Girangnya Hati Mendapatkan Buku Self Healing

Rabu, 18 September 2024

Buku Self Healing


Beberapa waktu yang lalu teman-teman sekolah Tante yang tinggal di Jakarta mengadakan pengajian di rumahnya dan mengundang pembicara favoritku yaitu Bu Aisah Dahlan. Bukan reuninya mereka yang ingin aku ceritakan, tetapi berbunganya hatiku karena aku mendapatkan cendera mata. Yup cendera mata itu berupa buku Self Healing karya Bu Aisah Dahlan lengkap dengan tanda tangan beliau.

Tentu saja hal tersebut membuat hatiku berbunga-bunga, seharian girang rasanya mendapatkan warta dari Om bahwa beliau telah membeli sejumlah buku untuk saudara-saudaranya. Om dan tante hanya ingin berbagi saudaranya menerapkan self healing yang diterangkan Bu Aisah Dahlan dalam buku karyanya. 

Mengapa Om dan Tante merekomendasikan buku ini, karena buku karya Aisah Dahlan ini mengupas tentang teknik penyembuhan sendiri tanpa dibantu orang lain. Sebuah terapi kesehatan mental untuk manusia. 

Menarik, bukan? Simak hingga artikel ini hingga akhir ya, karena saya akan menuliskan review buku bersampul hijau muda dengan judul Self Healing. Buku yang tentunya bermanfaat untuk kita dan saya telah mempraktekan ilmu dari penulisnya.


Aisah Dahlan

Jujurly saya salah satu fans beliau. Oleh karena itu, Om dan Tante membuat video proses tanda tangan buku dan cerita ke Bu Aisah kalau saya ngefans nih sama beliau. Alhamdulillah dapat salam dan buku. Selain itu beliau merupakan sosok yang humble dan ramah. 

Tak kenal maka kenalan yuk. dr. Aisah Dahlan merupakan seorang wanita keturunan Bugis, praktisi neuroparenting dan konsultan penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba. Beliau tidak hanya seorang dokter, tetapi juga sekaligus ustadzah. Sosok inspiratif dalam bidang agama dan kesehatan.

Sobat Dy dapat mengikuti tauziah maupun tips psikologinyn di berbagai media sosial, di antaranya facebook, tik tok, twitter, YouTube dan Instagram. Saya kerap memutarnya berulang kali agar lebih paham sharing yang beliau sampaikan. Beliau kerap membawakan topik seputar neuroparenting, psikologi orang tua dan anak, rumah tangga, keluarga, dan permasalahan narkoba.


Spesifikasi Buku

Judu Buku : Self Healing

Penulis : dr. Aisah Dahlan, CMHt, CM. NLP.

Penerbit :Pustaka Eimadina

Jumlah halaman: 180

ISBN : 978-623-99401-5-7

Cetakan pertama : September 2023.

Bukunya tidak tebal kok, bagi Sobat Dy yang senang membaca buku, buku ini akan selesai dibaca dengan sekali duduk. Insyaallah materi yang disampaikan Bu Aisah dalam bukunya ini mudah dimengerti. Adapula sisipan dialog seperti saat Bu Aisah memberikan tauziah sehingga pembaca seperti diajak berdialog langsung dengan beliau.

Self Healing


Review Buku Self Healing

Saya tak ingin invidualis dong. Buku yang berisi banyak tips ini sayang jika berhenti di saya saja. Simak hingga akhir artikel review tentang buku self healing karya dr. Aisah Dahlan.

Self healing merupakan hal penting untuk dilakukan, karena merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelelahan emosi seseorang. Selain itu, self healing juga merupakan salah satu cara untuk merencanakan kebahagiaan dan kesuksesan manusia dalam kehidupannya.

Self healing merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan bahagia. Bukankah sejatinya bahagia itu diciptakan, tak perlu mencarinya. 

Rutinitas sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai staf sebuah perusahaan manufaktur membuat energi saya tersedot habis, sehingga dengan mudahnya emosi tersulut. Mungkin curhatan hati ibu yang bekerja di ranah publik lain pun sama ya seperti saya.

Jika emosi mudah tersulut dengan mudahnya menjadi ibu serigala. Bukan serigala dalam makna sebenarnya lo, hanya istilah bagi ibu yang mudah marah ke anak-anaknya. Tentu saja hal ini tidak baik, bukan. Oleh karena itu saya belajar tentang self care baik melalui buku maupun kelas online.  

Bisa dibayangkan bukan betapa girangnya saya ketika mendapatkan bingkisan buku Self Healing, karena salah satu self care yang saya butuhkan.

Self healing tidak hanya mengatasi kelelahan emosi, tetapi juga menyembuhkan luka batin yang dapat mengganggu emosi seseorang. Saat lelah melanda, baik lelah fisik maupun psikis, sebetulnya hanya istirahat yang dibutuhkan. 

Ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak mudah seseorang dapat beristirahat, kemudian lelah itu selesai atau masalah yang terendapkan selesai dengan sendirinya. Oleh karena itu pentingnya melakukan self healing untuk mengatasi kondisi tersebut.

Berikut tips yang dibagikan Bu Aisah saat melakukan self healing :

Bersedia untuk pulih

Bersedia untuk pulih merupakan langkah awal yang penting, insyaallah luka batin akan sembuh apapun tingkatan luka batinnya.


Siap mengesampingkan ego dan prasangka buruk pada diri sendiri

Saat melakukan self healing hindari prasangka buruk pada diri sendiri, misalnya menganggap diri bodoh, tidak tahu diri atau prasangka buruk lainnya. Karena hal ini justru semakin melemahkan.


Yakin bahwa pemulihan luka batin berhasil

Setiap orang memiliki durasi penyembuhan luka batinnya masing-masing. Tidak ada yang instan karena semuanya memerlukan waktu .


Setelah melakukan tiga langkah tersebut, maka tahapan berikutnya adalah

Self compassion

Self compassion merupakan memahami keadaan emosi. Boleh kok menangis karena takut, kesal, marah. Karena air mata diciptakan untuk menyembuhkan kesedihan, kekecewaan dan kekhawatiran. Menangis merupakan teknik untuk untuk melepaskan emosi, sehingga dapat segera berpindah emosi dan naik level emosinya ke atas.


Me time

Otak dan tubuh juga perlu menyendiri untuk memulihkan energi sehingga diri siap untuk melakukan aktivitas berikutnya.


Self talk

Self talk atau bicara dengan diri sendiri hal ini bermanfaat untuk membentuk sambungan neuron ke otak kita. Apalagi jika hal tersebut dilakukan berulang. Tahukah Sobat Dy bahwa shalat merupakan salah satu teknik self talk? Mulai dari takbiratul ihram pertama hingga salam. Apalagi jika dilakukan dengan thuma'ninah maka kita telah menerapi diri kita sendiri.


Ada banyak lagi tips yang diberikan Bu Aisah di buku ini, di antaranya :

"Badan kita akan senang jika ada kalimat basmalah jalan di dalamnya. Semua organ akan sennag. Paru-paru senang. Jantung senang. Lambung senang. Lever, empedu, usus besar, usus halus, kalau kita sebut, "Bismillaahirrahmaanirrahiim," mereka gembira. Allahu Akbar!" - halaman 27.


"Pantanglah mengatakan, "Aku enggan kuaaat!!" Karena kita punya potensi diri. Di otak kita sudah ada watak kita, bakat kita, kekuatannya dan kelemahannya. Tapi manusia justru lebih ingat dengan kekurangan, kelemahan, dan ketidakmampuannya. Padahal dalam surah at-Tiin dijelaskan bahwa manusia adalah sebaik-baik makhluk." - halaman 160


Bu Aisah pun juga membagikan tips bagaimana cara mengatasi cemas yang berlebihan,menjaga mood agar tetap baik dan stabil, mengatasi anak yang sedih, agar cantik luar dalam, kunci rumah tangga harmonis, dan masih banyak lagi tips lainnya.

Jujurly saya menambatkan hati karena menemukan buku dengan kebutuhan saya. Ciptakan bahagiamu Sobat Dy, salah satu caranya dengan melakukan self healing.

Saya telah mencoba beberapa tips yang diberikan Bu Aisah di buku self healing ini. Alhamdulillah bertahap berhasil.

Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

15 komentar

  1. aku juga suka mendengar ceramah beliau, relate banget sama kejadian sehari-hari. Btw bukunya menarik nih, apalagi ada tandda tangan Ibu Aisah Dahlan langsung, makin semangat membacanya ya mbak...

    BalasHapus
  2. Kata-kata dari Bu Aisah memeng memotivasi banget yah. Bahkan, kita boleh banget nangis. Nangis bukan berarti lemah, karena menangis justru salah satu teknik melepaskan emosi.

    BalasHapus
  3. Ah, ini juga pas banget buat saya yang butuh tips secara mendalam soal self healing. Banyak hal yang membuat kalut secara emosional dan akhirnya berdampak pada sikap dan prilaku kita kepada orang lain.
    Namun, anehnya setelah mendapatkan respon kurang baik juga dari orang lain, kita umumnya lupa kalau itu buah dari sikap kita sebelumnya.

    Jadi, memang penting untuk sehat dulu dari dalam diri sendiri dan minim membuat kesalahan kepada orang sekitar. Supaya lebih nyaman bergaul dan bahagia.

    BalasHapus
  4. Bu Aisyah Dahlan memang asik banget kalau menjelaskan masalah psikologi, parenting, dan kesehatan mental. Pernah nih pas lagi ke drg langganan, eh bu dokter juga cerita tentang materi parenting dari Bu Aisyah.

    BalasHapus
  5. Menjadi awalannya itu Bersedia untuk Pulih dulu ya. Dalam arti, harus ada niat dulu ya yg ditanam dalam diri ini kita beneran mah healing?

    Lalu dimulai dengan bismillah, dengan kata lain, sertakan peran Sang Maha Pencipta dalam setiap helaan nafas

    Keren memang ini metodenya... Jadi pengen punya juga bukunya...

    BalasHapus
  6. Keren ini, Mbak. Mendapatkan mencerahkan dari penulisnya langsung plus bukunya. Jadi semakin cepat mudah dipahami ya, Mbak. Dan memang saya sering membaca juga, pengobatan paling manjur itu ya dari diri sendiri. Misalnya kita ada masalah, maka yang manjur meyelesaikan masalah itu diri sendiri, orang lain hanya membantu saja.

    BalasHapus
  7. Benar juga ya. Kebahagian tuh kita yang ciptakan sendiri. Tidak tergantung pada orang lain. Menarik sekali nih buku self healing karya Ibu Aisah Dahlan ini. Kayaknya mudah dicerna dan adaptif banget. Pingin beli jadinya.

    BalasHapus
  8. Aku juga rasanya ikut bahagia karena dapet baca ripyu buku ini, Mbak.
    Memang kalo lagi lelah fisik sama psikis sih bukan cuma butuh istirahat, tapi juga ngelakuin apa yg bisa buat kita tenang dan bahagia.

    BalasHapus
  9. Terimakasih, ka Dy uda berbagi resensi buku Self Healing karya Bu Aisah Dahlan.
    Aku yang sering kelewatan vt beliau juga belajar banget mengenai parenting dan neuroparenting.
    Karena berharap bisa self-treatment kalau ada yang kurang nyaman, dan kita dapat sign dari tubuh kita, maka kudu segera ditangani dengan cara yang tepat.

    BalasHapus
  10. Materi dari bu Aisyah selalu menarik dan pas utk kehidupan keseharian.
    Bukunya menarik nih, bisa dibeli dimana mbak? Kadang saya juga sering merasakan kecemasan berlebihan terutama kalau sudah nenyangkut masalah anak.

    BalasHapus
  11. Turut bahagia mba, sayapun pasti senang dapat buku gratis plus tanda tangannya bu Aisah Dahlan. Suka banget deh kalau bu Aisah lagi menyampaikan tausiyahnya, soalnya auranya dapat banget, dalam dan menghibur. Makasi sudah direview bukunya ya mba :)

    BalasHapus
  12. Saya paling suka baca buku motivasi, soalnya bisa membangkitkan semangat di saat sedang lelah hati. Jadi pengen baca juga buku Bu Aisyah Dahlan karena bisa menginspirasi

    BalasHapus
  13. Saya pengagum Bu Aisyah. Tiap nyuci baju pasti sambil dengerin. Disambi karena IRT suibuk sedunia, anaknya banyak dan nyuci manual. Wkwkwk. Nyuci berapa pun ga terasa karena ilmunya padat berisi dan penyampaiannya sangat menghibur. Berkali-kali memang dipromokan, baru sekarang beneran lihat bentuk fisik bukunya.

    BalasHapus
  14. Sebagai seorang laki-laki, saya rasa saya membutuhkan buku ini. Terkadang kaum adam dipaksa untuk tampil kuat dan tidak boleh menangis. Padahal menolak kodrat menangis secara paksa itu, berakibat buruk pada mental. Wajar kalau banyak laki-laki yang berakhir jadi ODGJ

    BalasHapus
  15. Pengeen punya bukunya...diera serba online sekarang tetep saya masih butuh buku fisik buat dibaca disaat santai. Apalagi saya pengagum bu Aisyah (gusti yeni)

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel hingga akhir. Silakan tinggalkan jejak di komentar dengan bahasa yang sopan. Mohon tidak meninggalkan link hidup.
Kritik dan saran membangun sangat dinanti.

Terima kasih