Perjalanan Keliling Dunia Keluarga Gen Halilintar

Senin, 22 Agustus 2022

 

perjalanan keliling dunia


Sobat Dy, pernahkah terbayangkan mempunyai keluarga besar dengan sebelas anak? Saya pernah, lo. Bahkan saya mengalaminya langsung, karena ibu mertua saya atau dengan kata lain ibu suami saya adalah anak pertama dari sebelas anak. 

Beneran lo ini, enggak bohong. Tidak hanya Gen Halilintar yang mempunyai anak sebelas. Namun, keluarga Pak Paidi P dan Ibu Warsinah H juga mempunyai anak sebelas. Perbedaannya keluarga Gen Halilintar melakukan perjalanan keliling dunia, sedangkan keluarga ibu mertua tidak melakukan perjalanan keliling dunia, mungkin suatu saat nanti.

Setiap keluarga unik dengan caranya masing-masing. Keluarga Gen Halilintar ini unik karena mereka melakukan perjalanan keliling dunia bersama seluruh anggota keluarganya. Semuanya tertulis di buku Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team, yang ditulis oleh Lenggogeni Faruk atau yang dikenal dengan nama Geni Halilintar, istri dari Pak Halilintar.

Keunikan inilah yang membuat saya penasaran untuk membeli bukunya. Sudah lama saya membelinya, tahun 2015. Namun, baru sekarang saya membuat resensinya. Foto-foto yang dibagikan di buku ini menginspirasi putri sulung saya untuk berkeliling dunia. Saya hanya sampaikan untuk meminta pada Allah yang Mahakaya dan Maha segalanya. Skenario Allah jauh lebih indah.


Spesifikasi Buku

Judul buku : Kesebelasan Gen Halilintar, My Family My Team

Penulis : Lenggogeni Faruk

Editor : Sohwa Halilintar

Layout : Atta Halilintar dan Sohwa Halilintar

ISBN : 978-602-72143-0-9

Penerbit : PT. Suqma Corpora Indonesia, GenH Media

Cetakan : keempat 2015

Percetakan : Percetakan Gramedia, Jakarta

Jumlah halaman : 352 halaman


Keunikan Buku

Buku ini berisi foto-foto perjalanan hidup keluarga Gen Halilntar. Diawali dengan pernikahan Pak Halilintar dan Bu Lenggogeni Faruk hingga kelahiran sebelas putranya. Sebuah kisah nyata yang diceritakan secara lugas dan mudah dipahami pembaca.

Ibu Geni, begitu panggilan akrabnya memang bukan penulis. Beliau menuliskan pengalaman hidupnya sendiri, sehingga terasa alami saat membacanya. 

Keunikan lainnya adalah semua hal terkait penyusunan buku dikerjakan sendiri oleh keluarga Gen Halilintar. Seperti yang tertulis di spesifikasi buku. Selain itu untuk desain sampul, foto sampul buku, editor foto hingga tim pendukung semua dikerjakan oleh anak-anak Halilintar. 

Penerbitan buku juga ditangani oleh GenH media, salah satu bisnis yang dikendalikan oleh Gen Halilintar.


Kalimat Pembuka yang Menarik

Kalimat pembukaan yang menarik

11 kids, without baby sitter, without nanny, without maid. Kami orangtua bersama kesebelasan genH yaitu 6 putra dan 5 putri bekerja sama as a team, menyelenggarakan rumah laksana mengelola hotel yang ada room service, house keeping, kitchen, laundry, etc.

 

my family my team

Kalimat pembuka tersebut juga ada di blurb yang terletak di bagian belakang buku. Sehingga pembaca mempunyai gambaran bagaimana isi bukunya sebelum membeli buku ini. Tentu kita tidak ingin seperti membeli kucing dalam karung bukan. Membeli sesuatu, tetapi tidak mempunyai gambaran bagaimana barang yag dimaksud.

Anak-anak Gen Halilintar mempunyai kemauan belajar yang sangat tinggi, sehingga tak cukup sekedar regular school. Ada homeschooling, ditambah lagi dengan GenH School of Mind yang kelasnya luas tak terbatas, sampai kuliah di mancanegara.

Saya pribadi pernah bertemu langsung dengan Pak Halilintar dan Bu Geni saat acara Ibu Profesional Surabaya Raya. Pembicaraan singkat itu meninggalkan jejak yang mendalam. Saya salut dengan cara Pak Halilintar mendidik anak dan istrinya, beliau benar-benar role model untuk keluarganya, sehingga apa yang beliau lakukan melekat erat di hati dan pikiran keluarganya.

Hal unik lain jika mengundang salah satu Gen Halilintar, mereka akan datang satu paket lengkap lo. Itu dulu ya sebelum Atta menikah. Jika keadaan saat ini, saya belum tahu. Apalagi saat ini keluarga Halilintar sebagian besar berada di Malaysia.


Perjalanan Keliling Dunia Keluarga Gen Halilintar

Lima benua telah dijelajahi, dari timur sampai barat. Di Indonesia saja dari Sabang sampai Merauke. Australia dari Western Australia, Perth, Geraldton, Port Headland hingga Melbourne, Sydney dan Canberra.

Afrika dari Mesir hingga ke Maroko yang berbatasan dengan selat Gibraltar. USA dari Los Angeles, California, Chicago. Beberapa negara di Eropa dan masih banyak lagi.

Perjalanan tersebut dilakukan karena anak-anak mengikuti tradisi orang tuanya untuk melakukan perjalanan bisnis. Bahkan anak-anak gen Halilintar dilahirkan di berbagai negara sebab kedua orang tuanya sering melakukan perjalanan dan berniaga keliling dunia. Bu Geni melakukannya dalam keadaan mengandung, menggendong dan menggandeng anak-anaknya. Tentu saja dibantu Pak Halilintar.

perjalanan keliling dunia


Soul mate

Jodoh atau pasangan sejiwa mudah diistilahkan dengan soul mate, mudah juga diperkatakan tapi tidak mudah diwujudkan dalam kehidupan. Awalnya Halilintar dan saya menjadi campus mate, sebab sama-sama masih kuliah di Universitas Indonesia, walau berbeda fakultas, teknik dan ekonomi. - Lenggogeni Faruk.

Halilintar dan Lenggogeni telah menikah lebih dari 20 tahun. Pernikahan tersebut telah dikarunia 11 anak. Namun, pernikahan mereka tetap langgeng hingga saat ini. Mereka kerap berjalan berdua, makan sepiring berdua di dalam maupun di luar rumah. 

Mereka berdua sedang berusaha menjadi mind mate menuju soul mate, yaitu jodoh sejiwa atau pasangan sejiwa ataupun belahan jiwa.

soul mate

Telah dijanjikan bahwa wanita baik untuk lelaki baik, lelaki baik untuk wanita baik. ternyata ada kaitan antara usaha memperbaiki diri dengan jodoh. Makin tinggi pencapaian seseorang dalam usaha perbaikan dirinya, maka dia akan mendapatkan jodoh yang lebih baik pula." - Quote dalam buku Kesebelasan Gen Halilintar


Mereka berdua menikah di usia muda bahkan belum lulus kuliah. Hal ini jarang dilakukan oleh pasangan muda. Saya setuju dengan pendapat mereka, daripada berbuat zina, lebih baik menikah karena pernikahan itu mencegah dari perzinahan. Tidak perlu mahar yang mahal. Toh bukan berarti mahar yang ringan menandakan wanita murahan. Justru mahar yang ringan itu menunjukkan "good intentions" seorang wanita.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai sebelas anak, yaitu :

  1. Muhammad Atta Halilintar
  2. Sohwa Mutamina Halilintar
  3. Sajidah Mutamimah Halilintar
  4. Muhammad Thariq Halilintar
  5. Abqariyyah Mutammimah Halilintar
  6. Muhammad Saaih Halilintar
  7. Siti Fatimah Halilintar
  8. Muhammad Al Fateh Halilintar
  9. Muhammad Muntazar Halilintar
  10. Siti Saleha Halilintar
  11. Muhammad S ElQahtan Halilintar

 

Keunikan Keluarga Halilintar

Jujurly saya terkagum-kagum dengan keluarga ini, beberapa hal yang saya kagumi adalah 

  1. 11 kali hamil saat melakukan perjalanan
  2. 11 kali melakukan persalinan normal
  3. 11 kali nifas dari 60 ke 30-an hari
  4. 11 kali menyusui
  5. 11 anak tanpa pembantu

Salut deh dengan keluarga ini, betul-betul kompak sebagai tim. Melahirkan di negeri orang, jauh dari kerabat tentu saja mempunyai tantangan tersendiri, aplaagi tidak ada pembantu. Support system yang dimiliki keluarga ini mantap. Tidak mudah bagi seorang wanita melalui proses kehamilan hingga menyusui. 

Proses mendidik dan mendampingi ananda pun tidak mudah. Pola asuh yang diterapkan di keluarga ini berhasil mendidik anak-anaknya hingga saat ini. Anak-anaknya juga meneruskan perniagaan orang tuanya. Mulai dari penjualan gadget serta aksesorisnya, fashion wear, boutique, cafe, jual beli mobil, on line market, desk top publishing, web design, tour operator yang sedang terus berkembang.


Kelebihan Buku

Buku ini dilengkapi dengan contoh nyata perjalanan hidup mereka. Tanpa ada maksud menyombongkan diri. Banyaknya foto yang ditampilkan mengajak pembaca untuk menikmati pemandangan yang indah seperti yang mereka ceritakan.


Kekurangan Buku

Jika saat ini marak dengan buku digital. Setahu saya buku ini belum dilengkapi dengan versi digital.


Penutup

Buku ini bagus menurut saya dan saya merekomendasikannya. Jika Sobat Dy mau membacanya, dapat meminjam buku saya. Barangkali setelah membacanya, Sobat Dy juga ingin melakukan perjalanan keliling dunia seperti keluarga Gen Halilintar atau mencontoh pola asuh yang diterapkan keluarga Halilintar. Happy reading.

34 komentar

  1. MasyaAllah pasti rame itu rumah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, kebayang deh mbak ramenya, apalagi jarak antar usianya juga tidak jauh

      Hapus
  2. Baru tahu kalau keluarga ini punya penerbitan jg. MasyaAllah ya, pengalamannya. Melahirkan dan mengurus 11 anak tanpa nanny, luar biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya itu mbak saya penasaran sampai beli bukunya, ternyata pola asuh mereka dengan membekali anak skill of life itu membantu banget sehingga tidak perlu nannya, la yang membantu pemulihan setelah melahirkan itu anaknya juga lo

      Hapus
    2. Kalau boleh tau, skill of life apa saja mbak yang sudah diajarkan kepada anak-anaknya. Sejak usia berapa mereka mulai belajar skill of life tersebut?

      Hapus
    3. skill of life seperti memasak, mengurus baju, kebersihan rumah, mengambil keputusan
      pak Halilintar juga mencontohkan untuk memuliakan istri

      Hapus
  3. Subhanallah, luar biasa keluarga yang unik ya. Gak kebayang gaes, SEBELAS!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali pak, lebih unik lagi pola asuhnya dan pak Halilintar menjadikan rasul dan sahabatnya role model pengasuhan

      Hapus
  4. woww satu keluarga juga kompak buat bikin buku
    bahkan editornya sendiri juga dari anak-anaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, semua dikerjakan sendiri, kreatif banget kok, kalau bisa dikerjakan snediri kenapa menggunakan tenaga orang lain

      Hapus
  5. Saya kebayang kalau anak 3 nggak ada pembantu, tapi kalau 11 merinding juga. Terus terang saya penasaran, bisnis dan pekerjaan apa yang dimiliki. Kantor yang bagaimana yang bisa pindah-pindah. Profesi apa yang memiliki safety net begitu besar sehingga bisa keliling dengan 13 tiket, dan dulunya punya pengalaman melahirkan di berbagai belahan dunia. Bagaimana dengan asuransi kesehatan bagi yang nomaden, apalagi di luar negeri model asuransi kesehatan berbeda-beda. Adakah dijelaskan di buku? Mungkin bisa menjadi inspirasi untuk cita-cita financial freedom :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak dijelaskan secara detail sih mbak jenis usahanya apa
      tetapi untuk pengalaman melahirkan di luar negeri ada ceritanya juga tapi tidak membahas detail sampai asuransi kesehatan
      pasangan ini mendidik anak-anaknya menggunakan panduan rasul dan sahabat-sahabatnya

      Hapus
  6. Ibu Lenggogeni ini kakak angkatan setahun suami saya saat di FE UI.
    Masya Allah memang ya keren keluarga ini, 11 anak lho..saya aja yang dua pernah dalam posisi tanpa art saat keduanya balita keteteran rasanya. Saluut
    Buku yang memotivasi dan menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. support system dan kerja timnya bagus mbak dan pak Halilintar itu memuliakan istri dan anak-anaknya juga

      Hapus
  7. Kalo liat keluarga ini rasanya pengen banget punya banyak anak, tapi kalo liat keluarga (anak) sendiri bikin pengen teriak "2 anak cukuuup!" Hahaha

    Jadi penasaran sama bukunya, sayangnya belum ada versi ebook-nya ya huhu

    BalasHapus
  8. 11 orang anak. Suami saya yang anak bungsu dari 7 bersaudara aja pernah saya tanya, hafal semua nama kakaknya nggak? Haha. Kayak banyak banget gitu 😅 gimana 11 ya masha Allah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk, saya saat masuk di keluarga suami, dites sama tante dari pihak suami untuk hafalin 11 bersaudara ibu mertua, smapai sekarang hapal deh jadinya

      Hapus
  9. Masya allah, salah satu keluarga yang saya kagumi juga Mbak. Jadi pengen baca juga bukunya. Makasih udah dikasih gambaran lengkap tentang buku ini. Rumahnya deketan ga nih, mau minjem.. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh pinjam kok, saya di sidoarjo mbak, yuk DM atau wapri alamat kirim, ntar siapa yang duluan ta kirim duluan, biar muter aja bukunya, supaya bermanfaat

      Hapus
  10. Boleh dong pinjam mbak. Sepertinya seri dan menambah motivasi untuk lebih giat lagi biar bisa keliling dunia

    BalasHapus
  11. Kayaknya keren nih, serasa bisa menjelajah dunia bareng gen halilintar tapi lewat buku

    BalasHapus
  12. Penasaran sama bagaimana cara mendidik anak-anak yang 11 ini sampai bisa keren bersinar. Juga bisa kompak sama pak cuami menangani anak-anak. Cari bukunya ahhh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alasan yang sama saat saya akhirnya memutuskan beli bukunya mbak

      Hapus
  13. Jadi ingat dulu, iip Surabaya pernah undan gen halilintar
    Aku punya buku ini dan ada tanda tangan semua anggota keluarga halilintar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Dee, aku lupa minta tandatangan gegara lupa bawa bukunya wkwkwk
      salut deh sama pasangan Halilintar

      Hapus
  14. Aku juga suka buku Gen Halilintar (tapi gak punya, hehehe...pernah pinjem punya temen, karena waktu itu bertujuan untuk home schooling, meski kenyataannya merasa tak sanggup).

    Bukunya menggambarkan jadwal harian rutinitas anak yang ini menurutku bisa dijadikan acuan. Karena mendidik anak bukan hanya ilmu dunia, yang terpenting adalah bekal untuk akhiratnya.

    Semoga Allah mengaruniakan kebaikan kepada para Ibu, madrasah utama dan pertama anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin aamiin
      bukunya colorfull ya, menuliskan kisah hidup

      Hapus
  15. Sejujurnya aku takjub sama keluarga ini mbak, bisa dibilang gak mudah besarin banyak anak-anak dengan muter muer dari satu negara ke negara lain, keren sih menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya juga keren mbak, ga gampang juga beradaptasi dengan lingkungan baru dengan anak sebanyak itu

      Hapus
  16. Saya salut lho sama ibunya Atta halilintar ini. Mengandung 11 anak bukan hal yg mudah apalagi beliau juga harus bepergian. Alhamdulillah sekarang semua anaknya sudha beranjak dewasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget, manajemen emosi dan manajemen energinya itu lo wow banget

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih