Ini Lho Perbedaan Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri vs Bakat Anak

Selasa, 30 Desember 2025

Ini Lho Perbedaan Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri vs Bakat Anak


Pernahkah terpikir untuk mengetahui bakat diri saat usia tak lagi muda? Dan bertanya-tanya bagaimana tes cara mengetahui bakat diri sendiri? Sedangkan di sisi lain merasa bahwa tak penting mengetahui bakat diri karena lebih penting mengetahui bakat anak, karena jalan mereka masih panjang. 

Pertanyaan itu sempat berkecamuk di benak saya beberapa tahun silam hingga akhirnya saya sempat mengikuti tes bakat. Saat itu dalam rangka mengenali diri sendiri sekaligus bagian dari tugas kelas matrikulasi Ibu Profesional. Sekaligus saya juga ingin mengetahui apakah dengan cara yang sama saya dapat mengetahui bakat anak.

Apakah terlambat baru mengetahui bakat diri saat sudah dewasa? Tentu saja tidak. Abah Rama Royani, founder Talent Mapping, sebuah alat asesmen untuk mengetahui potensi kekuatan dan kelemahan diri yang bertujuan meningkatkan produktivitas, baru menyadari bakatnya setelah berusia sekitar setengah abad.

Padahal saat itu beliau merupakan pimpinan sebuah perusahaan. Bagi orang awam mungkin hal tersebut tidaklah penting, tapi bagi Abah Rama hal tersebut penting karena beliau merasa tidak bahagia dan kerap menderita sakit kepala. Namun, setelah beliau menemukan bakatnya dan mengembangkannya, beliau merasa lebih baik. Alhamdulillah kondisinya sehat hingga sekarang di usianya yang telah menginjak 80 tahun.

Pertanyaan berikutnya, apakah tes cara mengetahui bakat diri sendiri sama dengan bakat anak? Tentu saja berbeda, karena anak belum mempunyai banyak pengalaman seperti orang dewasa. Bakat anak perlu diketahui agar tidak salah arah dan anak bahagia dalam mengembangkan potensinya. Artikel ini saya tulis sebagai ruang refleksi, agar kita lebih bijak mengenali potensi diri maupun anak.


Mengenal Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan berpotensi untuk dikembangkan. Sayangnya bakat tidak tampak langsung, tetapi akan muncul dan berkembang ketika memperoleh kesempatan, latihan dan lingkungan yang mendukung bakat berkembang. Dengan kata lain, bakat merupakan potensi alami yang masih perlu diasah.

Beberapa orang menganggap bakat sama dengan minat, ternyata kedua hal ini berbeda. Minat berkaitan dengan sesuatu hal yang disukai. Seseorang yang berbakat lebih mudah melakukan sesuatu hal yang disukai sehingga bakatnya pun berkembang.

Pada anak, bakat sering muncul karena rasa ingin tahu, ketertarikan sesaat yang bisa berubah serta respon alami saat bermain atau bereksplorasi. Sedangkan pada orang dewasa umumnya bakat terlihat dari pola yang konsisten, kemampuan yang sudah terbukti hasilnya serta ketertarikan yang bertahan lama.

Cukup jelas bukan perbedaan konsep antara bakat pada orang dewasa dan pada anak. Oleh karena itu, bakat anak tidak bisa langsung disimpulkan terlalu awal. Anak membutuhkan waktu dan pengalaman untuk memutuskan apakah sesuatu hal yang diminatinya bakat atau tidak, bukan sekedar label.


Mengapa Tes Bakat Diri Sendiri Tidak Bisa Disamakan dengan Tes Bakat Anak?

Seperti yang saya sampaikan di awal, cara mengetahui bakat diri sendiri dan bakat anak tentulah berbeda. Perbedaannya terletak pada tahap perkembangannya. Orang dewasa umumnya memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan anak-anak. Mulai dari proses belajar, kegagalan, belajar lagi dan pengalaman hidup lainnya. 

Sedangkan anak-anak masih berada pada tahap pengenalan dan eksplorasi. Pengalaman hidup yang dimiliki mereka tentunya tidak sebanyak orang dewasa. 

Tidak hanya cara untuk mengetahui bakat yang berbeda, tetapi juga tujuan mencari bakat juga berbeda. Berikut perbedaannya :

Orang dewasa

Tujuan tes bakat pada orang dewasa :

- Mengenali kekuatan diri

- Menguatkan keputusan yang akan diambil

- Menemukan arah hidup atau karier yang akan dipilih


Sejatinya setiap manusia terlahir dengan bakatnya masing-masing. Namun, tidak semuanya menyadari bakatnya sehingga bakat tersebut hanya terpendam dan tidak menjadi sesuatu yang istimewa dan menjadi ciri khas seseorang.


Anak-anak

Beberapa orang tua melakukan tes bakat pada anaknya dengan tujuan :

- Mengenali kecenderungan awal

- Memberi ruang eksplorasi dan pengalaman

- Perkembangan diri

- Mendukung perkembangan anak dengan cara menyenangkan tanpa tekanan

Oleh karena itu perlakuan keduanya tidak bisa disamakan. Anak-anak bukan orang dewasa dengan tubuh mini. Sehingga tes dan tujuan mencari bakat pun tidak dapat disamakan.


Baca juga : Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia 10 Tahun yang Perlu Orangtua Ketahui


Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri

Ada beberapa tes cara yang mengetahui bakat diri sendiri yang dapat dilakukan di antaranya:

Tes refleksi diri

Tes refleksi diri merupakan tes paling sederhana, tetapi tes ini menuntut kejujuran sehingga kerap dihindari. Beberapa pertanyaan yang diajukan saat melakukan tes misalnya:

- Aktivitas apa yang membuat saya lupa waktu?

- Hal apa yang tetap ingin saya lakukan meskipun badan terasa lelah?

- Dalam bidang apa saya sering dipercaya orang lain?

Pertanyaan sederhana, tetapi jawaban dari pertanyaan tersebut dapat menjadi petunjuk bakat yang autentik.


Tes minat dan kepribadian

Tes minat dan kepribadian dapat membantu memetakan kecenderungan diri, seperti berpikir, berinteraksi, mengambil keputusan. 


Tes kecerdasan

Tes kecerdasan merupakan tes yang menilai kemampuan kognitif. Tes ini lebih dikenal dengan tes IQ.


Tes bakat umum atau aptitude test

Tes bakat merupakan tes untuk mengukur berbagai kemampuan, seperti penalaran verbal, numerik, spasial, mekanik serta kecepatan persepsi. Sebuah tes yang lebih obyektif dan sering digunakan orang dewasa yang sedang berada di persimpangan hidup untuk memilih karir.


Keempat tes tersebut dapat dilakukan di layanan psikologi profesional, unit layanan psikologis hingga tes online.


Cara Mengetahui Bakat Anak

Anak belum mampu merefleksikan dirinya secara sadar. Oleh karena itu untuk mengetahui bakat anak dapat dilakukan dengan pendekatan yang alami, di antaranya :

Pengamatan sehari-hari

Mengamati aktivitas yang disukai anak dan membuatnya fokus serta senang melakukannya.


Mendengarkan cerita dan pertanyaan

Anak kerap bercerita aktivitasnya hingga kegemarannya pada suatu hal. Selain itu anak akan menanyakan hal-hal yang membuatnya tertarik


Tes minat dan bakat anak

Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tes minat dan bakat. Hal ini dapat dilakukan jika anak telah mendapatkan banyak pengalaman.


Perbedaan Utama Tes Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri vs Bakat Anak

Jika disimpulkan maka perbedaan utama tes cara mengetahu bakat diri sendiri, yaitu :

- Kesadaran diri. Orang dewasa sudah reflektif, sedangkan anak-anak masih dalam tahap eksplorasi.

- Tujuan tes. Orang dewasa mencari arah, sedangkan anak-anak mencari pengalaman hidup


Baca juga : 7 Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial yang Menandakan Seseorang Peka Terhadap Sekitar


Pengertian bakat


Kesalahan Umum yang Kerap Terjadi 

Kesalahan umum yang kerap terjadi di sekitar kita terkait bakat di antaranya :

- Terlalu cepat menyimpulkan bakat

- Membandingkan kemampuan dengan orang lain

- Memaksakan keinginan pribadi


Bakat tidak tumbuh dalam tekanan, melainkan tumbuh dalam rasa aman dan penerimaan.


Bakat Bukan Untuk Dibandingkan, Tetapi Dipahami

Tes cara mengetahui bakat diri sendiri dan bakat anak hanyalah alat untuk membantu memahami bakat diri. Bukan alat untuk menghakimi atau memberi label. Orang dewasa dapat melakukannya untuk mengenali diri sekaligus juga sebagai media berproses dan bertumbuh. 

Anak-anak pun juga dapat mengekplore dan bertumbuh tanpa tekanan. Bakat pun tak perlu dibandingkan dengan orang lain, tetapi untuk dipahami. Pada akhirnya bakat bukanlah tujuan akhir. Bakat merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan waktu, ruang serta kepercayaan. 

Semoga bermanfaat.

Read More

Tekstur MPASI 6 Bulan dan Cara Memberikannya agar Bayi Nyaman Makan

Kamis, 25 Desember 2025

 

Tekstur MPASI 6 Bulan dan Cara Memberikannya agar Bayi Nyaman Makan

Di artikel sebelumnya Sobat Dy telah mengetahui jumlah porsi makan bayi 6 bulan, sekarang saatnya untuk mengetahui tekstur MPASI 6 bulan yang sesuai. Hal ini perlu diketahui agar bayi mau belajar makan dengan nyaman dan aman.

Beberapa ibu baru, termasuk saya saat itu ragu-ragu apakah teksturnya sudah benar atau belum? Terlalu encer atau terlalu kental? Terlalu kasar atau sudah cukup lembut? Maklumlah namanya juga pengalaman pertama, seiring waktu tentunya akan lebih mudah karena sudah mengetahui tekstur yang sesuai sekaligus menu yang disukai bayi.

Selain itu, proses memberikannya pun dilakukan dengan lembut dan tanpa paksaan, sehingga bayi dapat mengenal makanan padat sekaligus belajar mengunyahnya secara bertahap dan menyenangkan.

Saya pun belajar bahwa tekstur MPASI 6 bulan dan cara memberikannya menentukan membuat bayi merasa nyaman  dengan proses belajar makan atau justru sebaliknya, bayi menolak makanannya.


Baca juga : Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 13 Tahun


Pentingnya Tekstur MPASI 6 Bulan

Sejak lahir bayi hanya mengenal ASI yang mempunyai tekstur cair seperti air sehingga mudah dikonsumsinya. Sehingga saat memberikan MPASI perlu memperhatikan teksturnya agar bayi tidak tersedak dan dapat belajar mengunyah dengan menyenangkan.

Tekstur MPASI bayi 6 bulan sebaiknya halus, lembut serta tidak menggumpal. Sehingga bentuk yang makanan yang disarankan dalam bentuk puree atau bubur saring. Saat awal mengenal makanan ini, bayi belum membutuhkan makanan yang bisa dikunyah, melainkan makanan yang mudah ditelan.

Dengan tekstur yang lebih kental dari ASI, tetapi masih bisa mengalir perlahan dari sendok. Tekstur seperti ini membantu bayi belajar menggerakkan lidah dan memudahkannya menelan tanpa risiko tersedak.


Tekstur MPASI yang Dianjurkan untuk Bayi 6 Bulan

Berikut beberapa contoh tekstur MPASI 6 bulan dengan tekstur yang aman dan nyaman, di antaranya:

Bubur beras saring

Teksturnya halus, lembut dan mudah dicerna.


Puree sayur

Sayur yang dapat diberikan di antaranya labu kuning, wortel, kentang, brokoli yang diblender halus kemudian disaring agar tidak ada yang menggumpal.


Puree buah

Sama halnya dengan puree sayur, puree buah juga diblender kemudian disaring. Buah yang dapat diberikan pisang, alpukat, apel, pir.


Puree protein hewani

Protein hewani dapat diperoleh dari ayam, ikan atau daging yang dimasak matang, kemudian diblender halus dan disaring.

Tekstur MPASI

Saat awal MPASI dapat dipilih menu sederhana satu bahan dulu. Hal ini dapat memudahkan bayi mengenal rasa. Selain itu, juga membantu kita memantau jika ada reaksi alergi yang mungkin muncul.


Cara Mengetahui Tekstur MPASI Sudah Tepat

Setelah mengetahui pentingnya tekstur MPASI, tahapan berikutnya adalah mengetahui apakah tekstur MPASI sudah sesuai. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut ya!

Menggunakan sendok

Sendok dapat digunakan untuk mengecek tekstur MPASI dengan cara menyendok MPASI kemudian memiringkannya. Tekstur yang sesuai adalah tekstur yang jatuh perlahan saat sendok dimiringkan. Jika MPASI langsung tumpah, berarti tekstur terlalu encer atau sebaliknya jika MPASI menempel kaku di sendok, maka teksturnya terlalu kental.


Mengamati reaksi bayi

Dengan mengamati reaksi bayi saat mengonsumsi MPASI juga dapat diketahui apakah teksturnya sudah sesuai atau belum. Jika bayi sering batuk, muntah atau terlihat kesulitan mengunyah hingga menelannya, kemungkinan tekstur MPASI terlalu kental.


Mengamati sisa MPASI di mulut

Sesaat setelah selesai makan, Sobat Dy juga dapat mengamati apakah ada sisa makanan di mulut bayi. Jika MPASI terlalu kental, maka makanan sering tertinggal di langit-langit mulut bayi.


Tekstur MPASI dapat disesuaikan kapan saja dengan cara menambahkan sedikit air matang, ASI atau larutan kaldu. Kekentalan MPASI dapat dinaikkan bertahap sesuai kesiapan bayi.


Baca juga : 7 Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial yang Menandakan Seseorang Peka Terhadap Sekitar


Cara Memberikan MPASI Agar Bayi Nyaman Makan

Tekstur MPASI yang sesuai belum cukup membuat bayi makan dengan nyaman dan aman. hal ini perlu didukung juga dengan cara yang tepat, di antaranya:

Posisi duduk bayi 

Pastikan bayi duduk dengan nyaman dan aman, duduk tanpa bantuan, kepala dan leher tegak serta tidak makan sambil tidur dapat membantu bayi menelan dengan aman.


Gunakan sendok bayi

Sendok bayi didesain sesuai dengan takaran makan dan bentuk mulut bayi yang kecil. Oleh karena itu, pilih sendok berukuran kecil dan ujungnya lembut. Sendok makan yang terlalu besar dapat membuat bayi kesulitan


Tidak tergesa-gesa saat menyuapi bayi

Menyuapi bayi bukanlah sebuah ajang perlombaan, proses menyuapi yang cepat juga tidak akan mendapatkan piala, bukan? Proses menyuapi yang tidak tergesa-gesa, memberikan waktu bagi bayi untuk mengunyah dan menelan.

Namun, jika suapan pertama berdekatan dengan suapan berikutnya dapat membuat bayi tersedak sehingga membuat bayi trauma untuk makan.


Suasana makan yang nyaman

Suasana makan yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menatap bayi dan berbicara dengan suara lembut, tanpa teriakan yang meminta bayi segera menghabiskan makanannya. 

Dengan suasana makan yang nyaman dapat membuat bayi makan dengan tenang dan merasa nyaman.

cara memberikan mpasi agar bayi nyaman makan



Kesalahan Umum yang Membuat Bayi Tidak Nyaman Saat MPASI

Pengalaman merupakan pelajaran yang berharga, tetapi bukan berarti kita harus mengalami semua hal baru belajar, bukan. Sama halnya dengan proses belajar makan. Berikut beberapa kesalahan umum yang membuat bayi tidak nyaman saat makan yang dirangkum dari berbagai sumber:

Tekstur terlalu encer atau kental

Tekstur MPASI yang terlalu encer membuat bayi tidak belajar mengunyah dan dapat menurunkan minatnya untuk belajar makan. Sedangkan tekstur yang kental dapat meningkatkan risiko tersedak.


Memaksa bayi makan

Saat bayi menutup mulut atau memanlingkan wajah merupakan tanda bahwa bayi telah merasa cukup makan. Tidak perlu dipaksa atau dimarahin. Memaksa hanya akan membuat pengalaman negatif


Suasana makan tidak tenang

Saat makan, ciptakan suasana tenang tanpa gangguan dan tanpa nada marah sehingga bayi tidak fokus makan.


