Begini Cara Membuat Resensi Buku Non Fiksi dan Fiksi

Sabtu, 21 Januari 2023

 

membuat resensi buku

Sobat Dy, siapa nih yang suka membaca resensi buku? Ah samaan dong kita. Saya juga suka membaca resensi buku sebelum membeli buku. Mengapa? Paling tidak saya mempunyai gambaran tentang isi buku yang akan saya beli.

Saya merasakan banyak manfaat dengan membaca resensi ini, oleh karena itu saya juga ingin membuat resensi dari buku yang sudah saya baca. Tujuannya adalah agar saya tidak lupa insight dari buku yang sudah saya baca. Selain itu agar orang lain juga mendapatkan manfaat yang sama seperti halnya yang saya peroleh. Hal ini yang menyebabkan saya ingin mengetahui cara membuat resensi buku non fiksi dan fiksi.

Saat ini sudah banyak grup yang mengadakan tantangan baca kemudian mengulasnya dalam bentuk tulisan, podcast maupun video. Bahkan ada juga sebuah situs yang memuat resume sebuah buku. Sebut saja Goodreads. Ada juga ya membuat video dan mengunggahnya di YouTube seperti akun Si Kutu Buku.

      

Di ruang ini teman-teman bisa membaca buku dengan cara baru yang asyik, karena sudah diresume oleh pemilik akunnya.

Saya juga pernah menuliskannya di The Big Leap, Tak Perlu Takut Bermimpi. Saat menonton videonya, seolah-olah saya membaca bukunya. Pemilik akun Si Kutu Buku meresumenya dengan cara menarik.


Resume, Resensi, dan Review

Sebagian orang ada yang menyebutnya resume, ada juga yang menyebutnya resensi, tetapi ada juga yang menyebutnya review. Hmm, sebetulnya ketiga istilah tersebut memiliki arti yang sama atau berbeda ya?

Yuk, cari tahu lebih jauh lagi tentang resume, resensi dan review.

resume, resensi, review


Resume

Jika menilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resume sama dengan ringkasan, yaitu membuat ikhtisar atau membuat singkatan cerita. Sehingga resume buku adalah kegiatan meringkas sebuah buku untuk mendapatkan intisari dalam buku tersebut.

Sobat Dy, tidak diperkenankan untuk menambahkan sudut pandang ketika melakukan resume. Resume murni menyimpulkan apa yang dibahas dalam suatu buku.


Resensi

Berdasarkan KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pemmbicaraan tentang buku, ulasan buku. Dalam resensi ada ulasan mengenai kelemahan atau kelebihan buku atau film untuk diketahui pembaca atau penonton.

Kok film sih? Eits, jangan salah, saat ini tidak hanya buku yang diresensi, tetapi film maupun drama juga, lo. Ada beberapa situs yang berisi ulasan film maupun drama.

Menurut H. Dalman dalam Keterampilan Menulis (2016), resensi merupakan tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, termasuk kelemahan dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada pembaca


Review

Lalu apa bedanya dengan review? Hampir sama dengan resensi, tetapi review dipadukan dengan pendapat atau sudut pandang pribadi. Bisa juga dibandingkan dengan buku sejenis lainnya. Sehingga cakupan review lebih luas dibandingkan resume dan resensi.

Tujuan review adalah memberikan gambaran terhadap sebuah karya, baik buku atau film, kelebihan dan kekurangannya dalam bentuk pendapat pribadi atau sudut pandang pribadi.


Cara Membuat Resensi Buku Non Fiksi dan Fiksi

Setelah mengetahui perbedaan atara resume, resensi, dan review. Kini saatnya untuk mengetahui cara membuat resensi. 

Baca buku

Tentu saja baca bukunya dengan teliti agar resensi yang dibuat lebih padat berisi dan catat point penting atau menarik yang akan dibahas.

Sobat Dy, juga bisa membahas penulisnya, proses pembuatan bukunya, pilihan sampulnya, ilustratornya juga.

unsur resensi


Menuliskan unsur resensi buku

Ada beberapa unsur yang akan memudahkan proses melakukan resensi, diantaranya :

Judul resensi

Judul tulisan resensi sebaiknya mempunyai kaitan dengan isi resensi. Buat judul yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca resensi yang Sobat Dy buat.


Identitas atau data buku

Penulisan identitas atau data buku dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Judul buku

- Penulis

- Penerbit

- Tahun terbit beserta cetakannya

- Dimensi buku

- Harga Buku


Isi resensi

Isi resensi dapat berupa sinopsis atau ringkasan disertai kutipan yang berkesan. Sobat Dy juga dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangan buku, rumusan kerangka buku, tinjauan bahasa atau kesalahan cetak.

Informasi yang terkait buku juga bisa ditambahkan, misalkan buku tersebut termasuk dalam buku favorit, mendapatkan penghargaan atau telah terjual berapa eksemplar.

Jika buku yang diresensi adalah buku fiksi, Sobat Dy juga dapat mengulas tentang penokohan, tema cerita, alur cerita, bahasa yang digunakan.

Jika buku yang diresensi adalah buku non fiksi, Sobat Dy dapat mengulas tentang tema yang diangkat, sub bahasan, kedalaman pembahasan.


Penutup

Sobat Dy dapat membuat kesimpulan tentang buku secara keseluruhan. Berikan penjelasan apakah buku tersebut layak untuk dibaca. Bisa juga berisi ajakan untuk membaca buku tersebut. Bisa juga berupa pertanyaan apakah pembaca berminat untuk membaca buku tersebut.


Berikut beberapa resensi buku fiksi yang saya buat Bukan Cupid dalam Kumpulan Cerita Teenlit, Dua Dunia Dalam Maya Jangan Terputus, Nyata Jangan Terserak.  Selain itu ada juga yang nonfiksi, diantaranya Belajar Blog Bersama Buku Ngeblog Dari Nol, Ensiklopedia Masalah Pubertas dan Seksualitas Remaja Dalam Ensexclopedia

Semua resensi tersebut masih dalam proses belajar, jadi ya masih berantakan. Sobat Dy juga bisa melihat kumpulan resensi yang saya buat dalam Kumpulan Resensi Buku.


Penutup

Setelah mengetahui cara membuat resensi buku non fiksi dan fiksi apakah Sobat Dy juga ingin membuat resensi? Selain untuk kepentingan pribadi agar tidak lupa akan insight yang diperoleh dari buku yang dibaca, resensi yang Sobat Dy buat juga akan bermanfaat bagi yang lain.

Cerita di kolom komentar ya pernahkah Sobat Dy membuat resensi atau hanya suka membaca buku saja. Selamat membaca dan membuat resensi.


Referensi

1. Azmi, www.tambahpinter.com/beda-resume-resensi-dan-review

2. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

3. Ika Safitri, Materi Kelas Menulis Resensi dalam Perekrutan FLP Sidoarjo 2021

4. Pida Alandrian, Materi Membuat Ulasan Buku/Film dalam Blogspedia Coaching Batch 3

5. Laudia Tysara, https://hot.liputan6.com/read/4967819/cara-meresensi-buku-lengkap-contoh-yang-fiksi-dan-non-fiksi

22 komentar

  1. Makasih y kak Dyah terkait cara bikin buku fiksi maupun non-fiksinya. Jadi punya referensi baru tuk menulis ke depannya...

    BalasHapus
  2. Sering baca buku tapi belum kepikiran membuat resensi buku...bisa jadi acuan nih kalau nanti mau coba membuat resensi

    BalasHapus
  3. Saya pernah bikin resensi novel. Sama review buku. Trafiknya lumayan banyak. Padahal belum kenal keyword waktu itu. Makasi artikelnya mba bisa buat catatan aku ini.

    BalasHapus
  4. pernah punya pengalaman, salah satu hikmah mengulas buku di blog, dihubungi oleh salah satu penulis dan dimintai ulasan tentang buku beliau, Alhamdulillah dapat kiriman buku gratis dong. Tersalurkanlah hobi baca buku dan juga nulis kita dengan mengulas bukunya

    BalasHapus
  5. Artikel yang pas banget...kebetulan mau bikin resensi buku tapi masih bingung banget. Thanks mba dyah artikelnya sangat membantu

    BalasHapus
  6. Nah ini, saya belum pernah bikin artikel tentang resensi buku non-fiksi, padahal banyak lho koleksi buku non-fiksi ku.
    Baca ini jadi punya gambaran seperti apa nanti tulisannya... Makasih ya kak...

    BalasHapus
  7. Bikin resensi itu ga mudah juga ya, kadang memdang ga bisa bedain mana resume mana resensi. hehe. DUh, jangan dibuli ya, kak

    BalasHapus
  8. Wah, terima kasih ilmunya kak, penjelasannya komplit jadi lebih tahu resensi, review dan resume

    BalasHapus
  9. Wah, Ibuk Oz jadi semakin ngerti beda Review, resensi dan resume... Contoh resensinya juga banyak, bisa dijadikan panduan nih untuk membuat resensi buku.

    BalasHapus
  10. Wah beda tipis resensi sama review. Alhamdulillah udah enggak bingung lagi huhuhu

    BalasHapus
  11. Nulis resensi nih challenging menurutku. Dulu pas SMP ada pelajaran nulis resensi ini, buku fiksi dan non fiksi, masing2 satu resensi. Terus ada lomba nulis resensi buku juga. Emang menarik kok belajar nulis resensi tuh.. Gara-gara tulisan mbak Dy ini, aku jadi pengen belajar nulis resensi lagi.. Haha.

    BalasHapus
  12. Wah dulu waktu pelajaran bahasa Indonesia suka banget aku materi ini hihihi. Pas jadi blogger kepake deh ^^ jadi makin paham, harus banyak latihan pastinya

    BalasHapus
  13. Mengingatkan pelajaran bahasa indonesia pas kelas 8 SMP materi resensi mungkin suatu hari ingin mencoba menulis resensi lagi sekaligus flashback masa sekolah hahaha

    BalasHapus
  14. Makasih buat ilmunya kak, kebetulan banget aku juga akhir-akhir ini sering buat review/resensi buku. Kayaknya bakal kupraktikan sih ilmu-ilmunya di review buku selanjutnya ehehehe.

    BalasHapus
  15. Masyaallah bisa pad gitu ya Mbak? Sudah lama saya mencoba menulis ulasan buku yg habis saya baca, tidak berani menyebutnya review apalagi resensi takut ada yg salah. Habis baca ini mulai paham tentang perbedaan review dengan resensi buku. Makasih yah.

    BalasHapus
  16. Biasanya kalau buku nonfiksi yang aku bahas buku2 teknik malahan, kalau dulu semangat karena ada affiliate nya juga hehe

    BalasHapus
  17. Wah...save ah. Aku masih rancu nih antara resume, resensi, dan review. Suka kebolak-balik juga nih. Selama ini sih seringnya baca nonfiksi. Fiksi apalagi novel jaraang banget...

    BalasHapus
  18. Sebagai penulis pemula saya masih bingung cara membuat resensi buku. Dengan adanya tulisan ini saya berusaha untuk memulai membuat resensi.

    BalasHapus
  19. agak susah nih membedakan resensi dan review karena beda tipis. saya agak bingung kalau mau buat artikel resensi karena gak punya skill di bidang film atau buku misalnya. jadi kayaknya lebih banyak bikin review

    BalasHapus
  20. terima kasih artikelnya. jadi paham perbedaan antara resume, resensi, dan review. nah, yang mau bikin resensi bisa baca artikel ini.

    BalasHapus
  21. wah thanks kak, selama ini aku bingung menentukan apakah resensi, review dan resume ternyata memang berbeda ya kak.. hihihi next jadi tahu deh..

    BalasHapus
  22. Informasinya bermanfaat banget. Kadang sering ketukar antara resume, resensi, sama review. Jadi sering dipukul rata kalau itu adalah review. Sekarang makin paham dan harus diingat selalu.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih