"Mbak, kenapa ya Arman kok uring-uringan akhir-akhir ini? Apa dia stres di sekolah barunya? Bagaimana yan cara mengatasi stres pada anak sekolah?" tanya tetangga baru dekat rumah. Hmm mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi seperti itu, sayapun jadi bingung untuk menjawabnya.
Namun, pertanyaan tersebut tidak dapat diabaikan. Jika memang Arman merasa tertekan di sekolah, sebaiknya segera mencari pertolongan agar tidak berlarut-larut.
Tetangga saya tersebut memang baru pindah ke rumah yang letaknya tak jauh dari rumah saya. Sebelumnya hanya suaminya saja yang menempati rumah tersebut, sembari mencari sekolah untuk anaknya. Tak lama berselang dia memboyong anak dan istrinya pindah ke Sidoarjo.
Saya pun akhirnya membantu tetangga saya untuk mencari informasi dan mengamati tingkah laku Arman. Apakah benar dia stres karena sekolah baru? Selain itu saya juga membantunya mencari informasi cara mengatasi stres pada anak sekolah.
Ciri Anak yang Mengalami Stres
Sobat Dy ternyata tidak hanya orang dewasa yang mengalami stres, anak-anak pun juga dapat mengalaminya. Stres merupakan keadaan seseorang yang merasa tertekan secara psikologis. Hal tersebut terjadi karena berbagai hal di antaranya permasalahan keluarga, adanya intimidasi dari teman, berada dalam situasi yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri dengan cepat, dan masih banyak hal lainnya.
Berikut ciri anak stres yang dapat Sobat Dy amati, yaitu:
Adanya perilaku negatif dan agresif
Ciri pertama anak yang sedang stres adalah munculnya perilaku negatif, seperti mudah tersinggung, membantah hingga membentak dan menyerang,
Sering mengigau dan mimpi buruk
Alam bawah sadar juga akan merekam kondisi seseorang sehingga anak mungkin mengigau dan bermimpi buruk selama beberapa waktu.
Suka menyendiri atau enggan berinteraksi
Stres juga dapat membuat anak enggan berinteraksi atau suka menyendiri.
Menurunnya nafsu makan
Umumnya anak yang sedang mengalmi stres nafsu makannya cenderung mengalami penurunan sehingga anak mengalami malas makan
Sakit tanpa sebab yang spesifik
Anak mengalami sakit secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, misalnya sakit kepala atau sakit perut.mendadak tanpa alasan yang speesifik.
Susah konsentrasi
Anak susah konsentrasi baik saat belajar maupun aktivitas lainnya. Dampak selanjutnya adalah prestasi belajar anak akan menurun.
Menurunnya kualitas tidur
Umumnya anak akan mengalami sulit tidur hingga terbangun di tengah malam dan tidak dapat tertidur lagi. Hal ini menyebabkan jam tidur anak berkurang.
Baca juga : Yuk Ketahui Apa Saja Faktor Penghambat Kreativitas Anak?
Penyebab Stres Pada Anak
Faktor pemicu stres pada anak bervariasi, tetapi beberapa hal berikut dapat diwaspadai menjadi pemicu stres, yaitu:
Aktivitas harian yang padat
Saat ini beebrapa sekolah menerapkan full day atau dengan kata kain anak berada di sekolah sejak pagu hingga petang untuk mengikuti kurikulum sekolah. Selain itu, aktivitas tambahan anak selain pelajaran sekolah, misalnya les tambahan pelajaran, kursus vokal, karate, dll.
Kurang istirahat
Kurang istirahat juga dapat memicu anak merasa tertekan. Padatnya aktivitas harian anak dapat membuatnya stres. Durasi tidur anak umumnya adalah 8 hingga 12 jam dalam sehari. Jika durasi tidurnya tidak terpenuhi bukan tidak mungkin lama kelamaan anak akan mengalami stres.
Lingkungan baru
Lingkungan baru juga dapat menjadi penyebab stres, karena anak-anak dituntut menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Kondisi akan semakin buruk jika lingkungan baru tidak kondusif
Perundungan
Perundungan atau bullying merupakan keadaan dimana seseorang menggunakan kekuatan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah dari dirinya. Walaupun sekolah telah menindak tegas hal ini dan mencegahnya terjadi, tetapi praktik ini tetap saja terjadi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Perundungan yang dialami seorang anak dapat membuatnya merasa tertekan, sedih, bahkan depresi.
Dampak Stres Pada Anak
Berbagai dampak stres yang mungkin dialami juga dapat diketahui,. Dengan mengetahui sejak dini bahwa anak stres, setidaknya anak segera mendapatkan pertolangan dan dampaknya tidak berlarut-larut. Berikut dampak stres yang mungkin muncul :
-Imun tubuh yang menurun
-Prestasi di sekolah mungkin turun karena anak susah konsentrasi
-Stres yang dapat berubah menjadi depresi.
-Mengalami kekurangan gizi atau sebaliknya kelebihan berat badan karena perubahan pola makan.
-Anak menjadi pemurung.
Cara Mengatasi Stres Pada Anak Sekolah
Setelah mengetahui sumber stres pada anak, maka Sobat Dy dapat mengetahui cara mengatasi stres tersebut:
Luangkan waktu bersama anak
Meluangkan waktu bersama anak merupakan kegiatan sederhana, tetapi berdampak besar. Anak akan merasa diperhatikan dan mendapat dukungan orangtua. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak di antaranya memasak bersama, menonton film, bermain boardgame bahkan sekedar ngobrol santai pun akan menjadi saat yang menyenangkan.
Saat bersama anak akan meningkatkan bonding dengan anak sehingga anak pun akan nyaman untuk bercerita baik menceritakan permasalahannya ataupun sekedar ngobrol receh. Saat anak menceritakan permasalahannya, orang tua dapat membantu anak mencarikan solusi.
Ciptakan keadaan yang nyaman di rumah
Rumah adalah tempat yang nyaman untuk berbagi cerita dan tawa. Setidaknya jika anak merasa nyaman tinggal di rumah, maka anak akan bahagia dan memilih untuk tetap tinggal di rumah jika ada permasalahan.
Kurangi aktivitas anak
Aktivitas yang berlebihan dapat mengurangi waktu istirahat anak sehingga mudah marah. Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa umumnya anak membutuhkan waktu untuk tidur sekitar 8 hingga 12 jam.
Tidur merupakan bentuk istirahat yang efektif. Beberapa cara efektif untuk membuat anak lekas tertidur di antaranya memadamkan lampu kamar saat anak tidur, tidak menyimpan perangkat digital dalam kamar.
Membuat skala prioritas
Ajarkan anak untuk emmbuat skala prioritas kegiatan apa yang perlu dilakuan terlebih dahulu. Utamakan mengerjakan tugas dan tanggung jawab pada prioritas pertama, kemudian kegiatan lainnya yang disukai.
Hal ini sebagai langkah awal untuk mengajarkan anak mengatur waktu atau manjemen waktu sehingga bermanfaat di masa mendatang. Jika anak mengerjakan banyak hal yang disukainya sedangkan tugas dan tanggung jawabnya belum selesai dikhawatirkan anak terlalu lelah sehingga anak stres dan tugasnya pun tidak selesai.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah berolahraga. Dengan berolahraga secara rutin kondisi tubuh tetap terjaga sehat dan bugar sehingga mengurangi risiko stres. Hal ini tidak hanya efektif untuk orang dewasa, tetapi juga efektif untuk anak-anak.
Baca juga : Apa Saja Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak?
Penutup
Layaknya orang dewasa, anak juga dapat mengalami stres pada anak di sekolahat mengalami stres. Penyebab anak stres sebetulnya hampir mirip dengan penyebab stres pada orang dewasa.
Sobat Dy dapat mencoba beberapa cara mengatasi stres pada anak seperti di atas, sehingga kondisinya tidak semakin buruk. Cerita yuk di kolom komentar jika pernah mengalaminya.
Referensi
1. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/5-cara-mudah-tangani-stres-yang-dialami-anak/
2. https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/stres-pada-anak/
Mbaaa rasanya tulisan ini sampai ke saya sudah dengan rencana Yang Maha Kuasa, heu heu >.<
BalasHapusAkhir akhir ini berasa anakku tuh terlihat sangat stres, juga berkaitan dengan fase pra remaja yang buat dia berubah cukup drastis
Sepakat banget sih kalau meluangkan waktu bersama anak terutama dengan hadir utuh, bonding, bisa buat anak kembali ke track yang dirasakan benar.. >.<
Duh semoga semua ini bisa terlalu, dan untuk Arman semoga semakin kemasan dan dilancarkan adaptasi di tempat barunya
Kalau stress karena pelajaran kita masih bisa bantu dengan kasi jeda dikit2, yang kasihan kalau anak stress karen bullying huhu. Menurutku ortu kudu jadi garda terdepan yang pasang badan kudu mengatasi masalah ini bener2. Kadang ada yang potong kompas mindahin sekolah anak, padahal ini gak menyelesaikan masalah, kan gk ada yang tahu ke depannya ya kalau ada peristiwa serupa huhu.
BalasHapusAkan lebih baik lagi kalau saat awal nyari sekolah dulu kita benar2 mencari sekolah yang sesuak value keluarga jadi udah minim hal2 yang bikin stress ya. jadi milih sekolah jangan cuma krn sekolahnya viral mencetak murid berprestasi tapi sebaiknya dicek bener2 bagaimana akademisnya, bikin anak capek gak, bagaimana lingkungannya apakah ada pembulian atau drama lain. Sebelum telat lebih baik mencegah.
Anak pertama nih kalau lagi banyak kegiatan tidurnya ngelindur
BalasHapusMakanya kudu menyiasati supaya dia enjoy
Anak kedua pun begitu, ada target hafalan bikin dia sedikit gusar
Makanya butuh penanganan khusus
Iya, stres pada anak bisa karena kelelahan, nggak punya teman klik bahkan karena perundungan jadi lebih baik sejak awal gejala kita cari tahu penyebab anak uring-uringan dan malas sekolah agar bisa segera teratasi masalahnya
BalasHapusAku agak deg deg an sama si sulung
BalasHapusDia baru saja masuk SMP dan sekolah di sekolah konvensional yang full day
Takutnya dia stres karena kurang istirahat seperti yang ditulis di sini
Betul, sebagai orangtua memang harus rutin luangkan waktu dengan berkualitas sama anak. Kalau kita udah deket kan, dia akan lebih gampang cerita. Jadi, kita akan lebih mudah tahu apakah dia stress karena bullying, lingkungan baru, atau kewalahan dengan aktivitasnya.
BalasHapusDuh, jangan sampai anak-anakku jadi korban bully, deh.
Ini yang pernah terjadi ke anakku Mbak Dy. Dia pas pulang² dari sekolah tuh mewek. Kukira habis dikerjain temennya, ternyata setelah dipancing cerita dia merasa jenuh. Karena aktifitasnya padat dan diluar bayangannya kalau sekolah tuh menyenangkan and full day for playing.
BalasHapusNah kalau udah kayak gini, maka kita sebagai orang tua perlu ada komunikasi baik sama sekolah juga. Biar terpantau dari dua sisi. Dan pas banget sama caranya mbak Dy, di rumah sebisa mungkin kasih kelonggaran dan buat aktifitas menyenangkan sebagai cara relaksasi buat anak. 🥰🥰
Sejauh ini kayaknya anak nggak menunjukkan tanda-tanda di atas, tapi ada juga rasa ingin tahu apakah jangan-jangan ada yang nggak tersampaikan? Untuk assessment apakah anak ada masalah yang perlu kita bantu, mungkin baik juga ya kalau kita minta bantuan cek ke ahlinya seperti psikolog? Tapi masih maju mundur sih cari yang cocok dan waktunya pas.
BalasHapusPeran ortu harus lebih untuk membimbing anak mereka agar terhindar dari hal-hal yang gak diinginkan. Perbanyak waktu untuk anak-anak di rumah.
BalasHapusMenghadapi lingkungan baru memang tidak mudah, apalagi buat anak. Adaptasi pada apapun butuh proses dan bagi anak yang belum dilatih atau terbiasa biasanya memang akan jadi stress.
BalasHapusAku setuju untuk semua hal yang ditulis tentang cara mengatasi stress anak, terutama memberi kenyamanan dirumah. Tempat yang membuat dia merasa diberi ruang penerimaan.
Bener banget mbaa stress memang gak cuma buat orang dewasa aja cuma jenis stress nya yang berbeda,,,berasa flashback dl pas waktu sekolah kan klo kita merasa pelajaran susah atau giman gt pasti jadi kepikiran juga kan dan klo bisa kita dirumah juga menmberikan situasi yang nyaman karena anak sudah seharian di sekolah diharuskan fokus dengan pelajaran jadi mungkin saatnya dirumah adalah saatnya istirahat relaksasi otak ;)
BalasHapusNaaah skr ini banyaaaak anak stress Krn sekolah. Kalo ga disebabkan bully, eh, karena tekanan harus mendapatkan nilai tertinggi lah, harus bisa masuk sekolah lanjutan atau kampus yg ternama lah, jadi kegiatan mereka pun diforsir abis2an Ama orangtua.
BalasHapusAnak dapat 90, dan bukan 100 aja bisa dimarahin abis2an. Ini yg bikin mereka mengalami pressure tinggi.
Aku sendiri ga memaksakan anak jadi juara mba. Bahkan aku bebasin untuk mengambil kegiatan tambahan yg mereka suka. Supaya ada balance hidupnya.
Kita yg dewasa aja sering stress dengan kerjaan, jadi sebisa mungkin di usia mereka aku ga mau menekan terlalu kuat. Tiap tahun juga aku sediakan waktu buat kami traveling bersama. Jadi anak bisa rileks di saat itu
Kalau masalahnya anak baru pindah sekolah, mungkin dia masih dalam tahap adaptasi dengan lingkungan termasuk dengan teman-temannya. Dan menurut saya solusi yang paling terbaik adalah dengan bertanya langsung dengan anaknya. Jadi bisa diketahui sebenarnya masalah apa yang membuat anak uring-uringan. Jadi orang tua bisa segera membantu anak mengatasi masalah ini. Tidak membiarkan berlarut-larut. Anak pun bersemangat dan nyaman bersekolah di sekolah yang baru.
BalasHapusHuah, kalau anakku baru banget masuk SD dan sekarang masih penyesuaian jadi masih cukup sering ngambek dan agak khawatir setiap berangkat sekolah.
BalasHapusTapi kalau sudah di sekolah sih udah fine-fine aja. Malah kalau dijemput, dia juga seneng banget menyapa teman-teman lainnya, ahaha. Awalnya aku takut dia stress dan takutnya dia memang belum siap SD. Tapi kalau dilihat dari dia yang fine-fine aja selama di sekolah aku jadi sedikit lebih tenang.
Setelah diamati lagi, dia khawatir setiap kali ngantuk atau lapar saja. Jadi sekarang aku ajarin untuk pelan-pelan mengenali tubuhnya sendiri, maunya apa? Kayanya kalau sudah mulai muncul rengekan gitu, biasanya lapar atau ngantuk. Masih perlu pembiasaan, tapi semoga anaknya makin lancar mengenali kebutuhan tubuhnya deh yaa.
Daku kalau melihat anak jaman now, wabilkhusus siswa SMU suka kasihan, karena waktu mereka padat merayap belajarnya. Langsung kepikiran, kapan mereka bisa istirahatnya, stres gak ya dengan waktu belajar begitu huhu
BalasHapusAktivitas yang padat dan kurang istirahat ini bisa jadi sering orang tua jaman sekarang kurang menyadari sebagai penyebab stres ya karena sudah umum anak full kegiatan.
BalasHapusTerima kasih informasinya kak. Bisa jadi panduan saya untuk mengamati perilaku anak. Semoga saja tidak sampai ada stres yang dia alami.
Jadi inget pas aku masih sekolah mba, aku sempat ngalami stres karena harus pindah sekolah dan sekolah baruku teman-temannya suka membully. Selaku anak baru, aku tuh kaget dan syok banget sama situasi tersebut.
BalasHapusTernyata memang benar, kalau pindah ke lingkungan baru pasti ada masa stres bila nggak sesuai harapan dan ekspektasi anak ya. Melalui penjabaran mba yang detail, selaku orang dewasa aku paham nih gimana cara kenali anak yang terkena stres, bahkan ada cara mengatasinya juga. Makasih banyak, artikelnya bermanfaat sekali mba.
Konsultasikan ke psikolog segera agar mendapat penanganan sedari dini apabila mendapatkan ciri² anal stress seperti yang mba Dy sebutkan ini...
BalasHapusJadi inget beberapa waktu lalu anak saya yang baru masuk SD dan sekolah agama sore tiba-tiba ga mau sekolah. Ketika ditanya kenapa, katanya belajarnya susah, apalagi pas belajar nulis aksara arab sambung. Pas di cek bukunya, ternyata kelas 1 sekarang bahan ajar tulisannya sudah complicated banget. Makanya waktu itu disemangati untuk tetap sekolah sebisanya dan tidak usah tertekan dengan target bahan ajarnnya agar tidak stress
BalasHapusOrtu memang wajib peka dan berempati pd anak.
BalasHapusyhaa memang situasinya bedaaa bgt dengn jaman kita sekolah ya.
anak zaman now lebih mudah stres karena banyak hal.
Anakku waktu SD sempat terlihat "stres" mbak. Waktu diselidiki ternyata krn dia sering kurang trampil diajak olahraga misal main bola, dsb. Memang minat anak ini lebih ke seni. Tp krn kebanyakan temen²nya yg cowok lebih main fisik, jadi dia sering dijauhi, krn kekurangannya itu. Tp sy fokus kpd kelebihannya aja, sampai akhirnya dia menonjol di bidang gambar dan mulai disukai teman²nya yg lain.
BalasHapusMmg perlu kesabaran & kepekaan ortu untuk anak² yg stres di sekolah, dicari penyebabnya, dan coba cari solusinya.
Sebenarnya kasihan juga kalau anak sekolah stress artinya dia tertekan banget dengan rutinitas keseharian di sekolah bahkan sampai pulang ke rumah. Belum lagi jaman sekarang pergaulan di sekolah sulit di kontrol. Semoga anak-anak sekolah bisa tetap berpikiran positif
BalasHapusMeskipun tetangga yg cerita tentang anaknya yg stress jgn sampai kita mengabaikannya ya mbak, krn pasti si ibu kemungkinan bingung mau cerita ke siapa lagi, dia cerita ke kita artinya dia merasa kita bisa kasih pencerahan. Mesti dicek banget anak2 jgn sampai lengah. Ini jadi pelajaran jg buat aku
BalasHapusTerima kasih, artikel yang sangat insightfull. Kemarin adik saya (SMP), pulang dengan keadaan basah. Katanya nggak sengaja kelempar ember oleh temannya. Tapi pas ditanya lebih jauh, malah ngambek dan nada tinggi. Saya cuma khawatir, itu dikerjain sengaja oleh teman-temannya.
BalasHapusAwal-awal si kecilku jadi warga TK tuh, berasa banget dia sempat lelahdan agak stres menghadapi lingkungan baru. Apalagi kan itu pertama kalinya dia merasakan jadi "anak sekolah". Ada momen nangis dan agak ngambek nggak mau berangkat. Nah, pas sekali, gurunya sejak awal sudah berpesan, kalau di awal masa sekolah, waktu main dan tidurnya harus diatur sedemikian rupa biar anak tetah good mood. Sepenting itu memang tidur nyaman buat anak-anak. Senang bisa mampir ke sini dan dapat tambahan pengetahuan lainnya. Terima kasih banyak, Mba Dyah.
BalasHapussama kayak orang dewasa anak-anak juga bisa stress ya dengan berbagai penyebab. tapi jujur aku paling takut kalau anak stress karena dibully karena biasanya mentalnya down banget anak yang kena bully itu
BalasHapusMba, saya jadi teringat anak-anak yang kadang susah cerita. Dengan meluangkan waktu bareng mereka itu ampuh banget supaya mereka merasa dipahami, bukan cuma didengar.
BalasHapus