Baca juga : Permainan Mengasah Otak Anak SD


Tekstur MPASI yang Sesuai, Bayipun Menikmati Proses Belajar Makan

Tekstur MPASI 6 bulan serta cara memberikannya merupakan hal yang saling mendukung keberhasilan proses belajar makan (SHE). Tekstur yang sesuai akan membantu bayi belajar makan dengan aman.

Pemberian MPASI bukanlah suatu perlombaan seberapa cepat atau seberapa banyak MPASI yang ditelan, melainkan pengalaman pertama bayi mengenal makanan. Dengan tekstur yang tepat dan suasana makan yang menyenangkan, pemberian MPASI dapat menjadi momen belajar yang menyenangkan.

Bagaimana pengalaman Sobat Dy saat memberikan MPASI? Cerita yuk di kolom komentar!

Read More

Ibu Wajib Tahu, Porsi Makan Bayi 6 Bulan Berapa Sendok!

Jumat, 19 Desember 2025

Ibu Wajib Tahu, Porsi Makan Bayi 6 Bulan Berapa Sendok!

Teringat beberapa tahun lalu saat baru menjadi ibu banyak hal yang berkecamuk di kepala. Mulai dari bagaimana agar ASI lancar, mengatasi bayi yang begadang, pengenalan MPASI, porsi makan bayi 6 bulan berapa sendok, mengatur menu makanannya dan masih banyak lagi lainnya. Ada yang samakah? Toss dulu lah.

Untungnya saya tinggal bersama dengan ibu, karena bapak saya sudah meninggal. Daripada saya mondar mandir antara rumah saya dan ibu, kami memilih tinggal di rumah ibu. Namun, sekarang kami tinggal di rumah sendiri karena ibu sudah mau diajak pindah ke rumah saya.

Kembali ke laptop tentang MPASI aka Makanan Pendamping ASI. Selain informasi MPASI dari ibu, banyak juga informasi yang beredar terkait MPASI. Sejak kapan MPASI diberikan, porsi makan bayi 6 bulan berapa sendok, apa yang diberikan dulu pada bayi saat MPASI dan masih banyak lagi lho tentang MPASI ini. Simak sampai akhir artikel ya, beberapa hal tentang MPASI akan saya ulas, hanya sekedar berbagi pengalaman saja.


Baca juga : 7 Tips ASI Lancar Setelah Melahirkan


Pentingnya MPASI 

Bagi sebagian ibu mungkin berpendapat, "Kalau ASI masih cukup, kenapa harus repot dengan MPASI?" Salah satunya saya, tetapi saat itu saya hanya sekdar bertanya saja. Maklumlah masih anak pertama jadi ilmunya masih kurang.

Banyak drama saat itu, di antaranya jatah cuti melahirkan yang tidak dapat diambil penuh, kurang paham tentang ASI booster, persiapan stok ASI yang mepet dengan waktu masuk kerja kembali sehingga stok ASIP (Air Susu Ibu Perah) yang kejar tayang. Sehingga sempat terbayang jika seseorang yang punya stok ASIP melimpah mungkin tidak akan bingung dengan MPASI, karena bayi sudah cukup kenyang dengan ASI.

Ternyata pemikiran saya salah Esmeralda! Baik ASI melimpah ruah maupun tidak, bayi tetap membutuhkan MPASI, karena MPASI bukan sekedar soal makan, melainkan bagian penting dari proses tumbuh kembang anak.

Berikut pentingnya MPASI, yaitu:

Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi

Bayi yang berusia 6 bulan memerlukan energi dan zat gizi yang meningkat, tetapi kebutuhan tersebut tidak lagi mencukupi seluruh kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Nutrisi tersebut, di antaranya zat besi, zink, protein. 

MPASI bukan menggantikan ASI, sesuai dengan namanya MPASI adalah Makanan Pendamping ASI yang bertujuan agar bayi mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh kembangnya yang optimal.


Mendukung perkembangan motorik dan sensorik

Pada saat pemberian MPASI, motorik bayi yang berkembang adalah :

- Belajar membuka mulut

- Menggerakkan lidah

- Menelan 

Selain itu, bayi juga akan belajar tentang sensorik, di antaranya:

- Tekstur makanan

- Rasa (manis alami, gurih)

- Aroma


Jangan kaget jika saat pertama kali bayi merasakan akan muncul beberapa ekspresi wajahnya yang lucu, ada yang tersenyum, ada yang mengerutkan dahi, ada yang memuntahkannya. Unik dan seru lah pokoknya.


Melatih kesiapan makan sendiri

Pemberian MPASI akan membantu bayi untuk :

- Terbiasa duduk saat makan

- Fokus pada makanan

- Mengenal rutinitas makan


Berperan dalam pencegahan stunting

Pemberian MPASI yang tepat, baik waktu, porsi maupun kualitas berperan penting dalam :

- Mendukung pertumbuhan 

- Mencegah kekurangan gizi

- Mengurangi risiko stunting


Proses adaptasi sistem pencernaan

Sistem pencernaan bayi usia 6 bulan mulai matang dan siap menerima makanan, sehingga MPASI membantu bayi untuk :

- Beradaptasi dengan makanan padat

- Mengembangkan enzim pencernaan

- Mengurangi risiko gangguan pencernaan di kemudian hari


Pentingnya MPASI



Baca juga : Langkah-langkah IMD Yang Perlu DIketahui Calon Ibu


Tanda Bayi 6 Bulan Siap Mulai MPASI

Sobat Dy dapat mengenali beberapa tanda berikut yang menandakan bayi 6 bulan siap untuk memulai MPASI, di antaranya:

- Memiliki kontrol yang baik  terhadap kepala dan leher

- Dapat duduk tegak walaupun dengan sandaran

- Menunjukkan ketertarikan pada makanan

- Senang memperhatikan orang sekitar yang sedang makan

- Mencoba meraih makanan

- Membuka mulut saat ada makanan di dekatnya

- Reflek alami lidah mendorong sesuatu keluar dari dalam mulutnya mulai menghilang


Porsi Makan Bayi 6 Bulan Berapa Sendok dan Jadwalnya

Porsi makan bayi 6 bulan berapa sendok? Jawaban singkatnya ya 2-3 sendok makan bayi. Pada usia 6 bulan, pemberian MPASI bersifat pengenalan makanan, bukan sebagai pengganti ASI. Selain itu, organ pencernaan bayi masih dalam tahap belajar bekerja menyrap makanan padat dan kemampuan mengunyaknya pun belum sempurna.

Takaran pemberian MPASI pada bayi 6 bulan diberikan secara bertahap. Berikan secara bertahap mulai dari porsi kecil 2-3 sendok makan hingga nantinya meningkat menjadi setengah mangkuk kecil sekitar 250 ml. 

Pemberian ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama. Sehingga jadwal pemberiannya 1-2 kali makan utama per hari. Kemudian ditingkatkan hingga 3 kali sehari serta ditambahkan pemberian 1-2 kali snack atau makanan selingan.

Kok sedikit ya? Tenang Sobat Dy, pemberian porsi MPASI tidak perlu banyak. Jika porsi besar diberikan sejak awal, kemungkinan beberapa hal berikut akan terjadi, di antaranya:

- Menolak makanan

- Muntah

- Trauma saat jam makan

Dengan memberikan MPASI dalam porsi kecil justru membuat proses pemberian MPASI terasa lebih menyenangkan tanpa drama.


Penutup

MPASI bukan tentang seberapa banyak bayi makan atau berapa banyak sendok, tetapi seberapa konsisten dan berkualitas proses pemberiannya. Pemberian MPASI bukan sebuah perlombaan jumlah pemberiannya atau apa saja yang diberikan.

Setiap bayi mempunyai milestonenya masing-masing dan tugas orang tua adalah menemani prosesnya dengan penuh cinta dan kesabaran. Terkait tips sukses dan tekstur MPASI 6 bulan akan saya bahas di artikel terpisah ya. Cerita yuk penglaman Sobat Dy saat memberikan MPASI di kolom komentar.


Baca juga : Mengenal YOLO Mother, Gaya Parenting Ala Nikita Willy


Referensi

1. https://bebeclub.co.id/artikel/nutrisi/4-6-bulan/jadwal-makan-bayi-6-bulan-mpasi-dalam-sehari

2. https://www.alodokter.com/cara-memulai-jadwal-makan-bayi-6-bulan

3. https://kumparan.com/info-gizi/pentingnya-gizi-seimbang-pada-mpasi-bayi-usia-6-bulan-26QTOaIpHhu

4. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi

5. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/berapa-porsi-mpasi-untuk-bayi-usia-6-bulan

Read More

XLSMART Menggelar Pesantren Digital di Pesantren Queen Zam Zam Pasuruan

Kamis, 11 Desember 2025

XLSMART Menggelar Pesantren Digital di Pesantren Queen Zam Zam Pasuruan


Bagaimana jika santri tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence atau kerap dikenal dengan AI sebagai media dakwah, pendidikan hingga bidang ekonomi digital? Hal inilah yang sedang diperkuat XLSMART melalui program Pesantren Digital yang digelar di Pesantren Queen Zam Zam Pasuran pada awal Desember 2025.

Pesantren Digital bukanlah sebuah nama pesantren baru, tetapi sebuah program untuk memperkuat literasi digital di bidang pendidikan berbasis pesantren. Simak hingga akhir ya agar tidak penasaran!


Baca juga : Kesuksesan Nurman Farieka Menyulap Limbah Menjadi Produk Fesyen Eksklusif


Ketika Transformasi Digital Menyapa Lingkungan Pesantren

Perubahan dunia begitu cepat, terutama di bidang teknologi. Tranformasi digital tidak hanya terjadi di kota besar atau sekolah internasional saja. Hal ini juga terjadi di lingkungan pesantren yang umumnya dikenal dengan tradisi keilmuan Islam.

Kini pesantren mulai bergerak mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan untuk memahami teknologi, media digital serta kecerdasan buatan semakin meningkat, terutama bagi generasi muda yang hidup berdampingan dengan internet sejak kecil.

Di tengah arus perubahan tersebut, XLSMART berkolaborasi dengan Pesantren Queen Zam Zam, Pasuruan. Bentuk kolaborasi yang diselenggarakan berupa program Pesantren Digital dengan cara memperkuat literasi digital dan pemanfaatan AI. 

Program ini menghadirkan semangat digital di antara para santri. Bukan hanya sekedar sebagai alat hiburan saja, tetapi juga sebagai sarana belajar dan berdakwah.


Peserta pelatihan AI

Program Pesantren Digital Wujud Gerakan Literasi Digital  di Lingkungan Pesantren

Rabu, 3 Desember 2025 diadakan pelatihan di Pesantren Queen Zam Zam Pasuruan dengan tema "Santri Berdaya dengan AI (Artificial Intelligence)". Program ini merupakan kolaborasi antara XLSMART dan Pesantren Queen Zamzam.

Acara tersebut merupakan bagian dari program Pesantren Digital yang digagas oleh XLSMART. Sebuah program yang dirancang khusus untuk pesantren dalam rangka memperkuat literasi digital dan pemanfaatan AI. Peserta yang mengikuti pelatihan tidak hanya santri atau santriwati saja, tetapi juga tenaga pendidik serta pengurus yayasan.

Peserta diajak untuk memahami bagaimana memanfaatkan AI untuk meningkatkan proses pembelajaran, memperkuat dakwah serta mendukung kegiatan perekonomian pesantren. Materi pelatihan disusun dengan pendekatan praktis sekaligus aplikatif, agar peserta dapat langsung menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Apa saja yang diperoleh peserta selama pelatihan satu hari tersebut?

1. Konsep dasar pembuatan konten digital yang menarik dan informatif,

2. Cara menggunakan aplikasi AI populer,

3. Menyusun prompt yang efektif untuk menghasilkan output sesuai kebutuhan dan keinginan,

4. Teknik pembuatan caption, naskah video serta perencanaan konten media sosial.

5. Etika bermedia sosial sesuai syariat Islam.


Para santri atau santriwati pun memahami bahwa teknologi dapat menjadi sarana untuk menyampaikan dakwah dengan cara kreatif dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.


Baca juga : Ingin Tahu Contoh Kegiatan Montessori Berbasis Islam Untuk Toddler? Yuk Ke Albata!


Jembatan Menuju Peluang Baru

Pemanfaatan AI merupakan jembatan menuju peluang baru. Santri yang dulunya menggunakan cara manual, kini dapat menggunakan AI untuk beberapa hal sebagai berikut :

1. Membuat desain grafis untuk membuat pengumuman pesantren.

2. Menulis teks khutbah atau materi kajian.

3. Menyusun jadwal konten untuk media sosial pesantren.

4. Hingga memasarkan produk UMKM.


Keterampilan seperti ini tidak hanya sekedar keterampilan tambahan, tetapi potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif pesantren. Konten dakwah pun dapat menjangkau lebih banyak orang melalui media sosial. 

Di sisi lain UMKM pesantren pun dapat dikenal lebih luas melalui strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Sebuah potensi menuju terbukanya peluang menjadi lebih baik, bukan?


Etika Digital Sesuai Syariat Islam

Teknologi boleh berkembang pesat, begitu pula halnya dengan kemudahan akses dalam bermedia sosial. Namun, etika bermedia sosial tetap sesuai syariat Islam. Hal ini juga menjadi materi penting dalam pelatihan.

Tak dapat dimungkiri, perkembangan teknologi yang cepat sering kali tidak diimbangi dengan pemahaman etika, terutama bagi generasi muda. Akhir-akhir ini bermunculan konten ujaran tidak sopan, saling memaki, kemudian pihak yang berseteru saling menjelekkan satu sama lain di media sosial. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan syariat Islam.

Oleh karena itu, dalam pelatihan juga diberikan materi tentang bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak, sopan serta sesuai syariat Islam. Berikut etika bermedia sosial yang disampaikan saat pelatihan:

- Memilih konten yang bermanfaat,

- Menjaga adab dalam menulis dan berdiskusi,

- Menghindari penyebaran berita hoaks,

- Menggunakan platform digital sebagai saran kebaikan.


Materi tersebut relevan dengan kebutuhan santri, karena nantinya santri akan menjadi tokoh masyarakat dan menjadi panutan. Dengan bekal etika bermedia sosial sesuai syariat Islam akan membuat mereka cakap teknologi sekaligus bijak dalam menggunakan media digital sebagai sarana dakwah dan edukasi.


XLSMART Menggelar Pesantren Digital di Pesantren Queen Zam Zam Pasuruan


Komitmen XLSMART Pada Transformasi Digital di Bidang Pendidikan

Sebuah visi besar diusung XLSMART dalam pelatihan yang diadakan di Pesantren Queen Zam Zam. Menurut Dodik Ariyanto, Regional Group Head XLSMART East Region, ekosistem pesantren memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter sekaligus kualitas sumber daya manusia Indonesia. 

Santri dengan karakter dan disiplin yang terbentuk sejak dini, memiliki potensi besar untuk menjadi talenta digital di masa mendatang. Dengan mengenalkan teknologi dan AI kepada santri merupakan langkah untuk membangun masa depan yang lebih inklusif.

Oleh karena itu, program ini disusun dengan pendekatan kolaboratif antara XLSMART Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli) serta Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC). Sehingga dapat menjangkau lebih banyak peserta dan memastikan materi pelatihan sesuai kebutuhan pesantren.


Donasi Kuota Internet Memudahkan Akses Digital

Selain pelatihan, XLSMART menunjukkan komitmennya melalui pemberian donasi kuota internet bagi Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Queen Zam Zam. Melalui Gerakan Donasi Kuota (GDK), pelanggan XL dan AXIS dapat mendonasikan sebagian kuota mereka untuk pendidikan.

Kuota donasi ini disalurkan ke berbagai lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dengan total 84 GB per bulan selama 12 bulan. Akses internet ini membuat proses pembelajaran digital menjadi lebih mudah dan lancar.

Tidak hanya itu, XLSMART juga memberikan beberapa simcard dengan paket data 270 GB per bulan bagi tim pengurus yayasan. Dukungan ini membantu proses komunikasi, administrasi, dan koordinasi di lingkungan pesantren.

Bentuk kepedulian lain datang dari Majelis Taklim XLSMART yang menyalurkan zakat karyawan kepada santri yatim dan dhuafa. Setiap langkah kecil ini menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan pendidikan pesantren.


Ketika Teknologi dan Kemanusiaan Berjalan Bersama

Peran XLSMART tidak hanya sebatas pada bidang pendidikan. Perusahaan ini juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan melalui MTXLSMART. Pada 29 November 2025, XLSMART menyalurkan bantuan bagi warga terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang.

Bantuan ini disalurkan bekerja sama dengan LAZISNU, yang memiliki jaringan relawan luas di wilayah terdampak. Paket bantuan mencakup kebutuhan dasar, perlengkapan kesehatan, dan logistik untuk hunian sementara.

Langkah ini menegaskan bahwa teknologi dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan. Ketika perusahaan tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga hadir membantu masyarakat, dampak sosial yang tercipta menjadi lebih kuat dan luas.


Baca juga : Salah Satu Cara Mempercantik Tampilan Blog dengan Belajar Canva


XLSMART Melaju Tanpa Batas Bersama Indonesia

XLSMART sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi terpadu hasil penggabungan:

- PT XL Axiata Tbk,

- PT Smartfren Telecom Tbk,

- PT Smart Telecom.


Dengan lebih dari 79,6 juta pelanggan, XLSMART hadir membawa nilai innovation with heart, yaitu inovasi yang dekat dengan kebutuhan manusia. Kombinasi keunggulan teknologi dari XL Axiata dan Smartfren membuat XLSMART siap memimpin era digital Indonesia dengan layanan konektivitas yang inklusif dan andal.

Tagline “Bersama, Melaju Tanpa Batas” bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan kemanusiaan yang terus dijalankan.


Penutup

Kisah Pesantren Queen Zam Zam adalah gambaran bagaimana pesantren dapat mengadopsi teknologi dengan cara yang bijak dan bermanfaat. Melalui pelatihan literasi digital, pemanfaatan AI, dan dukungan akses internet, santri kini memiliki peluang lebih besar untuk melangkah ke dunia digital.

Transformasi ini mungkin baru satu langkah kecil, tetapi dampaknya dapat menjadi awal dari perubahan besar bagi pendidikan pesantren di Indonesia. Dengan ekosistem digital yang terus berkembang, santri semakin siap menjadi bagian dari generasi masa depan yang kreatif, cakap teknologi, dan tetap berakar pada nilai-nilai Islam.

Read More

Cerita Makanan Khas Indonesia Beserta Asalnya Dalam Buku Tradisi Makan Siang Indonesia

Selasa, 02 Desember 2025

 

Cerita Makanan Khas Indonesia Beserta Asalnya

"Makan siang bukan sekedar rutinitas harian, tetapi juga cerminan perilaku sosial, ekonomi, dan budaya sebuah masyarakat"

- Amanda Katili Niode - 

 

Kalimat di atas merupakan kalimat pembuka Bu Amanda Katili Niode, Ketua Omar Niode Foundation dalam pengantar buku Tradisi Makan Siang Indonesia: Khazanah Ragam dan Penyajiannya.Sayapun sepakat dengan pendapat Bu Amanda.

Hal tersebut juga yang menjadi alasan saya mengikuti lomba yang diadakan Komunitas Food Blogger Indinesia. Jujurly tidak berharap untuk menang, hanya ingin berbagi cerita tentang Sego Buwuhan yang dibungkus daun jati. kuliner khas di kota kelahiran bapak saya almarhum, Bojonegoro.

Apalagi saat itu diinformasikan juga bahwa karya tulis semua peserta akan disusun jadi satu dalam sebuah e-book. Namun, ternyata bukan e-book yang diterbitkan, melainkan sebuah buku yang dicetak secara premium.

Saya tidak menyangka bukunya cantik sekali, terlebih lagi bukunya dicetak dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Selain itu, bangga rasanya bisa sebuku dengan penulis hebat.

Penasaran bukan dengan buku Tradisi Makan Siang Indonesia? Yuk ah kepoin buku yang mendapatkan penghargaan dari Gourmand Awards dengan kategori Best Book in the World ini.


Baca juga : Kesederhanaan Klepon


Kenikmatan Dalam Kesederhanaan

Anganku melayang beberapa tahun silam, saat berkunjung ke rumah kakek di Bojonegoro. Saat itu ada tetangga yang mempunyai hajat dan membagi nasi yang dibungkus daun jati. Bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan daun jati di Bojonegoro, karena lokasinya yang dekat dengan hutan jati.

Bapak, saya, ibu dan adik pun menikmati sego buwuhan bersama. Yup satu bungkus dinikmati kami berempat. Bahagia itu sederhana, hanya sekedar makan bersama dengan lauk sederhana pun rasanya bahagia. Apakah kami kenyang? Tentu saja tidak, satu bungkus dimakan berempat hehehe, tapi nikmatnya luar biasa tak tergantikan. 

Daun jati yang cukup lebar dan kuat tidak mudah sobek tersebut dapat menampung nasi yang dilengkapi momoh tempe, mie kuning dan sayur tewel. Harum daun jati menguar dan berpadu dengan masakan saat saya menyuapkan nasi ke dalam mulut. Rasa yang tak dapat tergantikan jika sobat Dy menggunakan piring porselen sebagai alas makan.

Tak harus makan dengan lauk yang mewah untuk merasakan nikmatnya makan. Dengan lauk yang sederhana pun nikmatnya makan dapat dirasakan. 

Sego Buwuhan Kuliner Khas Bojonegoro


Spesifikasi Buku

Judul buku : Tradisi Makan Siang Indonesia Khazanah Ragam dan Penyajiannya.

Editor : Amanda Katili Niode, Ph. D.

Penerbit: CV. Diomedia

Jumlah Halaman: xxiv + 482 halaman

Cetakan pertama, Agustus 2025

ISBN : 978-634-7208-12-5

Dicetak dalam bahasa Inggris dan Indonesia

Proses penyusunan buku ini memakan waktu cukup lama karena beberapa hal di antaranya:

Transformasi e-book menjadi buku cetak

Awalnya buku ini dicetak dalam bentuk e-book, tetapi pada bulan Februari 2025 rencana itu berubah menjadi buku cetak. Proses yang lebih kompleks pun terpaksa ditempuh demi terwujudnya buku yang eksklusif ini. Perbaikan tulisan agar sesuai dengan konsep buku. Penggantian foto yang resolusinya kecil dan kelengkapan lainnya.


Buku bilingual

Buku bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, merupakan konsep buku kuliner ini, sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk menerjemahkan 40 karya tulis penulis sekaligus halaman epilog, sambutan, testimoni.

Hal ini semakin menambah eksklusivitas buku, karena jangkauan pembaca pun semakin luas, bukan.


Buku premium 

Buku ini dicetak dengan sampul hard cover, full color serta kertas tebal premium. Tentu saja biaya cetaknya tidak murah, bukan. Selain itu, setiap penulisnya akan mendapatkan buku ini secara cuma-cuma. Hmm bisa dibayangkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencetaknya. Tentu saja tidak sedikit. Oleh karena itu, Bu Amanda memerlukan waktu untuk mencari sponsor.

Jika bukan seseorang yang mempunyai 'pengaruh' tentunya hal ini akan sulit terwujud. Hingga akhirnya buku mendarat dengan cantik di pangkuan penulisnya dan pembaca lainnya.


Baca juga : Kolak Srikaya, Makanan Khas Ramadan Untuk Berbuka Di Sidoarjo


Cerita Makanan Khas Indonesia Beserta Asalnya Dalam Buku Tradisi Makan Siang Indonesia

Ada 40 penulis yang bercerita tentang kuliner Indonesia yang berasal dari 17 provinsi di 8 pulau di Indonesia. Tentunya ada ragam cerita unik tentang kearifan lokal di dalamnya. 

Uniknya kuliner Indonesia mempunyai filosofi masing-masing di balik proses pembuatannya maupun dari sejarahnya. Itulah mengapa saya beberapa kali mengabadikannya dalam tulisan di blog ini, di antaranya kesederhanaan klepon, kolak srikaya kuliner khas ramadhan di Sidoarjo, nasi kuning dengan aneka pelengkap yang berbeda berdasarkan daerahnya hingga rendang, kuliner yang telah mendunia.

Cerita makan siang ini dibuka dengan cerita Simfoni rasa dalam Sajian Makan Siang Pontianak karya Eko Dony Proyogi. Setiap penulis mengisahkan uniknya kuliner di daerahnya masing-masing.

Tidak hanya itu, buku ini juga berisi aneka resep dari masakan yang diceritakan, lengkap dengan bahan dan cara membuatnya. Beneran paket lengkap lho bukunya. Pembaca tidak hanya terpuaskan dengan warna-warni masakan, tetapi juga fantasi membayangkan lezatnya aneka masakan yang diceritakan masing-masing penulis.

Walaupun saya belum pernah berkunjung ke daerah dan mencicipi kuliner yang diceritakan dalam buku, angan saya melayang membayangkan bagaimana nikmatnya makanan tersebut. Sekaligus berharap suatu hari saya dapat mengunjungi kota-kota tersebut.

Indonesia tidak hanya kaya dengan sumber daya alamnya, tetapi juga kaya ragam budaya. Namun, sayangnya perubahan jaman membuat beberapa ragam budaya mulai ditinggalkan.

Salut dengan usaha bu Amanda dari Omar Niode Foundation yang berkolaborasi dengan Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia dan Komunitas Food Blogger Indonesia untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara.

Supaya Sobat Dy tidak penasaran apa saja cerita makanan khas Indonesia beserta asalnya dalam buku Tradisi Makan Siang Indonesia, saya bocorkan cerita makan siangnya ya :

  1. Simfoni Rasa dalam Sajian Makan Siang Pontianak 
  2. Sayur Asem, Tradisi Makan Siang ala Ibu Rumah Tangga
  3. Sambal Pindang dan Bayam Buatan Ibu di Blitar
  4. Choi Pan Thjia, Penyambung Tradisi Silaturahmi Singkawang
  5. Garang Asem Ayam Kampung, Sayur Lodeh dan Botok Kelapa Teri
  6. Tradisi Makan Siang Liwetan Menyambut Tahun Baru
  7. Ngidang, Simfoni Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Kuliner Palembang
  8. Soto Banjar, Tradisi Makan SIang Keluarga yang Tak Pernah Padam
  9. Tradisi Makan Siang bagi Ibu RUmah Tangga, Blogger dan Content Creator
  10. Ketika Cinta dan Berkat Bertemu di Sebuah Kotak
  11. Akulturasi Menu Makan Siang, Berjuta Rasanya
  12. Nasi Tumpeng, Simbol Keakraban dan Rasa Syukur 
  13. Sego Jagung Mbah Sartinah, Kuliner Klasik yang Otentik
  14. Sego Buwuhan, Kuliner Khas Bojonegoro
  15. Papeda, Makanan Tradisional Favorit Kami
  16. Tradisi Makan Siang Indonesia
  17. Aku dan Mnahat Feu di Tengah Musim Panen
  18. Menikmati Segarnya Masakan Khas Melayu Pesisir Riau
  19. Saat Musim Tandur di Cikaso Sukabumi
  20. Nikmatnya Makan Siang dengan Ikan Kembung Goreng Sambal Ijo
  21. Nasi Kuning Masak Habang dan Soto Banjar, Kalimanatan Selatan
  22. Kaldu Kokot, Sambal Tumpang dan Selat Solo
  23. Tradisi Makan Siang dengan Seruit Lampung
  24. Ikatan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Balanjuang di Minang
  25. Wisata Kuliner Suryakencana Bogor
  26. Menikmati Lezatnya Keong Daun Singkil di Hamparan Sawah
  27. Uniknya Hubungan Rotu Lapis Belanda dengan Tradisi Botram 
  28. Ngaliwet di Saung Kebun Pepaya
  29. Makan Siang Bersama dalam Tradisi Masyarakat Sunda
  30. Pijok-pijok: Tradisi Kebersamaan dan Kehangatan Saat Makan Siang
  31. Semua Cerita Bertemu di Meja Makan
  32. Tradisi Berharga, Makan SIang Bareng Keluarga
  33. Sensasi Ngidang di Lampung dan Sumatra Selatan
  34. Makan Siang Bersama Teman Lama di Tasikmalaya
  35. Pallumara Suapan Ibu
  36. Kembul Bujana yang Sarat Makna Kebersamaan
  37. Rujak Cingur, Keberagaman yang Ciptakan Kebersamaan
  38. Cinta Dalam Semangkuk Pindang Patin Palembang
  39. Penyetan Protein Arek Suroboyo
  40. Mo Mulayadu - Tradisi Menghambur Benih

Buku ini tidak hanya bercerita tentang khazanah ragam kuliner Indonesia sekaligus penyajiannya, tetapi juga menggambarkan kearifan lokal, nilai sosial dan dinamika budaya yang terdapat dalam tradisi makan siang masyarakat Indonesia.

Jika Sobat Dy ingin mencoba ragam masakan yang diceritakan dalam buku jangan khawatir karena dalam ceritanya juga dilengkapi resep masakan, lengkap dengan bahan dan cara membuatnya, lho.


Buku Tradisi Makan Siang Indonesia Raih Gourmand Awards

Buku Tradisi Makan Siang Indonesia memang unik dan spesial kok. Tak hanya cukup mendapatkan sambutan positif dari masyarakat saat peluncuran buku di Ubud Food Festival, Buku Tradisi Makan Siang Indonesia juga mendapat meraih Gourmand Awards.

Kabar gembira tersebut diumumkan oleh President of Gourmand Awards, Eduard Cointreau di Riyadh dalam acara Saudi Feast Food Festival. Beliau memuji kedalaman riset dan makna kultural yang dihadirkan buku ini.

Buku Tradisi Makan Siang Indonesia berhasil menyingkirkan finalis lain yang berasal dari Australia, France, Tatarstan serta Venezuela,

Berbunga-bunga rasanya saat mengetahui kabar gembira ini. Double hepi lebih tepatnya. Salut deh dengan usaha Bu Amanda dalam mengedit buku ini. Jerih payah banyak pihak yang terlibat dalam penyusunannya terbayar dengan bahagia.

Gourmand Awards


Baca juga : Ciri Khas Rendang, Kuliner Nusantara Yang Mendunia


Tradisi Makan Siang Indonesia Tak Hanya Sekedar Makan Siang

Makan siang bukan hanya sekedar rutinitas yang memuaskan rasa lapar saja, tetapi di Indonesia tradisi makan siang mempunyai makna yang lebih. Proses memasak hingga cara penyajian dengan teknis tertentu memiliki filosofinya dan caritanya masing-masing.

Kearifan lokal yang tak dapat digantikan oleh modernitas akan menjadi ciri khas sebagai salah satu identitas bangsa. Sebuah warisan budaya tak benda yang berharga untuk diwariskan turun temurun.

Cerita makanan khas Indonesia beserta asalnya dapat diperkaya lagi jika banyak pihak yang peduli untuk melestarikan budaya bangsa sekaligus memperkaya khazanah ragam budaya Nusantara. Semoga akan ada buku lainnya yang melengkapi buku kuliner ini karena masih banyak kuliner lain asli Indonesia yang belum terabadikan.

 

Referensi

1. https://mediaindonesia.com/humaniora/778370/buku-tradisi-makan-siang-indonesia-diluncurkan-di-ubud-food-festival-2025

2. https://mediaindonesia.com/humaniora/835893/buku-tradisi-makan-siang-indonesia-raih-gourmand-awards#goog_rewarded

Read More

Sejarah Singkat Taman Pintar Yogyakarta Sebagai Sarana Edukasi

Minggu, 30 November 2025

Sejarah Singkat Taman Pintar Yogyakarta Sebagai Sarana Edukasi


"Bu, kalau kita Taman Pintar, kita jadi pintar dong," celetuk bungsuku saat kami berencana pergi ke Taman Pintar Yogyakarta. Sontak kami yang mendengarnya tertawa. Eh, tapi celetukannya enggak salah, lho. Ternyata ada sejarah singkat Taman Pintar Yogyakarta sebagai sarana edukasi pelajar. Taman yang unik, bukan seperti Taman Ngronggo di Kediri yang kami kunjungi sebelumnya.

Sebetulnya kunjungan ke Taman Pintar Yogyakarta bukan yang pertama bagi saya. Saat itu anak sulung takut dengan suara dinosaurus yang terletak di dekat pintu masuk gedung Oval, salah satu wahana di Taman Pintar. Sehingga dia tidak melanjutkan memasuki gedung Oval dan bermain di area PAUD dan playground. Saat itu pak suami yang mendampinginya bermain di sana. Alhasil suami belum mengetahui isi Gedung Oval.

Sedangkan kondisi kedua saat berkunjung kesana lagi, pak Suami memilih untuk beristirahat sebelum mengemudi lagi kembali ke Sidoarjo. Yup, setelah dari Taman Pintar kami berencana kembali ke Sidoarjo siang harinya. Rasa penasaran mengetahui isi dalam Gedung Oval terkalahkan dengan rasa lelahnya.

Anak kedua dan ketiga hepi dong tentunya, secara saat pertama berkunjung anak kedua masih berusia sekitar setahun dan anak ketiga belum lahir. Bagaimana dengan anak pertama? Dia sudah tidak takut lagi dengan suara dinosaurus wkwkwk. Sehingga dia dapat memasuki Gedung Oval tanpa takut lagi.

Cerita tentang kunjungan kedua, jam buka hingga harga tiketnya akan saya ceritakan terpisah ya. Kali ini saya cerita dulu tentang sejarah singkat Taman Pintar Yogyakarta. Sobat Dy ingin mengetahuinya juga, bukan? Simak hingga akhir artikel ya!


Sejarah Singkat Taman Pintar Yogyakarta

Saat melangkah masuk ke area Taman Pintar Yogyakarta aura edukasi sudah terasa. Pengunjung akan disambut dengan air mancur yang dibelah oleh jalan yang dapat dilewati pengunjung. Saya lupa apa tepatnya, tetapi di sebelah kanan dan kiri menuju Gedung Oval juga sudah tersedia media belajar.

Saya tidak menyangka jika area edukasi ini merupakan kawasan pertokoan yang usang dan nyaris tidak relevan lagi di era modern. Di balik wahana interaktif tersebut, tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana pemerintah Yogyakarta mengubah kawasan lama menjadi pusat pembelajaran sains yang modern dan menyenangkan.

Indonesia mengalami lonjakan signifikan terhadap perkembangan sains dan teknologi. Hal inipun disadari oleh pemerintah Yogyakarta untuk menyediakan sarana edukasi bagi pelajar sehingga dapat menstimulasi minat anak untuk belajar sains sejak dini. Hingga muncullah ide untuk menghadirkan taman sains interaktif yang dapat diakses oleh semua kalangan.

Kawasan Shopping Centre Yogyakarta merupakan pusat perbelanjaan yang berada di jantung kota. Namun, sayangnya masa jayanya telah terlampaui, sehingga aktivitas perdagangan di kawasan tersebut perlahan menurun. 

Kawasan strategis tersebut berdekatan dengan benteng Vredeburg, Taman Budaya Yogyakarta, kawasan Malioboro. Kawasan yang sesuai untuk menjadikannya ruang publik edukatif yang bermanfaat. Hal ini secara tidak langsung  membuat Taman Pintar sebagai titik penting dalam zona wisata budaya dan edukasi.


Tahapan Pembangunan

Transformasi Taman Pintar terbagi menjadi tiga tahap besar, di antaranya:

Tahap 1 (2004-2006) 

Pada tahap 1  pembangunan dimulai dengan membuat area playground serta Gedung Paud Timur dan Barat. Tanggal 20 Mei 2006 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional dilakukan soft opening tahap 1.


Tahap 2 (2007)

Pada tahap 2 pembangunan yang dilakukan adalah Gedung Oval lantai 1 dan 2 yang menjadi ikon utama serta Gedung Kotak lantai 1. Tanggal 9 Juni 2007 digelar soft opening tahap 2.


Tahap 3 (2008)

Pada tahap 3 pembangunan yang dilakukan adalah menyelesaikan pembangunan Gedung Kotak lantai 2 dan 3 serta pembangunan Gedung Memorabilia. Pada tahap ini juga, dibuatlah Tapak Presiden yang memuat tanda tangan para presiden RI.

Tanggal 16 Desember 2008, Taman Pintar Yogyakarta resmi dibuka dan diresmikan oleh Presiden Bambang Susilo Yudhoyono.


Filosofi Pendidikan Tri-N Ki Hajar Dewantara

Sobat Dy tentunya sudah akrab dengan semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara, bukan? Itu lho 'Ing ngarsa sung tuladha' (di depan memberi teladan), 'Ing madya mangun karsa (di tengah membangun semangat), dan Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).

Selain tiga semboyan tersebut ada pula tiga filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang digunakan pemerintah Yogyakarta sebagai dasar untuk merancang Taman Pintar. Ketiga filosofi tersebut di antaranya:

Niteni

Niteni dalam bahasa Jawa artinya mengamati. Pengunjung dapat memperhatikan dengan seksama dan menggunakan seluruh inderanya saat mengunjungi atau mempelajari peraga yang disiapkan.


Niroake

Niroake dalam bahasa Jawa artinya menirukan. Pengunjung dapat menirukan kegiatan atau aktivitas yang ditampilkan melalui peraga yang disiapkan. Beberapa petunjuk yang jelas disiapkan untuk memudahkan pengunjung melakukan kegiatan sesuai saran. Ada beberapa peraga pula yang dijelaskan oleh petugas.


Nambahi

Nambahi dalam bahasa Jawa artinya mengembangkan. Pengunjung dapat mengembangkan kreativitasnya berdasarkan yang dipelajari dari peraga yang disediakan.


Dengan menggunakan filosofi pendidikan ini, diharapkan terjadi interaksi antara pengunjung dengan alat peraga yang disediakan. Proses belajar menjadi lebih menarik, tidak monoton dan terasa membosankan bagi pengunjung. Pengalaman belajar yang diperoleh pengunjung dapat meninggalkan jejak baik dalam ingatan bahwa proses belajar itu menarik jika mengetahui caranya.


Wahana Edukatif yang Menjadi Daya Tarik

Wahana edukatif yang menjadi daya tarik wisata edukasi di Yogyakarta terdiri dari beberapa wahana. Namun, pembangunannya bertahap mengikuti tahapan pembangunan yang telah disampaikan sebelumnya. Wahana edukatif tersebut di antaranya

Zona pengolahan sampah

Wahana zona pengolahan sampah terletak di bagian barat Gedung Oval dan diresmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada 20 Mei 2019.

Pengunjung akan mendapatkan informasi tentang pengolahan sampah organik yang menggunakan berbagai macam media, di antaranya biopori, komposter komunal, cacing, dan lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly 


Wahana bahari

Pengunjung dapat mempelajari tentang perairan Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan  negara Bahari.


Taman Edukasi Interaktif

Pemerintah Yogyakarta mengubah kawasan pertokoan lama yang hampir telupakan menjadi taman edukasi interaktif sekaligus menginspirasi. Sejarah membuktikan bahwa sebuah kota dapat memadukan kreativitas ruang publik dengan kebutuhan pendidikan dan teknologi.

Sejarah Taman Pintar Yogyakarta bercerita tentang makna perkembangan wajah pendidikan sehingga meninggalkan jejak pada generasi muda bahwa sains itu mudah untuk dipelajari sehingga melekat di hati dan pikiran. Sobat Dy dapat mennikmati perjalanan belajar yang menyenangkan jika berkunjung ke Yogyakarta.

Semoga cerita sejarah singkat Taman Pintar Yogyakarta bermanfaat ya. Sampai jumpa di cerita berikutnya tentang jam buka, harga tiketnya ya! 


Baca juga : Pilihan Tempat Outbond Anak TK Di Jawa Timur


Referensi

1. https://tamanpintar.co.id/

2. https://fip.unesa.ac.id/mengulik-filosofi-tri-n-konsep-pendidikan-ki-hajar-dewantara-yang-tak-lekang-waktu/


Read More

Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia 10 Tahun yang Perlu Orangtua Ketahui

Minggu, 23 November 2025

 

Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia 10 Tahun

Hai Sobat Dy, sebelumnya saya bercerita tentang sulung saya dalam Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 13 Tahun. Kali ini saya ingin bercerita tentang anak tengah, satu-satunya cowok yang berusia 10 tahun. Bagaimana cara mendidik anak laki-laki usia 10 tahun? Tentu saja rasanya tak kalah nano-nano dibandingkan mendidik kakaknya yang berusia 13 tahun.

Ada masanya ketika anak laki-laki kita masih menatap dengan mata polos dan memegang tangan kita saat menyeberang jalan. Namun, memasuki usia 10 tahun, semuanya terasa berubah perlahan. Tiba-tiba ia menentukan pilihan baju sendiri, memilih gaya rambut yang ia mau, bahkan bernegosiasi supaya jam bermainnya sedikit lebih lama.

Namun, di balik semua perubahan itu, ada momen tertentu ketika ia tetap kembali mencari dekapan hangat atau diam-diam duduk di samping saya sambil menceritakan kegiatannya di sekolah. Dari situlah saya mengetahui bahwa anak laki-lakiku memang tumbuh, tapi belum benar-benar pergi.

Usia 10 tahun merupakan usia transisi. Bukan lagi anak kecil, tetapi juga belum remaja. Banyak ahli perkembangan menyebutkan bahwa usia 7–12 sebagai masa tamyiz, masa ketika anak mulai mampu membedakan benar dan salah. Namun, tetap membutuhkan arahan, kehadiran, dan teladan dari kita, orangtuanya.

Dan di sinilah perjalanan baru dimulai, menemukan cara mendidik anak laki-laki usia 10 tahun yang lebih matang, empatik, tetapi tetap penuh kasih. Simak hingga akhir artikel ya!


Memahami Dunia Anak Laki-Laki Usia 10 Tahun

Anak laki-laki usia 10 tahun berada di fase ketika:

- Ingin terlihat mandiri,

- Emosinya berkembang tapi belum stabil,

- Circle pertemanannya mulai berpengaruh,

- Logikanya berkembang,

- Rasa ingin tahunya sangat besar terhadap hal-hal baru.

Menurut sumber pendidikan anak usia 7–12 tahun, ini adalah masa ketika anak mulai membangun identitas dirinya. Ia ingin tahu apa yang ia sukai, apa yang ia tidak suka, dan bagaimana caranya berperan di lingkungan sosialnya.

Meski terlihat berani, sebenarnya banyak anak laki-laki di usia ini masih mudah terluka perasaannya, hanya saja mereka jarang menunjukkannya secara jelas. Mereka lebih sering mengekspresikannya lewat diam, cemberut, atau tiba-tiba menjauh.

Oleh karena itu, memahami karakter mereka menjadi fondasi penting sebelum menentukan pendekatan mendidik yang tepat.


Baca juga : 7 Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial yang Menandakan Seseorang Peka Terhadap Sekitar


Cara Mendidik Anak Laki-Laki Usia 10 Tahun dengan Pendekatan Hangat dan Efektif

Berikut beberapa panduan cara mendidik anak laki-laki usia 10 tahun yang dirangkum dari berbagai sumber, di antaranya :

Menunjukkan teladan tata krama sehari-hari

Dilansir dari Orami, anak usia 10 tahun sudah seharusnya memahami sopan santun dasar seperti:

- Mengetuk pintu sebelum masuk,

- Meminta izin,

- Mengucapkan “maaf”,

- Menghargai orang yang lebih tua,

- Serta memahami batas privasi.

Namun, kemampuan tata krama tidak terbentuk dalam sehari. Anak laki-laki belajar paling cepat bukan dari ceramah, tetapi dari apa yang ia lihat setiap hari. Anak-anak merupakan peniru ulun, lho. Sehingga lebih mudah untuk melakukannya terlebih dahulu, seperti:

- Menunjukkan cara meminta tolong yang sopan.

- Beri contoh bagaimana mendengarkan tanpa memotong.

- Perlihatkan bagaimana menghargai pendapat orang lain.


Anak-anak laki-laki yang melihat contoh nyata tersebut akan menirunya. Jika diibaratkan anak-anak. Anak yang melihat contoh nyata tersebut akan menirunya..


Bantu anak mengenali dan mengungkapkan emosi

Anak laki-laki sering mengalami kesulitan mengekspresikan perasaannya yang kompleks.Saat ia marah atau kesal, Tidak ada salahnya membuka percakapan seperti: “Ibu lihat kamu murung. Mau cerita atau mau waktu sebentar dulu?”

Pertanyaan sederhana seperti ini mengajarkan bahwa emosi itu wajar, boleh dirasakan, dan ada cara sehat untuk mengekspresikannya. Dilansir dari majalah HaiBunda, anak yang terbiasa berbicara tentang perasaan akan lebih mudah mengelola konflik ketika besar nanti.


Berikan tanggung jawab

Menurut sumber pendidikan usia 7–12 tahun, memberi tanggung jaw  ab kecil merupakan bagian dari pendidikan karakter. Contohnya sebagai berikut:

- Merapikan tempat tidur,

- Menyusun tas sekolah,

- Menjaga barang pribadinya,

- Membantu pekerjaan rumah yang ringan,

- Mengelola jadwal belajar.


Saat ia diberi tugas kecil, ia belajar dua hal penting: percaya diri dan rasa tanggung jawab.


Bangun komunikasi dua arah

Usia 10 tahun adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan diskusi. Anak mulai ingin tahu alasan di balik sebuah aturan. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk membangun hubungan saling percaya.

Cobalah untuk:

- Menanyakan pendapatnya,
- Mendengarkan ceritanya tanpa menghakimi,
- Menjawab pertanyaannya dengan jujur,
- Bertukar cerita sebelum tidur.

Menurut beberapa sumber parenting, komunikasi positif dapat menurunkan perilaku memberontak di masa remaja.


Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten

Gadget, waktu bermain, tidur malam, serta  tugas sekolah, semua membutuhkan batasan.

Batasan yang baik merupakan batasan yang jelas, masuk akisepakati bersama, dan diterapkan konsisten.

Misalnya:  Setelah semua tugas selesai, kamu boleh main gadget 1 jam. Tidak perlu ancaman atau teriakan. Konsistensi jauh lebih efektif.


Dukung minat dan eksplorasinya

Anak laki-laki usia ini biasanya aktif dan ingin mencoba banyak hal. Menurut IDAI, stimulasi minat di usia sekolah berpengaruh pada perkembangan kognitif dan kreativitas mereka. Cara mendukungnya tidak harus besar. Cukup hadir mendukung minatnya, menyediakan buku cerita yang ia suka atau sekedar mendegarkan ceritanya tentang game favoritnya. Itu sudah membuatnya merasa dihargai.


Beri ruang untuk melakukan kesalahan

Kesalahan adalah bagian dari tumbuh. Anak laki-laki butuh ruang untuk mencoba, gagal, dan mencoba lagi. Tugas orangtua adalah mendampinginya, memberikan arahan, bukan menyelesaikan semua masalahnya.

Ketika ia belajar bangkit dari kegagalan kecil, ia sedang membangun karakter kuat yang akan ia bawa hingga dewasa.


Cara Mendidik Anak Laki-laki Usia 10 Tahun

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi (Tanpa Kita Sadari)

Beberapa hal yang kerap dilakukan orangtua tanpa disadari pada anak lelakinya, di antaranya :

- Terlalu cepat memarahi,

- Menganggap anak laki-laki harus kuat dan tidak boleh menangis,

- Meremehkan perasaannya,

- Tidak memberi pilihan,

- Meminta anak sempurna setiap waktu,

- Tidak konsisten dengan aturan.

Satu hal yang penting untuk diingat adalah anak usia 10 tahun belajar paling kuat dari contoh, bukan tekanan. Hiks reminder untuk saya nih, kalau suami lebih kalem, mungkin karena sama-sama laki-laki dan melihat dulu dia seperti apa saat berusia 10 tahun.


Baca juga : Ide Permainan Kreatif Untuk Anak SD dari Barang Bekas, Murah dan Edukatif


Mereka Tidak Menjauh, Mereka Hanya Sedang Tumbuh

Mendidik anak laki-laki usia 10 tahun adalah perjalanan indah yang penuh naik turun. Ada hari ketika mereka terlihat mandiri dan kuat, ada hari ketika mereka sangat butuh dipeluk tanpa berkata apa-apa. Di antara semua perubahan itu, satu hal tetap sama yaitu mereka membutuhkan kita sebagai tempat kembali.

Dengan keteladanan yang baik, komunikasi hangat, batasan yang jelas, dan cinta yang konsisten, kita sedang membentuk pondasi karakter seorang laki-laki masa depan yang tidak hanya kuat, tetapi juga lembut, bertanggung jawab, dan penuh hormat. Karena pada akhirnya, meskipun mereka tumbuh lebih tinggi dan lebih berani, mereka tetaplah anak kecil kita yang hanya ingin dipahami dan dicintai tanpa syarat.

Apakah Sobat Dy mempunyai pengalaman yang sama tentang cara mendidik anak laki-laki usia 10 tahun? Cerita yuk di kolom komentar! 


Referensi

1. https://www.orami.co.id/magazine/tata-krama-anak-usia-10-tahun

2, https://www.haibunda.com/parenting/20240116213109-62-326466/12-cara-mendidik-anak-laki-laki-agar-tumbuh-jadi-pribadi-yang-baik-dan-mandiri

3. https://abudzar.sch.id/index.php/blog-sd/263-mendidik-anak-fase-usia-7-12-tahun
Read More