Yuk Ketahui Apa Saja Faktor Penghambat Kreativitas Anak?

Senin, 20 Januari 2025

 

Yuk Ketahui Apa Saja Faktor Penghambat Kreativitas Anak?

Tahukah Sobat Dy bahwa kreativitas ananda merupakan potensi penting untuk masa depannya kelak. Sehingga harus dikembangkan sejak dini. Namun, ternyata mengembangkan kreativitas anak tidaklah mudah karena ada faktor penghambat kreativitas anak yang mungkin belum diketahui orang tua.

Selain itu, jika kreativitas anak tidak dikembangkan maka kecerdasan dan kelancaran  berpikir anak kemungkinan tidak berkembang. Sedangkan di sisi lain kecerdasan dan kemampuan berpikir anak yang baik penting untuk perkembangannya di masa mendatang.

Sama halnya dengan perkembangan motorik anak, kreativitas anak pun juga perlu untuk distimulasi, apalagi jika dilakukan sejak dini. Jika hal tersebut dilakukan pada periode emas tumbuh kembang anak maka lebih mudah dikembangkan dan hasilnya lebih optimal.

Sebelum menstimulasi kreativitas anak setidaknya Sobat Dy mengetahui terlebih dahulu faktor penghambat kreativitas anak. Setidaknya jika mengetahui lebih awal, maka Sobat Dy dapat menghindarinya.


Kreativitas Anak

Kreativitas anak merupakan kemampuan anak untuk menciptakan suatu hal yang unik atau hal yang baru serta orisinal atau kombinasi berdasarkan keadaan yang ada. Sesuatu yang diciptakan tersebut dapat berupa ide maupun sebuah karya nyata.

Selain itu, kreativitas anak merupakan pengembangan yang berasal dari imajinasi serta motorik halusnya. Kreativitas tiap anak bertingkat berdasarkan usianya. Berbagai macam bentuk kreativitas anak di antaranya menggambar, membuat kerajinan tangan, bernyanyi, menari.

Kreativitas Anak


Ciri-Ciri Anak Kreatif

Kreativitas merupakan salah satu keterampilan hidup yang bermanfaat bagi seorang anak terutama di masa depannya kelak. Oleh karena itu, kreativitas bukanlah hal yang tidak dapat diajarkan dan dilatih maupun distimulus sejak dini.

Berikut beberapa ciri anak kreatif yang perlu Sobat Dy ketahui:

Kemampuan berimajinasi yang tinggi

Kemampuan berimajinasi tinggi di atas rata-rata anak pada umumnya merupakan ciri yang jamak tampak pada anak kreatif. Ketika anak lain menyerah melakukan sesuatu atau tidak tahu harus berbuat apa saat dihadapkan pada sebuah keadaan. Anak yang kreatif akan menemukan ide untuk menyikapi keadaan tersebut.


Rasa ingin tahu yang tinggi

Fitrah seorang sejatinya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, beberapa hal dapat membuat kreativitas seorang anak berkurang bahkan hilang. Oleh karena itu anak kerap menanyakan hal-hal yang terlintas dalam pikirannya karena hal tersebut menarik perhatiannya.

Untuk memuaskan rasa ingin tahunya anak kerap bertanya hingga dia puas akan jawaban yang disampaikan. Hal tersebut merupakan salah satu proses belajar anak yang kadang tidak dipahami oleh orang dewasa, sehingga kadang menghardik anak bahkan mengabaikan pertanyaannya.


Memiliki ingatan yang kuat

Umumnya anak yang kreatif memiliki ingatan yang kuat. Anak kreatif juga mudah mengingat hal-hal kecil atau detail yang pernah dialaminya, walaupun hal tersebut sudah lama terjadi.


Memiliki kemampuan untuk fokus dan konsentrasi

Umumnya anak yang kreatif memiliki energi berlebih sehingga dia mampu untuk melakukan sesuatu hal  yang menarik perhatiannya dalam durasi waktu yang lama dengan fokus dan konsentrasi tinggi.

Ciri anak kreatif


Faktor Penghambat Kreativitas Anak

Setelah mengetahui ciri anak kreatif. Sobat Dy juga perlu mengetahui faktor penghambat kreativitas anak, agar dapat menghindarinya. Sehingga dapat menstimulus anak untuk kreatif.

Berikut faktor penghambat kreativitas anak di antaranya:

Kurangnya stimulasi terkait kreativitas

Setiap anak mempunyai potensi termasuk hal yang terkait kreativitas, tetapi anak tetap membutuhkan lingkungan yang menstimulasi kreativitasnya. Sehingga kreativitas anak dapat berkembang.

Stimulasi kreativitas dapat dilakukan dengan memberi ruang untuk berkreasi dan memudahkan anak untuk mengakses media untuk berkreasi, misalnya cat air, pensil warna, kertas hingga media eksperimen lainnya. Ruang berkreasi dapat berupa waktu maupun ruangan yang menarik minat anak untuk berkreasi. 


Larangan dan ancaman

Kadang tanpa kita sadari kita melontarkan kata larangan dan ancaman tanpa disadari, bukan? Namun, sayangnya hal ini tidak dianjurkan oleh para ahli. Anak yang kerap dilarang, diancam bahkan ditakut-takuti akan membuat anak takut mengambil risiko. Sehingga secara tidak langsung akan membuat anak pasif,

Namun, hal ini bukan berarti anak mempunyai kebebasan tanpa batas. Larangan tetap diberikan dengan kadar secukupnya karena sejatinya anak belum mengetahui banyak hal, sehingga tetap membutuhkan informasi terkait apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.


Batasan rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu anak merupakan pondasi dasar untuk menumbuhkan kreativitas anak. Namun, entah karena lelah atau tidak ingin diganggu dengan pertanyaan ajaib dari anak-anak dengan mengabaikan pertanyaan anak atau menghardik anak saat mereka menanyakan sesuat hal.

Jika kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus maka secara tidak langsung akan membunuh rasa ingin tahu anak, karena anak lelah dimarahi atas pertanyaan mereka.


Komentar negatif

Komentar negatif yang dimaksud adalah komentar yang tidak membangun dan cenderung mendeskreditkan anak, misalnya "Gitu aja kok enggak bisa?" "Kok jelek begitu buatnya!"

Alih-alih semangat saat menerima kritikan, anak justru akan patah semangat dan merasa rendah diri saat menerima komentar negatif seperti di atas. Anak akan berpikir bahwa dirinya tidak mampu membuat berbuat apa-apa.

Sebaiknya saat menyampaikan sebuah kritikan baik guru maupun orang tua menggunakan kalimat yang tidak menjatuhkan tetapi kalimat yang dapat membuat anak tersadar bahwa sesuatu yang dilakukannya salah dan dapat membuatnya lebih baik lagi. Misalnya : "Gambarnya bagus lo, tapi kalau ditambahkan warna merah sepertinya akan tampak lebih bagus lagi."


Kegiatan belajar yang monoton 

Kegiatan belajar mengajar yang monoton juga dapat menimbulkan rasa bosan. Tidak ada salahnya proses belajar mengajar dilakukan di luar ruang kelas sehingga dapat menciptakan suasana baru. 

Guru atau orang tua dapat merangsang rasa ingin tahu anak dengan memberikan pertanyaan terkait materi yang diajarkan hingga meminta anak untuk membuat suatu proyek tertentu. Bukankah anak yang kreatif adalah anak yang dapat menemukan seribu jawaban dari sebuah pertanyaan, bukan anak yang dapat menjawab seribu pertanyaan dengan benar.


Adanya ketergantungan pada teknologi 

Tak dapat dipungkiri teknologi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi banyak membantu aktivitas manusia, tetapi di sisi lain juga membuat manusia tergantung sehingga menjadi tidak kreatif. 

Salah satunya adalah game online. Saat senggang anak bermain game online bersama teman-temannya. Padahal sebelumnya aneka permainan tradisional dibuat oleh anak untuk mengisi waktu luang, seperti kelereng, lompat tali, dan lainnya.

Permainan tradisional ini pun tak kalah serunya dibandingkan game online yang dapat dinikmati anak melalui telepon selular. 

Faktor Penghambat Kreativitas Anak


Penutup Faktor Penghambat Kreativitas Anak

Sebagai orang tua setidaknya kita dapat meminimalkan faktor penghambat kreativitas anak, agar anak menjadi kreatif dan hal ini penting untuk masa depannya kelak. Sobat Dy juga dapat menyimak artikel lainnya tentang cara meningkatkan kreativitas anak dan contoh kreativitas anak usia dini. Semoga bermanfaat ya.


Referensi

1. https://edukasi.kompas.com/read/2021/10/06/073000071/5-faktor-penghambat-kreativitas-siswa

2. https://www.alodokter.com/kenali-ciri-ciri-orang-kreatif-apa-kamu-salah-satunya

3. https://bebeclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/3-tahun-atas/ciri-ciri-orang-kreatif

19 komentar

  1. Nah ini dia ya kadang komentar negatif juga tanpa sadar kulakukan sebagai orangtua. Padahal itu dapat menghambat Daya kreativitas anak ya. Kayaknya butuh sering-sering dilatih nie.

    BalasHapus
  2. Membentak anak bisa jadi pemicu konsentrasi dan fokus anak pecah. Ujungnya ya anka jadi gak nyaman. Jangan sampai ya itu terjadi. Kita harus berusaha menghindari hal buruk untuk semua buah hati kita

    BalasHapus
  3. Setiap anak memang punya potensi masing-masing ya, Mbak. Nah, ini yang harus didukung dan ditunjang oleh orang tua, agar kreativitasnya berkembang. Soalnya memang, masih banyak orang tua saat anak mulai berkreasi, adanya larangan ini itu, karene takut ini itu. Misalnya anak main tanah membuat sesuatu, dilarang karena takut kotor ini dan itu. Padahal bisa terus diawasi, dan nanti mandi bersih setelah main tanah.

    BalasHapus
  4. Nahh itu dulu cerita suamiku, pas masih SD suka gambar komik eh ada kerabat yg menghina. Pas udah dewasa beliau jadi desainer grafis.

    Memang celaan dari orang sekitar harus dihindari atau diabaikan saja

    BalasHapus
  5. Stimulasi agar anak lebih berkreasi ternyata bisa dilakukan banyak cara ya. Cuma ya memang jangan dibentak ya, dan biarkan mereka dengan imajinasinya. Daku pernah melihat anak kecil yang dibiarkan mereka berimajinasi tatkala main Lego. Ternyata efeknya bagus

    BalasHapus
  6. Sepakat banget nih kak. Kemarin si kecil kudaftarin TPQ di dekat rumah. Tp si kecilku ngambek. Mgkn cara ngajarnya yg emang msh tradisional bgt. Monoton banget deh. Ya mirip ama cara kita bljr dl. Pdhl anak zaman now tuh cara belajarnya hrs inovatif. Bikin pembelajaran yg ga bikin bosen anak. Kalo suruh dengerin doank ya si kecilku malah berontak. Apalagi dia aktif. Akhirnya aku les in aja deh ama guru privat.

    BalasHapus
  7. Anakku termasuk yang kreatif banget, tapi kadang lingkungannya kurang mendukung, terlalu banyak larangan dan ancaman. Padahal biarkan saja aku hanya memantau, kalau sudah mendekati bahaya, baru kita beri batasan.

    BalasHapus
  8. Ya Allaah.. kebiasaan gak baik yang diberikan orangtua ketika anak sedang tumbuh kembang ini ternyata bisa menjadi penghambat kreativitas anak yaa.. Jadi, sebaiknya memang ketika anak di masa tumbuh kembang, sebagai orangtua kudu banyak explore hal-hal baik yang bisa mengembangkan daya imajinasi anak sehingga bertumbuh kreativitasnya.

    BalasHapus
  9. Ternyata game online juga bisa menjadi penghambat kreativita anak ya. Anak sekarang rata2 udah pegangan gadget mulu ya mbak.

    BalasHapus
  10. Nah, ini yang selalu pengen saya sampaikan kepada ibu-ibu yang saya temui saat mereka sedikit-sedikit mengancam dan melarang-larang anaknya tanpa alasan yang jelas. Yang penting maunya ibunya dituruti. Bukan karena apa, ya karena larangan dan ancaman bisa membatasi kreativitas anak.

    BalasHapus
  11. Membatasi rasa ingin tahu anak dan memberi komentar negatif itu sering banget terjadi di lingkungan sekitar.
    Dulu aku termasuk orang yang sangat penasaran dengan berbagai hal dan kerap bertanya kepada orang-orang dewasa di sekitar ku, tapi banyak yang menjawab kalau umurku masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang mereka jelaskan. Dari situ lama kelamaan malah mengubur keingintahuan ku terhadap berbagai hal

    BalasHapus
  12. Game online ini PR banget ya. Kadang orang tua ada lho menyalahkan anaknya karena anak kecanduan game. Padahal itu karena orang tua tidak meluangkan waktu bersama anak.

    BalasHapus
  13. Saya setuju banget! Salah satu alasan mengapa kalau di dalam rumah saya dan suami mengurangi memberi larangan pada anak adalah, biar mereka berkembang daya kritis dan kreativitasnya dalam memecahkan masalah. Selama apa yang mereka lakukan masih dalam koridor etika dan keamanan, memberikan kebebasan dan kendali penuh pada anak juga ada baiknya. :)

    BalasHapus
  14. biasanya anak yang kreatif itu emang gak bisa 'diam' ya Mbak, tapi kadang karena keaktifannya ini mereka jadi dibatasi ruang geraknya.
    padahal harusnya sih diarahkan ya biar mereka tetap bisa menjadi lebih terarah lagi.

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah mempunyai anak-anak yang kreatif. Sebagai orang tua disabar-sabarin aja deh. Biasanya anak kreatif, adaaa aja akalnya. Nah, amit-amit kalau orang tua bukannya mendukung, tetapi malah komen negatif...

    BalasHapus
  16. selain faktor seringnya di larang, ini jangan itu jangan dan ini bahaya memang bisa menghambat kreativitas anak ya. Selama kita dampingi insyallah aman sih . Seperti anak saya yang sukanya bongkar pasang apapun. yang namanya lem tembak gak bisa lepas. agak bahaya kan kalo gak diawasi. ehhm, gadget juga bisa jadi penghalang terbesar sih, anak males gerak meski gadget bisa dijadikan media referensi juga tapi lebih banyak bikin magernya. screentime wajib dilakukan.

    BalasHapus
  17. Duh, saya merasa tersindir karena saya khawatiran, sehingga kerap melarang anak melakukan sesuatu yang sebenarnya bermanfaat. Untungnya, suami kebalikannya, sehingga kami bisa saling melengkapi.

    BalasHapus
  18. Ternyata kalau sering berikan larangan itu gak bagus ya buat anak. Mungkin itu yang membuatnya agak ragu melakukan hal lainnya yang tak biasa. Anak setidaknya perlu diberikan ruang ya agar ia lebih kreatif dalam berpikir

    BalasHapus
  19. Sangat setuju dengan kalimat ini, bahwa "larangan tetap diberikan dengan kadar secukupnya" karena anak tetap memerlukan bimbingan dari berbagai hal. Setidaknya untuk menumbuhkan daya kreativitasnya.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih