Di artikel sebelumnya Sobat Dy telah mengetahui jumlah porsi makan bayi 6 bulan, sekarang saatnya untuk mengetahui tekstur MPASI 6 bulan yang sesuai. Hal ini perlu diketahui agar bayi mau belajar makan dengan nyaman dan aman.
Beberapa ibu baru, termasuk saya saat itu ragu-ragu apakah teksturnya sudah benar atau belum? Terlalu encer atau terlalu kental? Terlalu kasar atau sudah cukup lembut? Maklumlah namanya juga pengalaman pertama, seiring waktu tentunya akan lebih mudah karena sudah mengetahui tekstur yang sesuai sekaligus menu yang disukai bayi.
Selain itu, proses memberikannya pun dilakukan dengan lembut dan tanpa paksaan, sehingga bayi dapat mengenal makanan padat sekaligus belajar mengunyahnya secara bertahap dan menyenangkan.
Saya pun belajar bahwa tekstur MPASI 6 bulan dan cara memberikannya menentukan membuat bayi merasa nyaman dengan proses belajar makan atau justru sebaliknya, bayi menolak makanannya.
Baca juga : Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 13 Tahun
Pentingnya Tekstur MPASI 6 Bulan
Sejak lahir bayi hanya mengenal ASI yang mempunyai tekstur cair seperti air sehingga mudah dikonsumsinya. Sehingga saat memberikan MPASI perlu memperhatikan teksturnya agar bayi tidak tersedak dan dapat belajar mengunyah dengan menyenangkan.
Tekstur MPASI bayi 6 bulan sebaiknya halus, lembut serta tidak menggumpal. Sehingga bentuk yang makanan yang disarankan dalam bentuk puree atau bubur saring. Saat awal mengenal makanan ini, bayi belum membutuhkan makanan yang bisa dikunyah, melainkan makanan yang mudah ditelan.
Dengan tekstur yang lebih kental dari ASI, tetapi masih bisa mengalir perlahan dari sendok. Tekstur seperti ini membantu bayi belajar menggerakkan lidah dan memudahkannya menelan tanpa risiko tersedak.
Tekstur MPASI yang Dianjurkan untuk Bayi 6 Bulan
Berikut beberapa contoh tekstur MPASI 6 bulan dengan tekstur yang aman dan nyaman, di antaranya:
Bubur beras saring
Teksturnya halus, lembut dan mudah dicerna.
Puree sayur
Sayur yang dapat diberikan di antaranya labu kuning, wortel, kentang, brokoli yang diblender halus kemudian disaring agar tidak ada yang menggumpal.
Puree buah
Sama halnya dengan puree sayur, puree buah juga diblender kemudian disaring. Buah yang dapat diberikan pisang, alpukat, apel, pir.
Puree protein hewani
Protein hewani dapat diperoleh dari ayam, ikan atau daging yang dimasak matang, kemudian diblender halus dan disaring.
Saat awal MPASI dapat dipilih menu sederhana satu bahan dulu. Hal ini dapat memudahkan bayi mengenal rasa. Selain itu, juga membantu kita memantau jika ada reaksi alergi yang mungkin muncul.
Cara Mengetahui Tekstur MPASI Sudah Tepat
Setelah mengetahui pentingnya tekstur MPASI, tahapan berikutnya adalah mengetahui apakah tekstur MPASI sudah sesuai. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut ya!
Menggunakan sendok
Sendok dapat digunakan untuk mengecek tekstur MPASI dengan cara menyendok MPASI kemudian memiringkannya. Tekstur yang sesuai adalah tekstur yang jatuh perlahan saat sendok dimiringkan. Jika MPASI langsung tumpah, berarti tekstur terlalu encer atau sebaliknya jika MPASI menempel kaku di sendok, maka teksturnya terlalu kental.
Mengamati reaksi bayi
Dengan mengamati reaksi bayi saat mengonsumsi MPASI juga dapat diketahui apakah teksturnya sudah sesuai atau belum. Jika bayi sering batuk, muntah atau terlihat kesulitan mengunyah hingga menelannya, kemungkinan tekstur MPASI terlalu kental.
Mengamati sisa MPASI di mulut
Sesaat setelah selesai makan, Sobat Dy juga dapat mengamati apakah ada sisa makanan di mulut bayi. Jika MPASI terlalu kental, maka makanan sering tertinggal di langit-langit mulut bayi.
Tekstur MPASI dapat disesuaikan kapan saja dengan cara menambahkan sedikit air matang, ASI atau larutan kaldu. Kekentalan MPASI dapat dinaikkan bertahap sesuai kesiapan bayi.
Baca juga : 7 Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial yang Menandakan Seseorang Peka Terhadap Sekitar
Cara Memberikan MPASI Agar Bayi Nyaman Makan
Tekstur MPASI yang sesuai belum cukup membuat bayi makan dengan nyaman dan aman. hal ini perlu didukung juga dengan cara yang tepat, di antaranya:
Posisi duduk bayi
Pastikan bayi duduk dengan nyaman dan aman, duduk tanpa bantuan, kepala dan leher tegak serta tidak makan sambil tidur dapat membantu bayi menelan dengan aman.
Gunakan sendok bayi
Sendok bayi didesain sesuai dengan takaran makan dan bentuk mulut bayi yang kecil. Oleh karena itu, pilih sendok berukuran kecil dan ujungnya lembut. Sendok makan yang terlalu besar dapat membuat bayi kesulitan
Tidak tergesa-gesa saat menyuapi bayi
Menyuapi bayi bukanlah sebuah ajang perlombaan, proses menyuapi yang cepat juga tidak akan mendapatkan piala, bukan? Proses menyuapi yang tidak tergesa-gesa, memberikan waktu bagi bayi untuk mengunyah dan menelan.
Namun, jika suapan pertama berdekatan dengan suapan berikutnya dapat membuat bayi tersedak sehingga membuat bayi trauma untuk makan.
Suasana makan yang nyaman
Suasana makan yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menatap bayi dan berbicara dengan suara lembut, tanpa teriakan yang meminta bayi segera menghabiskan makanannya.
Dengan suasana makan yang nyaman dapat membuat bayi makan dengan tenang dan merasa nyaman.
Kesalahan Umum yang Membuat Bayi Tidak Nyaman Saat MPASI
Pengalaman merupakan pelajaran yang berharga, tetapi bukan berarti kita harus mengalami semua hal baru belajar, bukan. Sama halnya dengan proses belajar makan. Berikut beberapa kesalahan umum yang membuat bayi tidak nyaman saat makan yang dirangkum dari berbagai sumber:
Tekstur terlalu encer atau kental
Tekstur MPASI yang terlalu encer membuat bayi tidak belajar mengunyah dan dapat menurunkan minatnya untuk belajar makan. Sedangkan tekstur yang kental dapat meningkatkan risiko tersedak.
Memaksa bayi makan
Saat bayi menutup mulut atau memanlingkan wajah merupakan tanda bahwa bayi telah merasa cukup makan. Tidak perlu dipaksa atau dimarahin. Memaksa hanya akan membuat pengalaman negatif
Suasana makan tidak tenang
Saat makan, ciptakan suasana tenang tanpa gangguan dan tanpa nada marah sehingga bayi tidak fokus makan.
Baca juga : Permainan Mengasah Otak Anak SD
Tekstur MPASI yang Sesuai, Bayipun Menikmati Proses Belajar Makan
Tekstur MPASI 6 bulan serta cara memberikannya merupakan hal yang saling mendukung keberhasilan proses belajar makan (SHE). Tekstur yang sesuai akan membantu bayi belajar makan dengan aman.
Pemberian MPASI bukanlah suatu perlombaan seberapa cepat atau seberapa banyak MPASI yang ditelan, melainkan pengalaman pertama bayi mengenal makanan. Dengan tekstur yang tepat dan suasana makan yang menyenangkan, pemberian MPASI dapat menjadi momen belajar yang menyenangkan.
Bagaimana pengalaman Sobat Dy saat memberikan MPASI? Cerita yuk di kolom komentar!




MP ASI yang tepat sangat berpengaruh pada semangat makan adek bayi yaa. Gak akan ada drama GTM
BalasHapusPenting banget yaa.. Pemberian MPASI yang tepat sesuai dengan usianya dan kebutuhannya.
BalasHapusAku masih punya keponakan baby babyy.. di Surabaya..
Aku kirimin artikel ka Dy buat jadi panduan masku yaa.. maklum, masku pan newbie.. jadi kudu cari-cari inspirasi menu MPASI.
Haturnuhun, ka Dy.
jadi ingat dulu pas masa MPASI anakku rajin banget bikin mpasi anakku disaring dan nggak pakai gulgar eh anaknya nolak hihi. salut banget sih sama ibu-ibu yang sukses membersamai MPASI anaknya dengan berbagai menu
BalasHapusTerkadang ada yang ga sabar memberikan makanan bertekstur padahal harusnya bertahap
BalasHapusKalau awal awal makan ya dibiarkan aja dulu halusan
Nanti sebulan sudah terlewati dengan lancar baru diganti perlahan
Ada banget yang ga paham ini dan asal ngasih aja
Daku pribadi termasuk yang banyak belajar soal MPASI ini..
BalasHapusAwalnya dua anak sebelumnya pakai BLW jadi gak fokus tekstur.
Sementara untuk Baby El, coba bertahap mengikuti tekstur sesuai usia, walau tentunya tidak semulus itu dalam pelaksanaan >.<
Useful banget semua tulisannya mba, menjadi tahu lebih banyak lagi tentang MPASI 6 bulan ini, banyak seorang ibu yang kadang belum paham cara pemilihan MPASI yang tepat termasuk cara pengolahannya untuk bayi yang baru awal makan selain ASI
BalasHapusBener ya kalau flashback ke masa lalu sewaktu menyiapkan MPASI ini ada tahapannya dari mulai bubur saring, pure buah, dari yang encer, lembek nanti bertekstur lebih lagi seiring bertambahnya usia babby
BalasHapus