Ketahui Perawatan Plantar Fasciitis Agar Tak Mengganggu

Kamis, 04 Mei 2023

 plantar fasciitis
"Aduh!" pekikku di suatu pagi beberapa tahun lalu saat pandemi. Aku merasakan nyeri yang hebat di bagian telapak kaki saat bangun dari tidur. Suamiku mengernyitkan dahi dan menanyakan kondisiku karena baru kali ini terjadi.

Kejadian di pagi hari itu ternyata berlanjut dan nyerinya tak kunjung menghilang justru semakin terasa nyeri jika baru berdiri setelah duduk lama atau bangun dari tidur. Saya pikir nyeri tersebut akan hilang setelah diolesi salep untuk meredakan nyeri yang selama ini berada di pasaran. 

Ternyata dugaan saya salah. Sakit yang tak kunjung hilang tersebut akhirnya saya konsultasikan ke dokter melalui layanan media dengan logo berwarna hijau. Saat pandemi tidak memungkinkan untuk berkonsultasi secara langsung, sehingga saya berkonsultasi secara daring.

Diagnosa dokter Ratna, dokter senior yang sudah menjadi langganan saya adalah saya menderita Plantar Fasciitis. Hmm penyakit apa ini? Istilah yang asing di telinga saya. Yuk,ketahui perawatan plantar fasciitis karena jika tidak ditangani akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari, lo.


Mengenal Plantar Fasciitis

Plantar Fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fasciamerupakan jaringan yang berada di telapak kaki yang membentang dari tumit hingga jari kaki. Plantar fascia berfungsi sebagai penyangga telapak kaki dan meredam getaran saat kita berjalan.

fasciitis plataris

Keadaan seperti ini yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri di pagi hari saat seorang pengidapnya mulai melangkahkan kaki. Jujurly, rasanya sakit sekali. Akhirnya, saya menyeret kaki saya saat itu dan mulai berjalan perlahan, karena banyak hal yang perlu dilakukan di pagi hari. Seperti biasa aktivitas ibu-ibu di pagi hari super duper padat, bukan. 

Bangun tidur, menunaikan ibadah salat subuh. Kemudian melanjutkan aktivitas menyiapkan sarapan dan bekal anak dan suami, selain mengerjakan pekerjaan domestik lainnya. Apakah rasa sakitnya mereda karena dibuat beraktivitas? Tentu saja tidak.

Rasa sakitnya masih setia menemani saya beraktivitas. Hiks, rasa sakitnya hanya sedikit reda, tetapi tidak hilang. Namun, teralihkan karena adanya aktivitas lain yang harus diselesaikan. 


Penyebab Plantar Fasciitis

Seperti disampaikan sebelumnya bahwa jaringan fasia berfungsi sebagai penyangga telapak kaki dan peredam tekanan saat berjalana. Sedangkan bentuk kaki tidak semua bagiannya datar bukan, ada bagian yang melengkung. 

Jika ada tekanan yang berat terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan robekan kecil di jaringan fasia. Robekan yang terjadi terus menerus akhirnya menyebabkan iritasi dan peradangan. 

Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan terjadinya risiko plantar fasciitis :

- Usia 40 hingga 70 tahun

- Obesitas atau kegemukan, sehingga memberikan tekanan berlebih pada jaringan plantar fasia.

- Jenis olahraga yang memberikan banyak tekanan pada tumit dan jaringan di sekitarnya, misalnya berlari, melompat, balet, dan dansa aerobik.

- Kelainan anatomi, seperti kaki datar atau terlalu melengkung

- Pekerjaan yang mengharuskan penderita berdiri atau berjalan lama

- Cara berjalan yang tidak normal sehingga menyebabkan distribusi beban pada kaki tidak seimbang.

- Pemakaian sepatu yang solnya tidak dapat menopang kaki dengan baik 

- Penyakit tertentu, seperti artritis reaktif dan ankylosing spondylitis

Faktor pemicu plantar fasciitis

Jika berdasarkan risiko yang dipaparkan di atas, ternyata empat faktor pemicunya ada di saya, hiks. Empat risiko tersebut adalah usia yang telah menginjak 40 tahun, kegemukan, berdiri terlalu lama karena bekerja dan menyelesaikan pekerjaan domestik, dan salah satu kaki saya adalah kaki datar. Kaki yang datarlah yang menderita plantar fasciitis.

Sepertinya, ini sebuah teguran juga, agar saya mengurangi berat badan untuk mengurangi beban kaki menyangga tubuh saya. 


Gejala Plantar Fasciitis

Rasa sakit karena peradangan yang ditimbulkan sangat sakit dan mengganggu. Gejalanya yang mungkin timbul jika menderitanya adalah

- Nyeri di tumit atau telapak kaki. Rasa sakit seperti tertusuk paku atau ada rasa terbakar pada bagian tumit.

- Nyeri saat bangun tidur atau saat bangun dari duduk atau saat berdiri terlalu lama

- Nyeri yang tak kunjung hilang setelah melakukan aktivitas fisik


Ketahui Perawatan Plantar Fasciitis

Saat saya berkonsultasi ke dokter, saya tidak diberi resep obat pereda nyeri. D meregangkan jaringan fasiaokter hanya memberikan resep vitamin B dan vitamin C dosis tinggi. Alhamdulillah perlahan tetapi pasti rasa sakit itu mereda, walaupun prosesnya lama.

perawatan plantar fasciitis


Namun, ternyata ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk mempercepat proses pemulihan. Yuk, ketahui perawatan plantar fasciitis diantaranya :

Obat pereda sakit

Obat pereda sakit, seperti paracetamol atau ibu ibuprofen dapat mengurangi sakit dan pembengkakan yang terjadi.


Fisioterapi

Fisioterapi dapat membantu meregangkan jaringan fasia dan tendon achiles sekaligus menguatkan otot kaki, sehingga struktur pergelangan kaki dan tumit lebih stabil.


Peralatan penyokong kaki

Beberapa peralatan penyokong kaki dapat digunakan untuk meregangkan jaringan fasia, salah satunya adalah penyangga kaki atau splint dan sol sepatu khusus atau ortorik. 

Splint dipakai saat tidur dapat berguna untuk meregangkan jaringan fasia. Ortorik dapat digunakan untuk membantu mendistribusikan beban telapak kaki.


Injeksi steroid

Injeksi steroid berfungsi sebagai anti radang dan anti nyeri sementara. Namun, hal ini tidak dianjurkan dilakukan berulang-ulang karena dapat menyebabkan penipisan jaringan fasia, sehingga lebih mudah sobek.


Terapi gelombang syok ekstrakorporeal

Terapi ini digunakan untuk plantar fasciitis kronis yang sudah tidak merespon tindakan penanganan konservatif. Cara kerjanya adalah dnegan mengarahkan gelombang suara ke area tumit.


Jika plantar fasciitis tidak segera tertangani maka dapat menyebabkan nyeri tumit kronis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Seiring waktu penderitanya akan mengubah cara berjalan untuk mengurangi atau menghindari nyeri yang ditimbulkan. Sehingga hal ini dapat menimbulkan masalah baru pada kaki, lutut, pinggul bahkan punggung.


Penutup

Plantar fasciitis dapat terjadi pada siapa saja tanpa penyebab yang jelas. Namun, dengan mengetahui di awal gejala yang muncul. Maka diharapkan dapat segera dilakukan penanganan dan tidak berlanjut menjadi sakit yang lebih serius.

Pencegahan plantar fasiitis dapat dilakukan dengan tidak melakukan atau mengurangi kegiatan yang dapat memberikan beban pada tumit berlebihan.

Selain itu, dengan mengetahui perawatan plantar fasciitis, maka rasa sakit yang timbul dapat segera teratasi sehingga tidak mengganggu aktivitas kalian. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.


Referensi

1. https://www.halodoc.com/kesehatan/plantar-fasciitis

2. https://www.alodokter.com/plantar-fasciitis

3. https://www.herminahospitals.com/id/articles/mengenal-fascitis-plantaris-salah-satu-penyebab-nyeri-tumit

13 komentar

  1. Wah, mba, samaan nih kita, aku juga pernah terkena sakit telapak kaki. Bahkan sampai sekarang kalau sudah mulai makan makanan yg nggak sehat. Biasanya KLO udah nggak tahan minum obat anti inflamasi. Tapi seringnya ditahan aja, minum air putih yg banyak. Bener bngt mba, harus mulai disiplin diri, nih, jngn sampe kelebihan berat badan, maklum kita, kan jelita ya. Hihi...

    BalasHapus
  2. Baru tahu banget tentang Plantar Fasciitis ini, ternyata gejalanya lumayan beragam, ya. Apalagi kejadiannya pas sedang pandemi saperti yang Mbak Dyah alami, lumayan juga effort untuk pengobatannya. Untungnya sekarang sudah banyak aplikasi dan klinik yang memberikan layanan konsultasi secara online, ya. Jadinya kita bisa di rumah dulu dan tetap bisa bertanya-tanya pada dokter

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, hingga saat ini belum pernah menderita Plantar Fascitis. Tapi ada beberapa teman tenis ku yang sangat terganggu dengan penyakit ini. Penyakit ringan tapi bikin tak nyaman... Makasih sharingnya kak

    BalasHapus
  4. Wah, baca ini jadi warning untuk diri sendiri. Misalnya mengalami gejala seperti tersebut di atas kudu perhatian. Jangan diabaikan.

    BalasHapus
  5. Plantar Fasciitis baru tahu nama sakit ini, setidaknya dengan adanya informasi ini jadi bisa tahu dan kalau merasakan gejala seperti ini bisa segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    BalasHapus
  6. Baru tau ada jenis penyakit ini, karena yang saya tau klo berhubungan dengan tumit itu asam urat atau rematik hehehe. Mungkin bisa dicoba dengan olahraga yoga mba, karena olahraga ini banyak variasinya gak hanya mengandalkan kaki saja :)

    BalasHapus
  7. Baruu tahuu dan besok mau ke sana Insya Allah...Semoga tidak ada serangan lqgi. Berharap semoga smua kebagian tempat. (Gusti yeni)

    BalasHapus
  8. Saya baru tahu nihtentang Plantar Fasciitis ... ternyata penanganannya bila perlu sampai terapi ya .... Mbak Dyah, semoga tidak mengalami lagi ya Mbak.

    BalasHapus
  9. Wah mbak... Moga lekas membaik ya. Peradangan di telapak kaki tentunya mengganggu bnaget untuk aktivitas sehari-hari juga saat salat. Info artikelnya komplet.

    BalasHapus
  10. saya pikir itu rematik....ternyata plantar-fasciitis. terima kasih pencerahannya memberi informasi yang lengkap

    BalasHapus
  11. Wow, apakah yg aku alami ini juga
    Plantar Fasciitis ya
    Aku juga pernah sesekali merasakan nyeri seperti itu
    Biasanya klo kebanyakan makan nasi,

    BalasHapus
  12. Saya juga kadang mengalami nyeri seperti gejala Plantar Fasciitis ini, Mba. Alhamdulillah nggak terlalu lama nyerinya.

    BalasHapus
  13. Semoga cepat sembuh ya Mba. Makasih Mba, saya jadi dapat ilmu baru.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih