Curahan Hati Ibu Yang Bekerja, Surga Di Luar Jendela

Senin, 05 September 2022

   

ibu yang bekerja

Hai Sobat Dy, kali ini saya akan bercerita tentang sebuah buku yang berisi curahan hati seorang ibu. Kok sepertinya berat ya, enggak kok, santai aja. Saya tidak akan mengajak Sobat Dy untuk menangis bersama kok hehehe.

Buku ini merupakan pemberian salah satu sahabat maya saya. Kami juga terlibat beberapa proyek buku antologi, baik yang terbit mandiri maupun yang terbit di major.

Kembali cerita tentang buku ini yuk. Sebelumnya sudah banyak buku maupun artikel yang membahas tentang ibu rumah tangga penuh waktu atau full time mom versus ibu yang bekerja. Pembahasan buku terkait perbedaan, pengaturan waktu hingga kelebihan dan kekurangan.

Buku ini tidak membahas tentang kelebihan atau kekurangan setiap pilihan. Hanya sekedar bercerita tentang curahan hati seorang ibu yang memutuskan untuk bekerja di luar rumah. Apakah surga itu ada di luar rumah atau di dalam rumah? Yuk, kita simak lebih lanjut


Spesifikasi Buku

Judul : Curahan Hati Ibu yang Bekerja Surga Di Luar Jendela

Penulis : Ambu Memey Bassamah

Penerbit : Mandiri Jaya Publishing

Jumlah Halaman : 96 halaman

ISBN : 978-602-0799-06-3

Cetakan : pertama, 2019 



curahan hati ibu yang bekerja


Blurb

Blurb buku yang terletak di halaman belakang buku ini menggambarkan isi buku yang memang berisi curahan hati seorang ibu sekaligus istri. Apapun pilihan yang dipilih seorang wanita. Baik menjadi ibu rumah tangga penuh waktu atau menjadi ibu yang berkarier di luar rumah, tentu saja sudah melalui proses pertimbangan dan ada konsekuensi yang harus diterima.

Namun, saat meluruskan niat dan melibatkan seluruh komponen rumah tangga, maka semua akan menjadi mudah. Semuanya juga membutuhkan perjuangan. 

Surga bukan hanya milik mereka yang setia mengurus rumah tangga, namun terbentang luas bagi mereka yang berjuang di luar sana tanpa meninggalkan kodratnya sebagai seorang istri yang setia dan seorang ibu yang penuh cinta. 


Sebuah Keputusan

Setiap rumah tangga mempunyai visi, misi, dan kebijakan masing-masing. Tidak perlu dibandingkan atau diperdebatkan. Pun pilihan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu ataukah memilih menjadi wanita yang bekerja di luar rumah. Tentu saja hal tersbeut sudah menjadi bahan dsikusi dan pertimbangan sebelumnya antara pasangan suami istri.

Banyak hal yang membuat seorang wanita memilih untuk bekerja di luar rumah, diantaranya untuk membantu suami dalam perputaran ekonomi rumah tangga, ada juga yang ingin menunjukkan eksistensi diri dan masih banyak hal lainnya.

Begitupun pilihan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, karena tidak ada yang mengasuh anak jika ditinggal bekerja, ingin mendampingi tumbuh kembang anak, dan masih banyak hal lainnya.

Namun, jika sudah mengambil keputusan ada beberapa hal di belakangnya yang perlu dipertanggungjawabkan, tidak hanya sekedar memilih, apapun pilihan yang diambil.

Tidak serta merta anak yang diasuh oleh ibu yang memilih bekerja di luar rumah tidak terurus, tidak terdidik. Banyak juga anak yang diasuh oleh ibu yang bekerja di luar rumah berpretasi, hubungan dengan kedua orangtuanya juga tetap dekat.

Begitu juga dengan anak yang diasuh oleh ibu rumah tangga penuh waktu, anaknya pasti berprestasi, mendapatkan perhatian lebih. Ada juga juga yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya.

Seorang wanita yang menjadi ibu adalah karir tanpa batas, sehingga diperlukan kesadaran untuk mengambil peran sebagai seorang ibu.


quote ibu yang bekerja

 

Surga Di Luar Jendela


Ini tentang rasa

Tentang fitrah yang harus tertunaikan

Tentang hasrat yang harus dicapai

Tentang kebutuhan yang harus terpenuhi

Tentang keinginan yang selalu bergejolak

Ya, semua beradu saling berebut menjadi primadona menarik hati

Biarkan rasa ini terus menarik ulur

Biarkan rasa ini beralir dengan derasnya arus

Biarkan rasa ini tetap dengan manis dan pahitnya

Hingga waktu menghampiri menyapa lembut setiap desir peristiwa yang telah dan akan teralami

Hingga sang rasa dapt memilih kemana dia hendak bermuara

-Ambu Memey Bassamah-

 

Tips Menjadi Ibu Yang Bekerja Di Luar Rumah

Tidak hanya curahan hati seperti sepenggal puisi di atas, penulis juga membagikan tips agar wanita yang bekerja di luar rumah dapat bekerja dengan tenang.

Ridho suami

Keridhoan suami adalah energi yang menjadi kunci keberhasilan dalam setiap hal. Percaya atau tidak, magnet keberkahan itu berawal dari seseorang yang kita dampingi setiap harinya. 

Hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta izin suami dan keridhoannya jika ingin bekerja di luar rumah. Kemudian rasakan keberkahannya yang akan senantiasa didapatkan untuk setiap hal.


Ciptakan Quality Time

Ciptakan quality time, walaupun sejenak, tetapi akan membekas di hati dan pikiran anak maupun pasangan. Ibu yang bekerja di luar rumah tidak dapat menemani setiap detik perkembangan ananda.

Apakah rasa sesal itu tetap dipertahankan? Rasa sesal akan selalu datang. Jika rasa itu datang, kuatkan hati, kembali pada niat awal, sehingga semangat akan tetap ada,


Pengelolaan Energi

Selain energi untuk berkoprah di luar rumah, energi untuk mengelola rumah tangga dan melayani ananda juga diperlukan. Melelahkan dan kadang ingin menangis di pojokan itu wajar. 

Drama di pagi hari. berjibaku dnegan segala kesibukan sehari-hari, berpacu dnegan waktu demi anak-anak yang setia menunggu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa jika kita mampu mensyukuri dan menikmatinya. Nikmati saja prosesnya, maka kita akan mampu menemukan kenikmatannya.

Semoga semua hal yang telah dilakukan akan diganti Allah dengan buah surga yang nyata.


Berkompromi

Kadang anak ingin ikut bekerja atau ingin ibunya ada di rumah mendampingi mereka. Jika hal ini terjadi, maka kita dapat berkompromi, sampaikan alasan mengapa ibu harus bekerja, tentu saja dnegan bahasa yang dapat mereka mengerti.

Sungguh naif jika kita ingin dimengerti anak yang masih balita. Berkompromi dnegan anak akan menjadi cara yang aman untuk menentramkan jiwa mereka. 


Perhatian

Pada umumnya orang suka jika diperhatikan. Bahkan tidak jarang seseorang berbuat sesuatu untuk mendapatkan perhatian, tak terkecuali anak-anak.

Berikan perhatian walaupun hal yang sederhana, tetapi hal tersbeut sangat berarti bagi mereka. Seperti makanan kesukaan, warna baju favorit dan banyak hal lainnya.

Sesibuk apapun kita di luar, luangkan waktu sejenak untuk memberikan perhatian kepada orang-orang di sekitar kita. Baik itu suami, anak-anak, orang tua, saudara bahkan tetangga.

Perhatian merupakan sesuatu hal ajaib yang dapat melekatkan .

"Ibu, perhatianmu mampu menguatkan mereka untuk berdiri di atas kakinya. Mampu mengobati luka karena rasa kesendiriannya. Mampu melejitkan potensinya.  Bahkan mampu menciptakan atom-atom rindu saat kelak mereka dewasa. Jangan merasa lelah untuk memberikan perhatian, meski hanya dengan satu sapaan. karena perhatianmu ibarat matahari yang selalu mampu membuat seisi bumi berbuat sesuai dengan ketetapan-Nya." - Ambu Memey Bassamah.


Kelola Emosi

Capek, suntuk setelah bekerja seharian. Namun, saat sampai di rumah dihadapkan pada kondisi rumah yang berantakan. Tidak mudah mengelola emosi, menyeimbangkan antara logika dan perasaan, menjaga kewarasan agar semua dapat terkendali secara normal.

Beberapa langkah dapat dilakukan, yaitu : tarik napas dalam-dalam, hempaskan dan istighfar. Ubah posisi saat marah, jika semula berdiri maka ubah ke posisi duduk. Jika rasa marah belum reda, maka berwudhu. Jika belum reda juga, maka dapat melakukan shalat sunnah dua rakaat.

Langkah lain untuk mengelola emosi adalah tidur. Solusi lainnya adalah dengan melakukan 'Me Time' atau melakukan sesuatu hal sendirian. 

Mengelola emosi ini perlu agar kita tidak ikut terbawa emosi sehingga memperparah keadaan. Lebih baik mengalirkan emosi yang ada dengan kegiatan tersebut di atas daripada menumpahkan rasa marah ke anak, yang nantinya akan kita sesali akibatnya. Ciptakan bahagia dengan cara kita sendiri.


Kelebihan Buku

Buku ini ditulis dengan bahasa bertutur. DIlengkapi dengan puisi-puisi curahan hati. Saat saya membaca puisinya cukup menghibur bagi saya, mungkin juga bagi pembaca lainnya.


Kekurangan Buku

Ada beberapa sedikit salah ketik dan pengulangan topik. Namun, bukan menjadi hal yang fatal. pembaca masih dapat menikmati membaca dengan nyaman.


Penutup

Buku Curahan Hati Ibu Yang Bekerja Surga Di Luar Jendela dapat menjadi penghibur karena selain berisi tips agar menjadi ibu yang bahagia walaupun bekerja di luar rumah, juga berisi puisi yang menghibur. Buku yang cukup menghibur Sobat Dy. Selamat membaca.

Jika Sobat Dy menginginkan membaca buku ini, bisa berkabar ya. Saya akan meminjamkan bukunya atau Sobat Dy dapat menghubungi penulisnya.


15 komentar

  1. Seorang ibu, entah itu berkarir di luar ataupun di dalam rumah tetaplah sosok yang mengagumkan dan tidak akan tergantikan
    Buku ini saya rasa cocok dibaca bagi para ibu yang mantap untuk memilih berkarir di luar rumah

    BalasHapus
  2. Wah review yang sangat lengkap. Terima kasih untuk resensinya Mbak.

    Menjadi ibu bekerja itu terkadang suka merasa bersalah kepada anak, tapi sebenarnya kadang anak baik-baik saja kok klo pun ibunya bekerja. Ok, ok saja. Yang penting seperti yang dijelaskan di atas, tetap seimbang perannya.

    BalasHapus
  3. Bagus bukunya, lengkap reviewnya, terima kasih. Banyak makna yang bisa diambil dari buku ini...memang menjadi ibu adalah karir tanpa batas, sehingga diperlukan kesadaran untuk mengambil peran sebagai seorang ibu apalagi jika memilih menjadi ibu yang bekerja

    BalasHapus
  4. Ibu, baik dia bekerja di ranah domestik ataupun luar domestik mereka mempunyai pengorbanan yang tidak terlihat. Setiap Ibu punya cara tersendiri untuk membahagiakan keluarganya dengan cara yang berbeda tentu saja ya, Mbak

    Salut untuk para perempuan Indonesia. Semoga apapun yang kita lakukan saat ini, kita tidak lupa untuk tetap bahagia

    BalasHapus
  5. Seorang Ibu memang membutuhkan support system dan dukungan yang baik dari lingkungannya agar tetap bertumbuh menjadi Ibu yang sehat dan tetap cinta dengan keluarga. Pengaruh lingkungan bagi seorang iBu akan terus membuat Ibu yakin akan pilihannya.

    Semoga kita semua bisa mendukung dan menghormati apapun pilihan Ibu, mau bekerja di ranah publik ataupun di ranah domestik.

    Barakallahu fiikunna, umma..
    Senang sekali dengan buku yang menceritakan secara detil mengenai Curahan Hati Ibu Yang Bekerja Surga Di Luar Jendela.

    BalasHapus
  6. seorang ibu tetaplah ibu, yang pasti ingin terbaik untuk keluarganya, dan tiap keluarga memang milikili visi misinya yang berbeda, tidak usah judge, dan merasa paling baik dan saling rangkul dn menguatkan agar lebih baik

    BalasHapus
  7. Ya Allah, jadi pingin segera baca buku nya. Sepertinya ini cerita curhatan hati para ibu-ibu bekerja. Masya Allah apapun profesi kita ibu tetaplah ibu. Mau bekerja atau drumah tetap ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.

    BalasHapus
  8. Seorang ibu tetaplah ibu sih mau jadi apa pun mereka. Aku sendiri salut sama ibu bekerja yang pulang kantor masih harus momong anak. Kebayang capeknya ga sih

    BalasHapus
  9. Semua ibu adalah ibu terbaik bagi anak-anaknya
    Mau ibu bekerja di rumah maupun di luar rumah
    Semangat buat para ibu
    Apapun peranmu, lakukan yg terbaik

    BalasHapus
  10. Relate banget dengan kehidupan banyak ibu-ibu ya mba. Baca review nya aja sudah bisa ikut merasakan dilemanya, merasakan emosinya, merasakan keinginannya. Nice book.

    BalasHapus
  11. Dilematik banget sih ibu-ibu bekerja tapi tetap full dengan pekerjaan di rumah. Semangat ibu semua. Ygfull jadi ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Kita semua luar biasa

    BalasHapus
  12. Bener nih, jadi ibu tuh simalakama sekali, pengen ngikutin passion dan keinginan buat kerja, tapi di rumah ada kewajiban yang nggak boleh ditinggalkan jd mesti lebih baik lagi manage waktunya, trus mesti dpat ridho suami sebagaiman disampaikan ditas

    BalasHapus
  13. Sebenarnya mau bekerja atau di rumah aja tantangannya cukup besar menjadi seorang ibu. Ada plus dan minus tersendiri jadi ibu. Yang pasti ibu harus bahagia ya Mba biar bisa menemani tumbuh kembang anak dengan bahagia pula.

    BalasHapus
  14. Saya itu seneng sebenarnya bekerja, bekerja di luar rumah ya. Haha. Tapi sampai sekarang belum dapet ridho suaminya itu. Jadi mandeg belum bisa bekerja di ranah publik dulu, kalo kerja di rumah dibolehin. Akhirnya memilih jadi ibu ranah domestik yang kerja di rumah. Wkwk.

    Basic-nya semua pilihan pasti ada tantangannya. Insha Allah semua diridhoi Allah selama ikhlas dalam menjalankannya.

    BalasHapus
  15. Sejak kalimat pertama sudah terlihat nih kalo bukunya bagus.. Menjadi penyemangat kita juga, bahwa surga itu ada pada diri kita sebagai ibu yg juga bkerja dluar tapi tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu dr anak" kita.. Maksih remindernyaa kak..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih