arus perubahan tersebut, XLSMART berkolaborasi dengan Pesantren Queen Zam Zam, Pasuruan. Bentuk kolaborasi yang diselenggarakan berupa program Pesantren Digital dengan cara memperkuat literasi digital dan pemanfaatan AI.
Program ini menghadirkan semangat digital di antara para santri. Bukan hanya sekedar sebagai alat hiburan saja, tetapi juga sebagai sarana belajar dan berdakwah.
Program Pesantren Digital Wujud Gerakan Literasi Digital di Lingkungan Pesantren
Rabu, 3 Desember 2025 diadakan pelatihan di Pesantren Queen Zam Zam Pasuruan dengan tema "Santri Berdaya dengan AI (Artificial Intelligence)". Program ini merupakan kolaborasi antara XLSMART dan Pesantren Queen Zamzam.
Acara tersebut merupakan bagian dari program Pesantren Digital yang digagas oleh XLSMART. Sebuah program yang dirancang khusus untuk pesantren dalam rangka memperkuat literasi digital dan pemanfaatan AI. Peserta yang mengikuti pelatihan tidak hanya santri atau santriwati saja, tetapi juga tenaga pendidik serta pengurus yayasan.
Peserta diajak untuk memahami bagaimana memanfaatkan AI untuk meningkatkan proses pembelajaran, memperkuat dakwah serta mendukung kegiatan perekonomian pesantren. Materi pelatihan disusun dengan pendekatan praktis sekaligus aplikatif, agar peserta dapat langsung menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Apa saja yang diperoleh peserta selama pelatihan satu hari tersebut?
1. Konsep dasar pembuatan konten digital yang menarik dan informatif,
2. Cara menggunakan aplikasi AI populer,
3. Menyusun prompt yang efektif untuk menghasilkan output sesuai kebutuhan dan keinginan,
4. Teknik pembuatan caption, naskah video serta perencanaan konten media sosial.
5. Etika bermedia sosial sesuai syariat Islam.
Para santri atau santriwati pun memahami bahwa teknologi dapat menjadi sarana untuk menyampaikan dakwah dengan cara kreatif dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Jembatan Menuju Peluang Baru
Pemanfaatan AI merupakan jembatan menuju peluang baru. Santri yang dulunya menggunakan cara manual, kini dapat menggunakan AI untuk beberapa hal sebagai berikut :
1. Membuat desain grafis untuk membuat pengumuman pesantren.
2. Menulis teks khutbah atau materi kajian.
3. Menyusun jadwal konten untuk media sosial pesantren.
4. Hingga memasarkan produk UMKM.
Keterampilan seperti ini tidak hanya sekedar keterampilan tambahan, tetapi potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif pesantren. Konten dakwah pun dapat menjangkau lebih banyak orang melalui media sosial.
Di sisi lain UMKM pesantren pun dapat dikenal lebih luas melalui strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Sebuah potensi menuju terbukanya peluang menjadi lebih baik, bukan?
Etika Digital Sesuai Syariat Islam
Teknologi boleh berkembang pesat, begitu pula halnya dengan kemudahan akses dalam bermedia sosial. Namun, etika bermedia sosial tetap sesuai syariat Islam. Hal ini juga menjadi materi penting dalam pelatihan.
Tak dapat dimungkiri, perkembangan teknologi yang cepat sering kali tidak diimbangi dengan pemahaman etika, terutama bagi generasi muda. Akhir-akhir ini bermunculan konten ujaran tidak sopan, saling memaki, kemudian pihak yang berseteru saling menjelekkan satu sama lain di media sosial. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan syariat Islam.
Oleh karena itu, dalam pelatihan juga diberikan materi tentang bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak, sopan serta sesuai syariat Islam. Berikut etika bermedia sosial yang disampaikan saat pelatihan:
- Memilih konten yang bermanfaat,
- Menjaga adab dalam menulis dan berdiskusi,
- Menghindari penyebaran berita hoaks,
- Menggunakan platform digital sebagai saran kebaikan.
Materi tersebut relevan dengan kebutuhan santri, karena nantinya santri akan menjadi tokoh masyarakat dan menjadi panutan. Dengan bekal etika bermedia sosial sesuai syariat Islam akan membuat mereka cakap teknologi sekaligus bijak dalam menggunakan media digital sebagai sarana dakwah dan edukasi.
Komitmen XLSMART Pada Transformasi Digital di Bidang Pendidikan
Sebuah visi besar diusung XLSMART dalam pelatihan yang diadakan di Pesantren Queen Zam Zam. Menurut Dodik Ariyanto, Regional Group Head XLSMART East Region, ekosistem pesantren memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter sekaligus kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Santri dengan karakter dan disiplin yang terbentuk sejak dini, memiliki potensi besar untuk menjadi talenta digital di masa mendatang. Dengan mengenalkan teknologi dan AI kepada santri merupakan langkah untuk membangun masa depan yang lebih inklusif.
Oleh karena itu, program ini disusun dengan pendekatan kolaboratif antara XLSMART Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli) serta Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC). Sehingga dapat menjangkau lebih banyak peserta dan memastikan materi pelatihan sesuai kebutuhan pesantren.
Donasi Kuota Internet Memudahkan Akses Digital
Selain pelatihan, XLSMART menunjukkan komitmennya melalui pemberian donasi kuota internet bagi Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Queen Zam Zam. Melalui Gerakan Donasi Kuota (GDK), pelanggan XL dan AXIS dapat mendonasikan sebagian kuota mereka untuk pendidikan.
Kuota donasi ini disalurkan ke berbagai lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dengan total 84 GB per bulan selama 12 bulan. Akses internet ini membuat proses pembelajaran digital menjadi lebih mudah dan lancar.
Tidak hanya itu, XLSMART juga memberikan beberapa simcard dengan paket data 270 GB per bulan bagi tim pengurus yayasan. Dukungan ini membantu proses komunikasi, administrasi, dan koordinasi di lingkungan pesantren.
Bentuk kepedulian lain datang dari Majelis Taklim XLSMART yang menyalurkan zakat karyawan kepada santri yatim dan dhuafa. Setiap langkah kecil ini menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan pendidikan pesantren.
Ketika Teknologi dan Kemanusiaan Berjalan Bersama
Peran XLSMART tidak hanya sebatas pada bidang pendidikan. Perusahaan ini juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan melalui MTXLSMART. Pada 29 November 2025, XLSMART menyalurkan bantuan bagi warga terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang.
Bantuan ini disalurkan bekerja sama dengan LAZISNU, yang memiliki jaringan relawan luas di wilayah terdampak. Paket bantuan mencakup kebutuhan dasar, perlengkapan kesehatan, dan logistik untuk hunian sementara.
Langkah ini menegaskan bahwa teknologi dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan. Ketika perusahaan tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga hadir membantu masyarakat, dampak sosial yang tercipta menjadi lebih kuat dan luas.
Baca juga : Salah Satu Cara Mempercantik Tampilan Blog dengan Belajar Canva
XLSMART Melaju Tanpa Batas Bersama Indonesia
XLSMART sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi terpadu hasil penggabungan:
- PT XL Axiata Tbk,
- PT Smartfren Telecom Tbk,
- PT Smart Telecom.
Dengan lebih dari 79,6 juta pelanggan, XLSMART hadir membawa nilai innovation with heart, yaitu inovasi yang dekat dengan kebutuhan manusia. Kombinasi keunggulan teknologi dari XL Axiata dan Smartfren membuat XLSMART siap memimpin era digital Indonesia dengan layanan konektivitas yang inklusif dan andal.
Tagline “Bersama, Melaju Tanpa Batas” bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan kemanusiaan yang terus dijalankan.
Penutup
Kisah Pesantren Queen Zam Zam adalah gambaran bagaimana pesantren dapat mengadopsi teknologi dengan cara yang bijak dan bermanfaat. Melalui pelatihan literasi digital, pemanfaatan AI, dan dukungan akses internet, santri kini memiliki peluang lebih besar untuk melangkah ke dunia digital.
Transformasi ini mungkin baru satu langkah kecil, tetapi dampaknya dapat menjadi awal dari perubahan besar bagi pendidikan pesantren di Indonesia. Dengan ekosistem digital yang terus berkembang, santri semakin siap menjadi bagian dari generasi masa depan yang kreatif, cakap teknologi, dan tetap berakar pada nilai-nilai Islam.





















