Emosi merupakan hal yang abstrak sehingga untuk mengajarkannya pada anak bukanlah hal yang mudah. Selain itu stigma di masyarakat mendefinisikan emosi dengan marah. Padahal emosi sebetulnya tidak hanya marah. Ada banyak jenis emosi lain yang perlu diketahui oleh anak.
Sobat Dy, disadari atau tidak sebetulnya sejak lahir anak sudah menunjukkan emosinya hanya saja anak tidak mengenalinya. Selain itu faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak pun berbeda-beda. Tugas orang tua untuk menstimulusnya sesuai tahapan perkembangan emosi anak.
DIkutip dari buku Tuntas Emosi karya Ani Ch dan Diah Mahmudah bahwa anak yang mengenal emosinya merupakan tahapan untuk meraih kecerdasan emosi yang nantinya sangat bermanfaat bagi anak di masa depannya kelak. Simak artikel ini tentang bagaimana mengenalkan jenis emosi pada anak.
Jenis Emosi Pada Anak
Sejatinya emosi merupakan gambaran perasaan manusia saat menghadapi berbagai situasi dan kondisi baik menyenangkan atau tidak menyenangkan atau saat berhadapan dengan seseorang. Berikut beberapa jenis emosi yang dirangkum dari beberapa sumber:
Bahagia
Bahagia atau suka cita merupakan perasaan yang dirasakan saat senang, puas dan gembira. Perasaan yang muncul ketika merasa senang, misalnya berhasil memperoleh benda yang diinginkan, mendapatkan hadiah atau megalami peristiwa yang menyenangkan. Turunan emosi bahagia di antaranya lega, riang, puas, bersyukur, damai, dan bersemangat.
Sedih
Sedih merupakan perasaan yang muncul ketika gagal mendapatkan sesuatu yang berarti atau kehilangan benda kesayangan. Kadang seseorang dapat menitikkan air mata ketika mengalaminya. Turunan emosi sedih di antaranya kesewa, berduka, sengsara, bersalah, kesepian, terlantar, dan malu.
Marah
Marah merupakan perasaan yang muncul karena adanya ketidakadilan, frustasi, merasa disakiti atau diperlakukan tidak adil atau serangan terhadap sesuatu yang melekat pada diri seseorang. Turunan emosi marah di antaranya benci, murka, cemburu, iri, kesal, tersinggung.
Takut
Takut merupakan perasaan yang muncul saat merasa terancam atau khawatir adanya bahaya yang mungkin timbul. Selain itu hal ini juga memungkinkan munculnya rasa cemas, takut, dan gelisah. Turunan emosi takut di antaranya gugup, cemas, ragu.
Jijik
Jijik merupakan perasaan yang muncul saat merasa enggan atau terganggu terhadap suatu obyek atau keadaan tertentu. Misalnya enggan melihat atau memegang atau membau sesuatu. Turunan emosi jijik di antaranya muak, eneg, risih.
Terkejut
Terkejut merupakan perasaan yang muncul karena melihat atau merasakan atau mendengar sesuatu di luar dugaan atau sesuatu yang tiba-tiba. Turunan emosi terkejut di antaranya tertipu, terpesona.
Cara Mengenalkan Jenis Emosi Pada Anak
Anak yang telah mengenal emosinya merupakan tahapan dasar untuk perkembangan kecerdasan emosinya. Oleh karena itu penting bagi anak untuk mengenali emosinya dan mendefinisikan emosinya melalui kosakata. Sehingga anak telah mampu memahami dan merasakan emosi yang dirasakannya.
Mengenalkan jenis emosi pada anak memang tidak mudah, karena konsepnya abstrak. Bagaimana menjelaskan dan menggambarkan emosi marah, sedih, bahkan bahagia. Namun, bukan berarti tidak mungkin bukan. Berikut beberapa cara untuk mnegenalkan jenis emosi pada anak:
Menyebutkan berbagai nama jenis emosi
Coba untuk menyebutkan nama emosi mulai dari yang paling dasar, seperti senang, sedih, marah, takut. Emosi ini pun juga berkembang saat mereka tumbuh lebih besar lagi, seperti frustasi, kecewa, bangga, dan gugup.
Lagu dengan tema emosi juga dapat digunakan sebagai media mengenalkan emosi dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya adalah lagu dengan judul "If You're Happy and You Know It!" Lagu ini mengajarkan tentang emosi bahagia.
Selain itu Sobat Dy dapat mengenalkan berbagai jenis emosi melalui buku bergambar. Saat ini sudah banyak beredar buku bergambar dengan animasi menarik yang menjelaskan tentang emosi. Selain itu juga ada buku aktivitas yang mendukungnya.
Akui perasaan anak
Beri anak ruang untuk mengungkapkan emosi mereka dengan kata-kata, kemudian Sobat Dy dapat memvalidasi emosi anak-anak. Tidak hanya emosi bahagia yang dapat divalidasi, emosi lainnya pun juga bisa divalidasi.
Hal penting lainnya adalah tidak membuat anak merasa bersalah dengan mengakui emosi yang sedang anak rasakan.
Memvalidasi dan mengelola emosi
Tidak hanya emosi bahagia yang divalidasi dan diregulasi. Emosi lainnya pun perlu dikelola, seperti emosi marah. Memvalidasi emosi bukanlah membenarkan emosi tersebut, tetapi mengakui bahwa anak sedang merasakan emosi tersebut.
Memvalidasi emosi perlu dilatihkan pada anak sehingga anak dapat mengakui emosi yang dirasakan , mengapa merasakannya kemudian mengelola emosi tersebut. Hal ini dapat dilatih dengan mengatur napas kemudian merasakan dan menyadari emosi yang ada.
Contohnya "Adik marah karena mainan aidk dirusak teman" atau "Kakak sedih karena Ayah bohong katanya mau belikan es krim, tapi enggak jadi".
Jika anak sudah dapat memvalidasi emosinya maka langkah selanjutnya adalah mengelola emosi yang dirasakan baik emosi bahagia hingga emosi sedih. Misalnya jika anak marah, tidak serta merta anak dapat melempari barang atau memukul orang lain.
Memberikan afirmasi positif
Jika anak dapat mengekspresikan perasaan dengan cara yang sesuai secara sosial seyogyanya orang tua memuji apa yang telah dilakukan anak. Jika anak telah berhasil memvalidasi emosi yang dirasakannya maka anak akan lebih nyaman dengan dirinya sendiri.
Memberikan contoh
Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu orang tua dapat memberikan contoh bagaimana memvalidasi dan mengelola emosi. Misalnya saat memvalidasi emosi marah. Untuk mengatasi emosi marah orang tua dapat menarik napas dalam-dalam. Jika masih marah maka mengubah posisi. Jika masih merasakan marah maka berwudhu dan sholat.
Dengan melihat perilaku orang tua dalam mengelola emosi yang dirasakan maka anak dapat belajar keterampilan mengelola emosi dan akan menggunakannya saat anak mengalami emosi tersebut
Penutup
Dengan mengenalkan jenis emosi pada anak dapat membuat anak mengenali emosi yang dirasakannya. Kemudian memvalidasi emosi tersebut. Sehingga anak akan nyaman dengan dirinya sendiri dan dapat mengelola emosinya.
Selain itu anak juga menjadi peka dengan perasaan orang lain dan dapat berempati. Dukungan orang tua sangat diperlakukan anak untuk melakukan hal ini dan bermanfaat untuk masa depannya kelak. Simak juga cara cerdas menghadapi anak tantrum di artikel berikutnya.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Referensi
1. https://www.halodoc.com/artikel/emosi-manusia-pengertian-jenis-dan-fungsinya
2. https://paudpedia.kemdikbud.go.id/komunitas-pembelajar/warga-inovatif/pentingnya-mengenal-jenis-jenis-emosi?ref=MjAyMTA0MDYwNDAxMjgtZWViODllMjU=&ix=My1jMzJlNmI1OQ==
3. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singkawang/baca-artikel/15077/Mengenal-dan-Memvalidasi-Emosi.html
Di masyarakat emosi identik dengan marah, padahal emosi itu beragam dan kita harus sudah kenalkan pada anak yaa, karena tumbuh kembang juga ada pengaruhnya dari emosi.
BalasHapusMengenalkan jenis-jenis emosi ke anak ini bagus banget ya. Sejak dini jadi belajar mengenal kemudian masuk tahap bisa mengelola emosinya sendiri. Ini bagus buat kesehatan mental.
BalasHapusalhamdulillah sekarang ilmu parenting makin banyak dan gampang didapat ya, ortu jaman dulu boro-boro validasi perasaan anak, langsung dicep cengeng kalau mewek sedikit
BalasHapusAnak memang perlu banget diajarkan tentang emosi ini ya, agar kita juga tau apa yang mereka rasakan. Karena pernah juga saya liat anak yang tidak pandai mengekspresikan emosinya
BalasHapusAnak-anak usia dini kayak anakku sedang belajar bagaimana mengenal Dan mengelola emosinya dengan baik. Aku pakai dengan menunjukkan gambar-gambar ke mereka, baru setelah itu menjelaskan makna Dan cara mengelolanya. Butuh sabar sih kayaknya emang.
BalasHapusHi Kak Dyah, salam kenal yaa...
BalasHapusAlhamdulillah artikel seperti ini membuat para parents aware memperkenalkan emosi kepada anaknya sejak dini sehingga dia bisa mengekspresikan dengan tepat emosinya. Bukan meredam emosi tetapi memilih emosi yang tepat, kalau kata ahli sih.
Kalau tidak salah, mengajari anak tentang emosi juga penting terutama untuk anak neurodivergent yang sulit mengenal jenis emosi dan ekspresi.
Ditunggu artikel parenting lainnya kak .. xoxo
Perlu nih diajarkan ke anak untuk mengendalikan dan mengenali emosi diri mereka. Aku tuh paling sulit mengajarkan untuk sabar ke anak-anak. Mengerti apa itu "tunggu"...Kan mereka maunya saat itu juga terlaksana. Huf...menguji kesabaran juga nih buat Emaknya...wkwkwkwk
BalasHapusAnak yang mengenali emosinya akan lebih mudah mengelola perasaan, sekaligus lebih peka terhadap perasaan orang lain, yang pada akhirnya membentuk rasa empati. Peran orang tua sangat krusial dalam proses ini, karena dukungan dan pendampingan yang konsisten akan membantu anak berkembang menjadi individu yang lebih matang secara emosional.
BalasHapusTulisan yang bermanfaat banget, karena mengenalkan jenis2 emosi pada anak, itu tidak mudah, yang ada kita yang kudu sabar, jika yang diajar masih belum bisa mengerti dengan cepat, heheh
BalasHapusBetul juga, emosi itu adalah hal abstrak yang sulit diajarkan pada anak-anak. Namun anak-anak harus bisa mengenali berbagai jenis emosi sedari kecil. Supaya dia juga paham perasaan sendiri dan perasaan orang lain.
BalasHapusIya juga ya. Masyarakat menyebut emosi sebagai perasaan marah. Padahal, bahagia, sedih dan lain-lain juga jenis emosi lainnya.
BalasHapuspenting banget ya ngajarin anak mengenali emosinya suoaya bisa meregulasinya dengan tepat. sehingga ketika dewasa tidak tumbuh sebagai orang dewasa yang sumbu pendek aka tantruman, heu heu
BalasHapusSetuju sekali kita perlu mengenalkan jenis-jenis emosi ini pada anak, agar mereka dapat memvalidasi dan mengelola emosinya sejak dini
BalasHapusMau save link artikel ini! Perlu banget untuk saya kedepannya. Kalau sekarang belajar mengenal emosi anak lewat ponakan dulu
BalasHapusIlmu parenting masa kini lebih baik dan memperhatikan tumbuh kembang anak dari sisi psikologis. Bandingkan ortu zaman dulu ya yang dari generasi baby boomer bahkan sebelum baby boomer. Sepertinya belum ada beginian.
BalasHapusMengenalkan emosi sama anak ini penting banget untuk management emosi mereka ketika dewasa. Cuman masalahnya, masih banyak orang tua yang justru menekan emosi anak yang bikin mereka nggak bisa mengendalikan emosi 🥲
BalasHapusSedihnya masih banyak orang tua yang menganggap kita hanya boleh merasakan emosi bahagia. Kecewa, sedih, iri, marah adalah emosi yang tidak boleh hadir. Makanya banyak juga yang masih denial. Mengenalkan jenis emosi dan cara menghadapinya adalah hal bijak yang bisa diajarkan orangtua karena banyak banget orang dewasa yang tidak dewasa huhu
BalasHapusMengajarkan anak untuk mengelola emosi memang sepenting itu ya mbak. Kelak saat dewasa anak bisa mengatur emosinya sesuai porsinya. Kalo marah biar nggak sampe melempar barang, kalo bahagia nggak sampe terlena.
BalasHapusJadi ketika si kecil sedang memperlihatkan emosinya, maka perlu disebutkan ya jenisnya itu apa, lalu diarahkan bagaimana mengendalikannya
BalasHapusKita tahunya anak cuman marah doank. Padahal kalo ditilik lbh lanjut pasti ada emosi anak yg hrs diketahui orgtuanya. Shg kita bs menenangkan anak dgn cara yg baik. Jgn dilawan dgn emosi pula. Ntr bikin anak trauma seumur hdp deh.
BalasHapusMenjadi tantangan tersendiri untuk mengenalkan jenis emosi ke anak. Meski ga mudah tp penting untuk melakukannya, biar anak bs belajar mengelola emosinya.
BalasHapusBelajar mengerti emosi anak itu susah, lebih susah lagi kalau mengenalkan emosi mereka. Hrus sabar dan telaten
BalasHapusKalau buat aku emang penting banget mengenalkan emosi pada anak supaya saat dewasa nanti bisa pintar mengelola emosi
BalasHapusIya kak terimakasih
BalasHapusTerimakasih kak, jadi lebih aware
BalasHapus