Belajar Ilmu Parenting Dari Buku Parenting Guide

Kamis, 29 September 2022

  

belajar ilmu parenting

Sobat Dy, sedikit cerita nih saat awal menjadi orang tua. Saya bingung harus bagaimana. Bagaimana cara mendidik, mengasuh dan membimbingnya agar menjadi anak yang saleh atau saliha.

Adakah yang sama dengan saya? Apakah hanya saya yang mengalaminya? Di tengah kebingungan itu saya tidak berdiam diri saja.

Ternyata ilmu parenting itu banyak ya dan informasinya dapat diperoleh dari mana saja. Saat itu salah satu pilihan saya adalah belajar ilmu parenting dari buku Parenting Guide, Panduan Pendampingan Anak Usia Pra Sekolah karya Ani Christina.

Saya membeli buku tersebut di tahun 2015, saat anak sulung saya berusia dua tahun. Setelah saya membaca resensinya dari sebuah majalah, saya tertarik untuk membelinya.

Tak menunggu lama, saya pun segera menghubungi layanan pelanggan yang tertera di majalah tersebut untuk membelinya. Tidak hanya membeli buku Parenting Guide, saya juga membeli seri parenting lainnya, karena mendapat harga khusus. 


Ilmu Parenting

Sobat Dy, sebetulnya apa yang dimaksud ilmu parenting? Parenting merupakan ilmu tentang mengasuh, mendidik, dan membimbing anak dengan baik dan benar.

Ilmu parenting dapat diperoleh melalui seminar, workshop, talkshow dan kegiatan lainnya. Ilmu mendidik anak perlu mengikuti perkembangan zaman. Seperti pesan dari Ali bin ABu Thalib : "Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu."

Anak adalah titipan Allah yang dibberikan kepada pasangan yang telah menikah. Maka sudah sewajarnya oran tua bertanggung jawab terhadap perkembangan buah hatinya dan melindunginya dari pengaruh negatif yang dapat merusak moralnya.


Spesifikasi Buku 

Judul : Parenting Guide, Panduan Pendampingan Anak Usia Pra Sekolah

Penulis : Ani Christina

Penerbut : Filla Press

ISBN : 978-602-98892-8-4

Jumlah halaman : 316

Cetakan pertama, Oktober 2014


Tentang Buku Parenting Guide

Sebetulnya saya membeli buku Parenting Guide bersamaan dengan buku lain, diantaranya buku Aku Wariskan Moral Bagi Anakku dan buku lainnya. Ada juga buku bu Ani yang baru saya beli tahun ini yaitu buku Tuntas Seksualitas. 

Namun buku Aku Wariskan Moral Bagi Anakku penulisnya Pak Miftahul Jinan. Beliau adalah Direktur Griya Parenting sekaligus rekan Bu Ani. 

Namun, saya baru membuat resensinya kali ini sedangkan dua buku tersebut sudah saya buat resensinya terlebih dahulu. Tidak ada faktor kesengajaan lo ya. Membacanya sih sudah lebih dulu Buku Parenting Guide. 

Buku ini memberikan konsep dasar untuk mendampingi anak usia pra sekolah, yang memerlukan cara praktis untuk memulai tindakan yang perlu dilakukan  dan kesabaran orang tua dalam menjalani proses sebbagai orang tua.

Selain itu buku ini juga memberikan kerangka dasar sudut pandanng yang perlu dibangun dalam mendidik anak usia pra sekolah. Beberapa contoh masalah dan penyelesaiannya juga diberikan.

Buku ini berisi enam bab, yaitu :

  1. pendidikan usia dini
  2. tugas perkembangan anak usia dini
  3. pendampingan awal masuk sekolah
  4. fenomena anak usia dini
  5. masalah kontemporer
  6. cara mudah mendampingi anak di rumah

Sobat Dy, sebetulnya buku ini merupakan awal mula saya mengenal Bu Ani dan akhirnya hingga saat ini saya bergabung dalam beberapa grup WA terkait parenting. 

Koleksi buku Bu Ani pun lumayan banyak mulai dari buku Tuntas Motorik, Tuntas Kemandirian hingga terakhir buku Tuntas Seksualitas. Saat ini masih dalam proses penyusunan Tuntas Emosi


Kutipan Dalam Buku

Beberapa quote dalam buku ini penting untuk dijadikan panduan dalam mendidik dan mengasuh anak, diantaranya :

Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan benda, teman, dan orang dewasa dapat mendorong anak-anak berkembang secara fisik, emosi, kognisi atau pola berpikir, dan sosial.

Anak belajar banyak hal melalui bermain. Selain itu anak juga akan menyerap informasi dari lingkungan sekitarnya, termasuk  dari orang tua, teman dan orang lain yang berada dalam lingkungannya.

Stimulasi yang sesuai akan mendukung tumbuh kembang anak baik secara fisik, emosi, kognitif dan sosial.


Anak-anak belum bisa secara otomatis menilai situasi lingkungan yang berubah-ubah, hingga mereka memiliki perilaku yang konsisten.

Intinya jangan lelah memberikan contoh dan mengingatkkan anak, karena dalam proses belajar mereka perlu mengulang-ulangnya sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Anak juga perlu diberikan contoh untuk menghadapi suatu masalah, sehingga nantinya anak dapat memberikan respon yang sesuai terhadapa masalah yang dihadapinya.


Aturan dibutuhkan sebagai penanda bagi anak tentang yang boleh dan yang tidak boleh.

Kegagalan pembiasaan seringnya berasal dari aturan yang tidak konsisiten, misalnya membiasakan anak untuk tidak disuapi. Namun, agar tidak terlambat, ibu tidak sabar menunggu, akhirnya anak disuapi.


Keteladanan dalam pendidikan moral dan spiritual adalah wajib, tidak bisa ditawar. Keteladanan menjadi contoh bagi anak untuk meniru berbagai perilaku.

Orang tua sebagai orang terdekat anak setidaknya menjadi contoh atau role model anak bagaimana berperilaku atau bersikap. Misalnya mengajak anak untuk gosok gigi sebelum tidur, makan di meja makan.


Anak yang diajari membaca di usia terlalu dini justru tidak membuat anak menjadi gemar membaca. Anak-anak yang diajari membaca di usia balita kelak justru membaca dan menulis buku jauh lebih sedikit daripada mereka yang baru diajari membaca pada usia 7 atau 8 tahun ke atas.

Anak bisa membaca itu baik, tetapi lebih baik anak senang buku, sehingga tanpa dipaksa membaca mereka akan membaca dengan sendirinya. Oleh karena itu menstimulus anak untuk membaca memerlukan beberapa tahap dan setiap prosesnya memerlukan kesabaran.

Saya memilih untuk menstimulus anak membaca melalui membaca nyaring atau membacakan buku, perlahan mereka akan tertarik untuk membaca, dimulai dari buku yang mereka suka.

Sulung saya beraksi membacakan buku ke adiknya, bukan karena dia sudah bisa membaca, tetapi karena dia hapal isi ceritanya. Saat itu dia masih di taman kanak kanak


Beberapa orang tua tidak siap melihat anaknya menangis, atau tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi tersebut, sehingga apapun dilakukan agar anak tidak jadi atau berhenti menangis.

Sikap orang tua saat menghadapi anak tantrum dan menangis sebaiknya mengendalikan diri sendiri, mengamankan anak dari bahaya, memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan emosi, memulai diskusi ketika anak tenang, menyampaikan nasehat orang tua.

Saat anak tantrum, jangan ikut tantrum ya Sobat Dy. Jika mulai marah, sebaiknya menepi tetapi pastikan anak dalam keadaan aman. Jika sudah tenang dampingi anak untuk menyelesaikan tantrumnya. 

Sobat Dy juga dapat melakukan clapping agar anak lebih cepat tenang dnegan cara peluk anak kemudian clapping pelan punggungnya.


Kelebihan Buku

Buku-buku bu Ani Christina menggunakan bahasa yang mudah dicerna dan banyak memberikan contoh nyata, karena beliau adalah praktisi di sebuah yayasan pendidikan di Surabaya.


Kekurangan Buku

Buku ini cukup tebal dibandingkan buku bu Ani yang lain dan sampulnya  hard cover, sehingga cukup berat juga jika dibawa bepergian. Selain itu saya belum menemukan versi digitalnya, dimana saat ini beberapa buku sudah dalam bentuk digital, bahkan ada yang disuarakan.


Penutup

Berdasarkan pengalaman yang telah saya alami, menurut saya penting untuk belajar ilmu parenting dari sebelum mempunyai anak. Mungkin juga sebelum menikah, karena banyak hal yang perlu disiapkan sebelum menikah. Termasuk menjadi orang tua, karena tidak ada sekolah menjadi orang tua.

Bagi saya belajar ilmu parenting dari buku Parenting Guide cukup lengkap memandu saya untuk mendampingi ananda sebelum memasuki usia sekolah. Yuk cerita pengalaman Sobat Dy saat mendampingi ananda di kolom komentar.  Mungkin juga Sobat Dy juga telah memiliki buku ini, cerita yuk bagaimana buku ini membantu Sobat Dy.

15 komentar

  1. Belajar sebagai orang tua memang perlu, tiada batasan agar update pengetahuan parenting melalui salah satu buku

    BalasHapus
  2. Sebagai orang tua, tidak ada salahnya jika kita terus belajar. Mungkin bukan menjadi yang sempurna, tetapi kita bisa berusaha menjadi yang terbaik untuk anak. Buku parenting semacam ini amat perlu sebagai bekal dan wawasan untuk menjadi "orang tua" agar anak tumbuh baik dan bahagia.

    BalasHapus
  3. Sama banget mbak pas awal Saya hamil anak pertama, sempat bingung bagaimana cara mendidiknya nanti, bagaimana cara mengasuh dll nya, tapi dgn bantuan teknologi digital Saya jadi sering cari referensi di google. Jadi tertarik saya buat baca bukunya, Krn saya pun masih ingin belajar ttng parenting

    BalasHapus
  4. Bagus ya sekarang sudah banyak buku-buku mendampingi orang tua belajar ilmu parenting. Jadi engga akan salah langkah ya...Kalau zaman dulu kan gimana kata Mama atau Nenek deh. Padahal ilmu parenting berkembang terus. Makasih review bukunya...

    BalasHapus
  5. Menjadi orang tua memang proses belajar seumur hidup. Penting baca-baca buku panduan semacam ini. Sama Mbak, suka bingung memulai membersamai anak tu.

    BalasHapus
  6. Anak batita zaman sekarang ini jauh berbeda dengan masa anak batita 5-6 tahun lalu. Agak jauh bedanya. Sebagai orang dewasa yang tiba-tiba punya anak kembali saya merasa butuh banyak panduan pengasuhan anak. Makasih rekomendasinya.

    BalasHapus
  7. Setuju banget, belajar parenting seharusnya sebelum punya anak, bahkan sebelum menikah. Soalnya, ilmu parenting itu kan dipakai mulai dari sebelum hamil, selama hamil, melahirkan, jadi bayi, terus sampai dewasa. Jadi, orang tua yang berinvestasi ilmu parenting, tidak akan rugi kok! Sebab, anak akan menjadi makin terdidik karena tahu ilmunya!

    BalasHapus
  8. iya bener banget mba, mestinya ada bimbingan pra nikah yang membahas seputar cara mengatasi anak usia dini, at least setidaknya ada gambaran teori walaupun praktiknya bisa variatif

    BalasHapus
  9. Anak pertama itu selamanya akan menjadi kesayangan ayah ibunya. Kenapa? Ya karena itu, dia adalah tempat belajar ibu pertama kali. Baik buruk kita sebagai ibu baru, si sulung lah yang merasakannya.

    Mbaaaa, aku dari tadi scrolling terus, aku pikir ada foto cover bukunya gitu, pengen tahu. Hihihihi. Harus searching di Google deh.

    BalasHapus
  10. Setuju banget mbak, ilmu tentang parenting sebelum nikah ini penting banget. Untungnya sekarang udah ada buku buku yang ngebantu buat belajar

    BalasHapus
  11. Saya seneng banget nih baca buku tentang parenting. Tentu saja buku ini membuat penasaran juga. Cakep banget pastinya isi buku itu. Kutipannya juga kece. Misalnya
    Intinya jangan lelah memberikan contoh... Wah. Keren

    BalasHapus
  12. Sepakat mbak, sebaiknya memang belajar ilmu parenting sejak sebelum menikah. Saya termasuk orang yang nggak ada bekal ilmu parenting, jadi gagap saat punya anak. Nggak tahu mesti gimana, bahkan memandikan pun nggak berani. Untung suami terbiasa ngasuh ponakan, jadi bisa jadi partner yang baik dalam mengasuh anak-anak

    BalasHapus
  13. Lengkap ulasannya kak...untuk saya pribadi masih terbata bata dalam praktiknya..memang sih parenting adalah ilmu yang seumur hidup harus selalu dipelajari...ga berhenti ketika anak sdh menjadi dewasa...

    BalasHapus
  14. Setuju, ilmu parenting memang penting dipelajari. Bukan hanya ibu saja, ayah juga perlu tahu karena tugas mengasuh anak adalah tugas bersama. Btw buku parentingnya kelihatannya bagus. Bisa masuk list bacaan untuk nambah ilmu parenting

    BalasHapus
  15. Aku karena baru nikah skrg jadi nyicil nih mba belajar ilmu parenting dikit dikit. Kayaknya ini rekomen bgt buat dibaca sama pasangan muda sepertiku ya mba shayy

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih